Sosial Budaya
Kemunafikan Berbalut “Demi Lingkungan”
Waktu iPhone 12 rilis pada bulan Oktober tahun 2020 kemarin, produk tersebut langsung menerima banyak kritik dan hujatan dari banyak pihak.
Bukan karena barangnya jelek (jarang ada iPhone yang mengecewakan), melainkan untuk pertama kalinya Apple tidak menyertakan kepala charger di dalam kotak penjualannya!
Bayangkan, kotak charger yang menjadi benda esensial sebuah smartphone justru ditiadakan. Iya kalau kita sudah punya seri yang lama, kalau baru pertama kali beli iPhone?
Dulu earphone karena lubang audio jack telah dihilangkan (dan demi mendongkrak penjualan AirPods, tentu saja), sekarang ini.
Penulis tidak akan kaget kalau suatu saat kabel lighthing atau kabel USB-C juga tidak dimasukkan ke dalam kotak penjualan.
Alasannya? Apalagi kalau bukan “demi lingkungan”.
Yakin Demi Lingkungan?
Alasan klise “demi lingkungan” sudah sering terdengar keluar dari merek-merek teknologi. Logikanya memang masuk karena peralatan elektronik beserta aksesorisnya kerap menjadi sampah yang sulit untuk diurai kembali.
Hanya saja, kita ini kan ya enggak bodoh-bodoh amat. Kita semua tahu kalau “demi lingkungan” hanya digunakan sebagai pemanis.
Kita tahu tujuan asli menghilangkan kotak charger adalah “demi duit” atau “demi profit yang lebih besar lagi”. Enggak usah munafik lah.
Kenapa bisa seperti itu? Pertama, mereka bisa mendapatkan uang lebih dari penjualan kepala charger yang terpisah.
Lah, kalau dijual terpisah berarti kardus yang digunakan nambah, dong?
Selain itu, dengan kotak iPhone yang tipis, distribusi produk pun bisa lebih banyak sekali muat. Yang biasanya cuma bisa mengirim 100 kotak, sekarang bisa 150 kotak atau lebih.
Jadi lebih irit kan buat mereka?
Kalau memang Apple benar-benar niat memberikan sumbangsih terhadap kelestarian lingkungan, ganti dulu lah itu colokannya dengan USB-C yang digunakan merek HP lain.
Dengan keputusan Apple yang tetap mempertahankan kabel lightning, artinya kita ya harus punya kabel khusus itu, enggak bisa pinjam kabel USB-C punya teman atau saudara.
Dan Akhirnya Diikuti Oleh Merek Lain…
Ketika tahu Apple tidak menyertakan kepala charger di dalam paket penjualannya, Samsung dan Xiaomi menyindir habis-habisan pesaingnya itu.
Melihat hal tersebut, kita tentu bisa bernapas lega karena kedua merek tersebut akan tetap menyertakan kepala charger di HP-HP terbaru mereka nanti.
Dan ternyata salah.
Kedua merek tersebut mengikuti jejak langkah Apple dengan tidak menyertakan kepala charger di HP flagship terbaru mereka!
Alasan yang digunakan? Sama, “demi lingkungan”!
Xiaomi masih lebih baik karena memberikan pembeli pilihan mau memilih yang ada chargernya atau tidak dengan harga yang sama.
Samsung? Sama seperti Apple persis! Galaxy S21 menjadi seri pertama yang tidak akan memiliki kepala charger.
Kalau ujung-ujungnya ngikutin (sama seperti sebelum-sebelumnya), ngapain nyindir Appple? Bisnis oh bisnis!
Penutup
Seandainya merek-merek teknologi tersebut benar-benar peduli terhadap isu lingkungan, ya jangan banyak-banyak lah mengeluarkan smartphone.
Coba rilis smartphone baru setiap lima tahun sekali, jadi orang-orang hanya akan mengganti gawainya setiap lima tahun.
Apakah ini mungkin terjadi? Enggak lah, kalau enggak ada produk baru dan kita disuruh terus beli, mau dapat cuan dari mana mereka?
Berbisnis dengan cara apapun selama legal silakan saja. Mau cuma ngirim smartphone baru tanpa kotak sama sekali juga silakan saja.
Namanya perusahaan pasti ingin dapat untung sebesar-besarnya dengan modal sekecil-kecilnya. Itu hukum ekonomi yang rasanya sudah diketahui oleh semua orang.
Cuma alasan “demi lingkungan” itu loh yang bikin Penulis geli. Mbok ya pakai alasan lain yang enggak munafik tapi masih bisa diterima.
Lawang, 28 Januari 2021, terinspirasi setelah melihat banyaknya merek teknologi yang menggunakan alasan “demi lingkungan” untuk menambah profit mereka
Foto: Apple Insider
Sumber Artikel:
Xiaomi will offer Mi 11 without charger, but you can get one for free (androidauthority.com)
Xiaomi’s Mi 11 won’t come with charger after it mocked Apple for not including a charger – The Verge
You must be logged in to post a comment Login