Film & Serial
Setelah Menonton How to Train Your Dragon: The Hidden World
Karena mengambil kesempatan untuk screening How to Train Your Dragon: The Hidden World, penulis bisa menonton film tersebut sebelum tanggal tayang resminya. Selain gratis, penulis juga berkesempatan melihatnya di IMAX 3D.
Penulis sempat ingin membatalkan keberangkatan tersebut karena acaranya berlokasi di Kelapa Gading. Akan tetapi, karena nama penulis sudah terlanjur didaftarkan, maka penulis harus tetap berangkat.
Untunglah, karena film yang penulis lihat bisa mengobati lelah akibat perjalanan jauh. SPOILER ALERT!
Jalan Cerita How to Train Your Dragon: The Hidden World
Sebagai informasi, film ini diangkat dari novel yang berjudul sama karangan Cressida Cowell. Akan tetapi, jangan harapkan Toothless versi novel bisa selucu versi filmnya. Di novel, naga berjenis Night Fury tersebut digambarkan sebagai sesosok naga mungil dengan karakter yang menyebalkan dan egois.
Hiccup sendiri digambarkan dengan wajah yang buruk rupa dengan banyak bintik-bintik. Jangan berharap ia setampan versi filmnya. Mungkin dengan tujuan dicintai oleh penontonnya, mereka berdua mengalami perubahan yang cukup signifikan.
Film ini merupakan seri ketiga (dan mungkin terakhir) dari film How to Train Your Dragon. Kali ini, Berk di bawah pimpinan Hiccup telah berhasil menjadi utopia di mana bangsa Viking dan Naga bisa hidup berdampingan dengan damai.
Akan tetapi, lama kelamaan Berk terasa semakin penuh, sama seperti kota Jakarta. Hal itu memacu Hiccup untuk menemukan The Hidden World yang pernah diceritakan oleh ayahnya. Tempat tersebut konon terletak di ujung dunia.
Selain itu, para pemburu naga juga semakin gencar melakukan aksinya. Apalagi, mereka meminta bantuan seorang profesional bernama Grimmel. Ia telah membantai seluruh Night Fury, kecuali Toothless.
Di sisi lain, Toothless bertemu dengan seekor naga betina yang mirip dengan dirinya dan berwarna putih. Oleh Astrid, naga tersebut disebut sebagai Light Fury. Mereka tidak tahu bahwa naga tersebut dimanfaatkan oleh Grimnel untuk menjauhkan Hiccup dan Toothless.
Bisakah mereka menemukan The Hidden World agar tetap bisa hidup berdampingan dengan para naga? Apakah Toothless bisa merebut hati Light Fury? Bagaimana dengan hubungan persahabatan antara Hiccup dan Toothless?
Kesan Setelah Menonton Film Ini
Penulis, yang pada dasarnya tidak suka menonton film, sangat terkesan dengan film ini. Tanpa ragu penulis menganggap film ini sebagai film animasi terbaik yang pernah penulis tonton seumur hidup (walaupun teman-teman kantor penulis menyuruh untuk menonton film Coco).
Di IMDB, film ini untuk sementara telah mendapatkan nilai 8.4. Bisa dibilang, film ini berisi paket lengkap yang jarang dimiliki oleh film animasi lain. CGI-nya dapat, aksinya dapat, serunya dapat, lucunya dapat, harunya dapat.
Penulis akan membahas beberapa kekurangannya terlebih dahulu. Menurut penulis, ada satu adegan di mana seharusnya pembuat film bisa memainkan konflik perasaan Hiccup ketika Toothless berhasil ditangkap oleh Grimmel.
Ketika Toothless ditangkap, Hiccup putus asa dan merasa dirinya tidak bisa berbuat apa-apa tanpa naga kesayangannya tersebut. Astrid, sebagai calon istri ketua suku, berusaha memberikan semangat ke Hiccup, dan langsung berhasil.
Menurut penulis, adegan tersebut terlalu cepat. Dengan durasi total film yang hanya 100 menit lebih sedikit, harusnya adegan ini masih bisa lebih panjang. Akan tetapi, seperti kata orang, penonton selalu merasa dirinya lebih hebat dari sang sutradara.
Untuk kelebihannya, ada banyak. Penonton akan dimanjakan dengan adegan-adegan peperangan yang melibatkan manusia dan naga. Selain itu, Toothless akan memiliki kemampuan baru yang terinspirasi dari kemampuan yang dimiliki oleh Light Fury.
Tak jarang muncul selipan komedi ringan yang membuat penontonnya tertawa renyah. Kebanyakan dari aksi lucu tersebut timbul dari si kembar Ruffnut dan Tuffnut. Tentu, karakter lain termasuk Toothless juga sesekali mengundang tawa.
Bagaimana dengan adegan harunya? Yang bisa penulis katakan, akan ada adegan sedih yang akan membuat penontonnya harus membendung air mata. Petunjuknya, tentang persahabatan antara Hiccup dan Toothless.
Kalau masih kurang jelas, Hiccup dan Toothless akan berpisah karena Hiccup menyadari bahwa mereka tidak bisa hidup berdampingan selamanya. Para naga memiliki dunia di mana mereka bisa hidup dengan damai, dan dunia tersebut tidak bisa ditempati bangsa manusia.
Oops, maaf kelepasan.
Kebayoran Lama, 13 Januari 2019, terinspirasi setelah menonton How to Train Your Dragon: The Hidden World
Foto: Geeks of Doom
You must be logged in to post a comment Login