Pengembangan Diri
Definisi Sukses Nomer 1: Bermanfaat Bagi Orang Lain
Definisi sukses berbeda-beda bagi setiap orang. Teman dekat penulis pernah mengatakan bahwa definisi suksesnya adalah ketika ia berhasil meraih financial freedom. John C. Maxwell, salah satu penulis favorit penulis, mengatakan sukses adalah perjalanan itu sendiri.
Lantas bagaimana definisi sukses bagi penulis? Sebenarnya banyak definisi yang penulis yakini benar, namun kali ini penulis hanya akan berbagi tentang definisi sukses nomer 1 versi penulis: bermanfaat bagi orang lain.
Dalam renungan batin yang kerap kali dilakukan, penulis menyadari bahwa di masa lalu, penulis merupakan orang dengan ego yang tinggi. Penulis seolah hanya memikirkan kebutuhannya sendiri tanpa memikirkan orang lain.
Setelah menyadari kesalahan ini, perlahan penulis mengubah sikap ini. Salah satu cara ampuh untuk mengurangi ego adalah dengan berusaha untuk menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain.
Contoh Kecil di Karang Taruna
Bagaimana cara agar dapat bermanfaat bagi orang lain? Sebagai contoh, penulis mengabdi di lingkungan penulis dengan membentuk dan mendirikan fondasi Karang Taruna, yang diharapkan dapat menjadi sebuah wadah bagi para remaja mengeluarkan aspirasinya.
Penulis mencurahkan konsentrasi dengan porsi yang lumayan besar pada organisasi ini, hingga ada yang menganggap bahwa salah satu alasan penulis belum bekerja adalah karena ingin fokus membangun Karang Taruna.
Anggota Karang Taruna di tempat penulis rata-rata masih duduk di bangku sekolah, sehingga membuat penulis sering berinteraksi dengan generasi milenial. Membina dan mengkader mereka merupakan tantangan tersendiri bagi penulis, agar organisasi yang telah dirintis dapat bertahan lama.
Beberapa program kerja seperti SWI Mengajar, di mana penulis seringkali berposisi sebagai pengajar, semakin menegaskan bahwa aktif di organisasi ini membuat penulis dapat bermanfaat bagi orang lain. Belum lagi ketika penulis dapat secara aktif berpartisipasi dalam kegiatan warga.
Mungkin inilah salah satu alasan penulis mengalokasikan waktu yang cukup banyak untuk Karang Taruna, hingga habis masa jabatannya pada bulan Juni kemarin.
Bermanfaat di Masa Depan
Impian terbesar yang sedang dikejar oleh penulis adalah melanjutkan studi ke luar negeri. Impian tersebut berelasi dengan cita-cita penulis: menjadi seorang dosen.
Mengapa dosen? Karena seorang dosen merupakan pengajar yang memberikan (insyaAllah) ilmu yang bermanfaat bagi para mahasiswanya. Bukankah salah satu amal jariyah (amal yang tak terputus meskipun kita sudah meninggal) adalah ilmu yang bermanfaat?
Menjadi seorang dosen penulis yakini sebagai salah satu jalan yang membuat kita dapat menjadi bermanfaat bagi orang lain. Tidak hanya dengan ilmu, pun dengan interaksi-interaksi yang kita lakukan kepada murid ataupun rekan kerja.
Lantas mengapa bukan seorang guru? Karena penulis tidak mengambil gelar sarjana di bidang pendidikan. Akan tetapi jika ada tawaran untuk menjadi seorang guru, mungkin akan penulis ambil.
Tidak Hanya Satu Jalan
Meskipun sangat berambisi menjadi seorang dosen, penulis tidak menutup kemungkinan untuk bekerja di bidang lain. Penulis yakin, masih banyak cara agar dapat bermanfaat bagi orang lain.
Sebagai contoh lain, kita dengan sukarela menjadi relawan untuk membantu korbam bemcana di Lombok. Berani mengalokasikan waktu dan tenaga di sana bagi penulis merupakan sebuah kesuksesan.
Jika hal tersebut dianggap terlalu muluk, bekerja di bidang masing-masing pun termasuk bermanfaat bagi orang lain, selama niatnya lurus. Contoh, bekerja di toko online sebagai programmer, niatkan bekerja untuk membantu orang lain dalam menjajakan produknya.
Setiap gerak kita, sejatinya berpotensi untuk menjadi manfaat bagi orang lain. Gunakanlah potensi tersebut dengan meluruskan niat yang kita miliki.
Grand Metropolitan Mal, Bekasi, 21 Agustus 2018, terinspirasi setelah merasa bersalah karena tidak bisa menjadi translator yang baik
Photo by Josh Appel on Unsplash
You must be logged in to post a comment Login