Film & Serial
Setelah Menonton Kulari ke Pantai (Bagian 2)
Menghargai Perbedaan
Cekcok yang terjadi antara Sam dan Happy diakibatkan oleh tidak adanya sikap menghargai perbedaan. Happy yang hidup di perkotaan dengan lingkungan yang serba elit tidak bisa menerima perbedaan yang dimiliki Sam.
Akan tetapi, dengan berjalannya waktu sepanjang perjalanan menuju pantai G-Land, mereka berdua saling belajar untuk memahami satu sama lain dari berbagai peristiwa yang mereka alami.
Harta Berupa Saudara
Saudara adalah harta berharga yang patut untuk disyukuri atas kehadirannya. Jika tidak percaya, tanyakan saja kepada kawan-kawan yang terlahir dengan status anak tunggal. Mayoritas jawaban menyatakan bahwa mereka sangat mendambakan saudara dalam kehidupan mereka.
Sayang sekali, beberapa pasangan kakak-adik yang telah diberi anugerah ini justru lebih milih untuk ribut satu sama lain. Mereka menganggap saudara mereka hanya sebagai pengganggu, bukan sebagai partner dalam mengarungi kehidupan.
Sam dan Happy memang bukan saudara kandung, mereka pun kerap bertengkar karena berbagai alasan. Akan tetapi pada akhirnya mereka menyadari betapa pentingnya seorang saudara, meskipun hanya sebatas sepupu. Oleh karena itu, film ini sangat saya rekomendasikan kepada kakak-adik yang sering bertengkar :).
Pertemanan Bersyarat
Alasan Happy mau ikut tour bersama Sam adalah janji dari kedua orangtua mereka. Mereka menjanjikan akan mengijinkan Happy untuk ikut datang ke konser bersama teman-temannya, sekelompok anak perempuan yang namanya saya lupa.
Datang ke konser bersama, di mana mereka datang hanya demi story Instagram, merupakan syarat untuk bergabung dengan kelompok tersebut. Sam menyadari keganjilan ini dan berusaha menyadarkan Happy bahwa pertemanan dengan syarat bersifat semu.
Dalam kehidupan nyata pun, jangan sampai kita mencari teman yang membutuhkan syarat agar bisa berteman dengannya. Masih banyak orang-orang yang mau berkawan dengan kita secara tulus tanpa syarat.
Kesimpulan
Film anak Kulari ke Pantai, yang disutradarai oleh Riri Reza dan diproduksi oleh Mira Lesmana, menunjukkan bahwa film dengan alur yang sederhana pun dapat memikat penonton. Tidak dibutuhkan alur rumit seperti film-film Hollywood, cukup dengan kejadian sehari-hari yang kita alami.
Pesan-pesan yang ingin disampaikan pun, setidaknya bagi penulis, sudah tersampaikan dengan baik. Semua penulis rangkum dalam tulisan-tulisan ini.
Entah film ini masih ada di bioskop atau tidak, namun jika ada penulis sangat merekomendasikan film ini untuk ditonton bersama keluarga. Bangga film Indonesia!
Lawang, 18 Juli 2018, terinspirasi setelah menonton film Kulari ke Pantai
You must be logged in to post a comment Login