Anime & Komik
Klub Sekolah Ala Anime
Dari beberapa anime bergenre school yang sudah ditonton, ada satu hal menarik yang penulis temukan. Beberapa di antaranya menunjukkan bahwa di Jepang kita bisa membuat klub apapun di sekolah selama memenuhi syarat.
Ada yang normal seperti klub teater di anime Clannad, tapi beberapa terlalu susah untuk direaliasikan dan hanya mungkin terjadi di dunia anime saja. Contohnya, seperti yang ada di bawah ini.
Chuunibyou demo Koi ga Shitai (Far Eastern Magical Napping Society)
Chuunibyou demo Koi ga Shitai merupakan salah satu anime favorit penulis karena komedinya yang lucu dan alur ceritanya yang menarik.
Rikka Takanashi, karakter wanita utama pada anime diketahui memiliki sindrom kelas delapan yang membuatnya sering berhalusinasi memiliki kekuatan super.
Oleh karena itu, ia mendirikan klub Far Easter Magical Napping Society yang tujuan utamanya adalah mempelajari ilmu sihir bersama Yūta Togashi, Sanae Dekomori, dan Kumin Tsuyuri.
Yuta merupakan mantan penderita sindirom 8 dan Sanae sendiri sama seperti Rikka. Di sisi lain, Kumin adalah kakak kelas mereka yang hobi tidur siang. Oleh karena itu, ada kata napping pada nama klub ini.
Pada akhirnya, Shinka Nibutani ikut bergabung karena ia ingin melenyapkan bukti bahwa dirinya dulu juga penderita sindrom kelas 8. Karena klub ini dibuat berdasarkan fantasi, ada saja kelakuan konyol yang mereka lakukan di klub.
D-Frag! (Game Creation Club)
Kalau klub Game Creation Club dari anime D-Frag! yang satu ini mungkin tidak terlalu aneh, walau sepengetahuan penulis masih jarang sekolah yang memiliki kegiatan ekstrakulikuler seperti ini.
Anggota dari klub ini adalah sang ketua Roka Shibasaki, Chitose Karasuyama, Sakura Mizukami. Untuk melengkapi kekurangan anggota, mereka merekrut seorang siswa laki-laki bernama Kenji Kazama.
Yang menarik, mereka memiliki klub game saingan bernama Real Game Creation Club yang diketuai oleh Tsutsumi Inada. Kedua klub ini saling bersaing untuk menjadi klub game terbaik.
Tidak hanya membuat game untuk komputer, mereka juga membuat board game yang membuat penulis terinspirasi untuk membuat permainan Stars & Rabbits.
Kokoro Connect (Student Cultural Research Club)
Selanjutnya ada Student Cultural Research Club atau Klub Penelitian Kebudayaan dari anime Kokoro Connect. Mereka membuat semacam jurnal tentnang kebudayaan untuk disebarkan ke seluruh siswa.
Anggotanya adalah Taichi Yaegashi, sang ketua Iori Nagase, Himeko Inaba, Yui Kiriyama, dan Yoshifumi Aoki. Alasan mereka membentuk klub ini adalah karena para anggotanya tidak memiliki klub yang menarik minat mereka.
Di dalam klub ini, ada cinta segitiga yang rumit. Apalagi, mereka semua mengalami berbagai peristiwa aneh yang secara tidak langsung memengaruhi kondisi klub.
K-On! (Light Music Club)
Sebenarnya klub musik di sekolah bukan sesuatu yang aneh. Hanya saja, Light Music Club dari anime K-On! ini mengusung genre musik yang spesifik, sehingga penulis menganggapnya unik.
Anggotanya awalnya adalah Mio Akiyama (bass) dan ketua Ritsu Tainaka (drum). Karena kekurangan anggota dan terancam ditutup, mereka berusaha merekrut anggota baru.
Yui Hirasawa pada akhirnya direkrut untuk menjadi vokalis dan gitaris, walaupun pada awalnya ia sama sekali tidak bisa bermain gitar. Tsumugi Kotobuki menyusul kemudian sebagai pemain keyboard.
Pada tahun berikutnya, mereka mendapatkan gitaris tambahan dari adik kelas bernama Azusa Nakano. Mereka biasa latihan sepulang sekolah, meskipun ada saja adegan konyol yang terjadi.
OreGairu (Service Club)
Hachiman Hikigaya dari anime OreGairu adalah seorang remaja yang pragmatis dan memandang segala hal dengan negatif. Gurunya menyadari hal ini, sehingga memintanya untuk bergabung ke Service Club atau Klub Relawan.
Klub tersebut dipimpin oleh wanita dingin bernama Yukino Yukinoshita. Hachiman dan Yukino sering sekali berdebat ketika melakukan kegiatan-kegiatan klub.
Selain mereka berdua, ada pula teman sekelas Hachiman bernama Yui Yuigahama. Berbeda dengan dua orang lainnya, Yui memiliki kepribadian yang riang dan ceria.
Oreshura (Maiden Society For Performing Your Own Life)
Klub Maiden Society For Performing Your Own Life di anime Oreshura didirikan oleh seorang siswi cantik bernama Masuzu Natsukawa.
Tujuan dari klub ini adalah membuat anggotanya mempelajari cara-cara untuk menjadi populer. Ia mengajak siswa peringkat pertama di sekolah, Eita Kidō, laki-laki yang ia jadikan paksa sebagai pacar palsunya agar laki-laki lain berhenti mengejar dirinya.
Teman masa kecil Eita, Chiwa Harusaki, juga ikut bergabung dan banyak belajar untuk menjadi populer walau sebenarnya ia sudah lama menaruh hati pada Eita.
Ada juga Himeka Akishino, seorang penderita sindrom kelas 8 yang merasa menjadi mantan kekasih Eita di masa lalu. Anggota komite disiplin, Ai Fuyuumi, pada akhirnya juga bergabung sehingga klub ini tidak jadi bubar.
Meskipun tujuannya ingin mengubah seseorang menjadi populer, sebenarnya bisa dibilang ini adalah Eita’s Fans Club karena semua perempuan yang ada di klub ini jatuh cinta kepada Eita.
Penutup
Jika penulis simpulkan, salah satu syarat untuk membuat klub di Jepang adalah memiliki setidaknya lima anggota dan mendapatkan persetujuan dari pihak sekolah atau OSIS.
Melihat klub-klub tersebut, penulis jadi membayangkan bagaimana jika diterapkan di Indonesia. Kira-kira, para murid akan membuat klub apa? Klub bucin? Klub penggemar oppa-oppa tampan? Klub tidur siang? Ada banyak kemungkinan yang bisa terjadi.
Kebayoran Lama, 10 November 2019, terinspirasi setelah menonton anime Oreshura
Foto: