Musik

Puisi di Dalam Lirik: Peterpan dan Noah

Published

on

Jika ditanya mengenai band atau penyanyi Indonesia favorit Penulis, Penulis tanpa ragu akan menjawab Peterpan atau yang sekarang telah bertransformasi menjadi Noah.

Pada dasarnya, mulai SMP Penulis lebih menyukai musik luar negeri seperti Linkin Park, Avenged Sevenfold, hingga Good Charlotte. Bukannya tidak nasionalis, tapi memang masalah selera saja.

Hanya saja, Penulis merasa cocok dengan style musik Peterpan yang puitis. Rasanya, band yang satu ini membawa warna yang berbeda untuk belantika musik Indonesia.

Penulis sempat berhenti total mendengarkan lagu-lagu Peterpan ketika sang vokalis, Ariel, tersandung kasus pornografi. Koleksi kasetnya langsung Penulis jual ke teman satu bangku.

Hanya saja beberapa tahun terakhir ini, Penulis memutuskan untuk mendengarkan mereka lagi karena merasa terlalu sayang untuk dilewatkan. Apalagi, Noah memiliki banyak lagu yang enak didengarkan.

Peterpan dan Album-Albumnya

Sepengetahuan Penulis, Peterpan memiliki empat album plus satu album kompilasi. Keempat album tersebut adalah Taman Langit (2003), Bintang di Surga (2004), Alexandria (2005), dan Hari yang Cerah… (2007).

Yang menjadi favorit Penulis adalah album Alexandria. Album ini hanya memiliki lima lagu baru, di mana lima lagu lainnya merupakan hasil aransemen ulang. Hanya saja, Penulis menyukai semua lagu yang ada di album ini.

Penulis paling menyukai lagu Ku Katakan dengan Indah yang liriknya sangat mengena di hati. Lirik ini yang paling Penulis sukai:

Kau beri rasa yang berbeda, mungkin ku salah
Mengartikannya, yang kurasa cinta

Penulis juga menyukai lagu Di Belakangmu dan Langit Tak Mendengar. Secara kualitas musik, Penulis sangat puas dengan album yang merupakan soundtrack film berjudul sama ini.

Di urutan kedua, Penulis menyukai album Bintang di Surga yang legendaris. Sama seperti sebelumnya, Penulis menyukai semua lagu yang ada di dalam album ini.

Selain lagu Ku Katakan dengan Indah versi asli, Penulis juga menyukai lagu Di Atas Normal dan Bintang di Surga. Apalagi, video klip Bintang di Surga dibuat macam film Hollywood.

Selanjutnya di album Hari yang Cerah…, Penulis menyukai lagi Hari yang Cerah untuk Jiwa yang Sepi dan Kota Mati. Album ini terdengar lebih modern dibandingkan album sebelumnya.

Penulis kurang menyukai album pertama mereka, Taman Langit, meskipun banyak lagu hits Peterpan berasal dari album ini. Sekali lagi, semua hanya masalah selera.

Album kompilasi mereka berjudul Sebuah Nama Sebuah Cerita yang dirilis pada tahun 2008. Ada beberapa lagu baru juga di album ini dan Penulis sangat menikmati lagu Dilema Besar.

Noah dan Album-Albumnya

Pada tahun 2012, setelah Ariel menyelesaikan masa hukumannya, Peterpan resmi berubah nama menjadi Noah. Album pertama mereka adalah Seperti Seharusnya dengan single pertama Separuh Aku.

Pada album ini, Penulis lebih menyukai lagu Jika Engkau (Berartinya Dirimu) dan Tak Lagi Sama. Kedua lagu ini sama-sama mengandung kegetiran dan ketakutan untuk ditinggalkan oleh sang kekasih.

Noah juga melakukan aransemen ulang beberapa lagu Peterpan di album Second Chance yang rilis pada tahun 2014. Di salah satu podcast, Ariel mengatakan hal itu dilakukan agar lagu-lagu lama mereka memiliki versi yang terdengar Noah.

Di album ini, Penulis sangat sangat sangat menyukai aransemen ulang lagu Menunggumu yang dulu Peterpan nyanyikan bersama almarhum Chrisye. Di iTunes Penulis, lagu ini sudah Penulis putar lebih dari 400 kali, hampir tiga kali lipat dari lagu-lagu lainnya.

Pada tahun 2016, Noah merilis album Sings Legends di mana mereka melakukan aransemen ulang terhadap lagu-lagu milik legendaris, seperti lagu Andaikan Kau Datang-nya Koes Plus dan Sajadah Panjangnya Bimbo.

Album utuh kedua Noah rilis pada tahun 2019 dengan judul Keterkaitan Keterikatan. Jumlah lagu di album ini tergolong sedikit jika dibandingkan dengan album-album sebelumnya, hanya ada delapan lagu.

Penulis paling suka dengan lagu Kupeluk Hatimu yang sendu dan Jalani Mimpi yang sangat optimistik dan membuat semangat untuk menjalani hari.

Ketika pandemi kemarin, mereka juga melakukan aransemen ulang terhadap lagu Kala Cinta Menggoda yang dipopulerkan oleh almarhum Chrisye. Penulis lebih menyukai versi baru ini dibandingkan versi aslinya yang bernada ceria.

Puisi di Dalam Lirik

Formasi awal Peterpan terdiri dari enam orang, yakni Ariel, Lukman, Uki, Reza, Andika, dan Indra. Dua nama terakhir hengkang dan membentuk band sendiri dengan nama The Titans.

Ketika berubah menjadi Noah, personilnya bertambah satu: David sebagai pemain piano. Kini, Noah tinggal bertiga setelah Reza dan Uki memutuskan untuk pensiun dari dunia musik.

Dari awal mendengarkan lagu Peterpan, Penulis langsung jatuh cinta dengan lirik-liriknya yang puitis. Mereka kerap menggunakan metafora yang terkadang sebenarnya tidak bisa Penulis pahami.

Hal ini bisa kita lihat pada album pertama mereka. Metafora yang digunakan kadang membuat bingung lagunya bercerita tentang apa. Tapi semakin ke sini, metafora yang berlebihan mulai dikurangi dan tiap lagu memiliki pesannya masing-masing.

Ketika Peterpan berubah menjadi Noah, Penulis merasa lirik-liriknya sudah tidak terlalu puitis. Masih indah, tapi kata-katanya menjadi lebih mudah dipahami. Yang jelas, Penulis masih mendengarkan lagu-lagunya hingga kini, terutama ketika hati sedang gundah gulana.

Lawang, 9 Desember 2020, terinspirasi setelah menyadari kalau rubrik Musik & Film sudah lama tidak diisi

Foto: Urban Radio Bandung

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Batalkan balasan

Fanandi's Choice

Exit mobile version