Pengalaman

Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Merantau ke Jakarta

Published

on

Mungkin jika dibandingkan dengan orang lain, pengalaman merantau Penulis tidak terlalu banyak. Setelah 4 bulan merantau di Kampung Inggris, Kediri, Penulis sempat merantau ke Jakarta selama kurang lebih 2 tahun.

Jakarta memang telah lama menjadi destinasi Penulis yang sejak kecil bercita-cita untuk bekerja di kota besar. Oleh karena itu, Penulis “nekad” untuk merantau ke sana ketika sedang mencari pekerjaan dan alhamdulillah datang.

Walaupun hanya sebentar, tentu ada pengalaman pribadi Penulis yang bisa dibagikan untuk para Pembaca yang mungkin baru akan merantau ke Jakarta. Pada tulisan kali ini, Penulis ingin sedikit berbagai mengenai apa yang perlu dipersiapkan sebelum merantau ke Jakarta.

Mempersiapkan Barang yang akan Dibawa ke Jakarta

Pilih Barang Bawaan dengan Bijak (Foto oleh OVAN)

Berdasarkan pengalaman Penulis, pastikan hanya membawa barang yang penting-penting saja ketika merantau. Hal ini untuk memudahkan mobilitas kita di Jakarta, terutama jika kita akan berpindah tempat tinggal.

Kalau Penulis sendiri, dulu membawa satu tas ransel untuk laptop dan barang-barang penting lainnya, serta satu koper untuk pakaian-pakaian. Barang yang sekiranya bisa dibeli di Jakarta, sebaiknya ditinggal di rumah.

Barang yang menurut Penulis wajib dibawa adalah pakaian, alat mandi, alat sholat, obat-obatan, ponsel beserta aksesorisnya, dan laptop jika ada. Tentu saja dompet beserta kartu-kartunya juga wajib dibawa.

Sewaktu di Jakarta, Penulis membeli cukup banyak barang seperti rak, hanger, toples, setrika, magic jar, dan lain-lain. Alhasil, sewaktu meninggalkan Jakarta, Penulis harus dijemput menggunakan mobil karena barangnya menjadi sangat banyak.

Menentukan di Mana Kita akan Tinggal di Jakarta

Mau Pilih Tinggal di Mana? (Foto oleh Tom Fisk)

Awal dari Penulis merantau ke Jakarta adalah karena menjadi volunteer Asian Games 2018. Karena ditempatkan di Bekasi, Penulis pun ngekos di sana selama satu bulan. Setelah itu, Penulis tinggal sementara di rumah tante di daerah Grogol, sebelum akhirnya kos sendiri.

Nah, penentuan tempat tinggal ini menjadi salah satu hal yang perlu disiapkan sebelum merantau. Pilih tempat yang dekat dengan tujuan kita merantau untuk menghemat biaya akomodasi selama merantau.

Selain itu, kita juga harus memastikan kalau tempat tersebut dekat dengan berbagai tempat seperti tempat makan, laundry, apotek, sarana transportasi umum, tempat ibadah, dan lain sebagainya.

Sewaktu kos di daerah Kebayoran Lama, Penulis sangat bersyukur karena mendapatkan tempat yang dekat dengan segala macam, bahkan termasuk mal. Jika butuh apa-apa, Penulis tinggal berjalan kaki dan tidak perlu mengeluarkan uang untuk transportasi.

Memahami Alur Transportasi di Jakarta

Awalnya Memang Terlihat Mengerikan (Wikipedia)

Sebagai anak rantau, transportasi umum jelas menjadi senjata utama ketika akan berpergian mengelilingi Jakarta. Apalagi, Jakarta juga memiliki banyak pilihan transportasi umum yang relatif terjangkau dan bisa menjangkau hampir semua lokasi strategis.

Masalahnya, alur transportasi Jakarta bisa terlihat “mengerikan” bagi pendatang, baik itu TransJakarta (TJ) maupun Kereta Rel Listrik (KRL). Untuk memahami peta rutenya, kita perlu memahami nama-nama daerah di Jakarta yang ada di peta rutenya.

Sederhananya, satu rute pasti memiliki warna yang sama. Jika tempat tujuan kita tidak dilewati oleh warna tersebut, artinya kita perlu transit dan berpindah rute. Tempat transit biasanya memiliki lambang khusus atau dilewati oleh beberapa warna.

Jangan segan bertanya ke petugas untuk memastikan halte/lajur yang kita ambil benar, mereka pasti dengan senang hati akan membantu kita. Selain itu, pastikan untuk memiliki e-money karena semua transportasi Jakarta menggunakan kartu ini.

Kalau mau cara yang praktis, memang bisa naik ojek atau taksi online. Namun, biaya yang dikeluarkan akan membengkak dan kita pun jadi harus merasakan bagaimana macet dan panasnya Jakarta.

Mengetahui Bagaimana Mengelola Keuangan di Jakarta

Harus Pandai Berhemat (Foto oleh Ahsanjaya)

Biaya hidup di Jakarta jelas lebih tinggi dibandingkan di daerah. Oleh karena itu, kita harus benar-benar bijak dalam mengelola keuangan kita. Gaji pertama Penulis di Jakarta hanyalah 4 juta, dan itu cukup untuk sebulan, bahkan masih bisa disisihkan.

Salah satu “sumber” utama yang menguras uang adalah makanan. Jangan terlalu sering membeli makanan yang mahal, termasuk ngopi di kafe elit. Penulis merasa tertolong dengan adanya warteg di mana-mana, karena dengan 7 ribu saja sudah bisa kenyang.

Jika punya waktu (dan tidak malas), lebih baik mencuci baju sendiri dibandingkan laundry yang biayanya sekitar 8 ribu per kg. Penulis sendiri selama di Jakarta benar-benar tergantung laundry karena pada dasarnya malas mencuci.

Seperti yang sudah Penulis singgung di atas, murah dan lengkapnya transportasi umum di Jakarta juga sangat memudahkan Penulis untuk menghemat uang. Sebisa mungkin, hindari naik ojek/taksi karena biayanya lebih mahal.

Untuk barang-barang komplementer, sebisa mungkin jangan beli jika tidak kepepet. Jakarta memiliki banyak mal, sehingga godaan untuk belanja jelas sangat tinggi. Untuk itu, kita harus pandai menahan godaan belanja tersebut.

Merencanakan Eksplorasi Jakarta Sejauh Mungkin

Destinasi Wajib Dikunjungi (JawaPos)

Ketika sudah berhemat dan masih ada sisa uang, Penulis sarankan digunakan untuk eksplorasi Jakarta! Ada banyak tempat menarik yang wajib dikunjungi di Jakarta, seperti kawasan Kota Tua, berbagai museum, mal untuk cuci mata, dan lain sebagainya.

Penulis bahkan pernah dengan sengaja naik TJ untuk literally keliling Jakarta. Selama perjalanan, Penulis mengamati apa saja yang terlintas. Melakukan eksplorasi seperti ini juga membantu kita bisa nyambung ketika ngobrol dengan teman-teman Jakarta.

Bahkan setelah 2 tahun di sana, masih ada banyak tempat menarik yang belum sempat Penulis kunjungi. Salah satu cita-citanya yang belum tercapai adalah mengunjungi Sea World untuk melihat ikan-ikan.

Mencari Kawan Baru, Tetap Terkoneksi dengan Kawan Lama

Cari Teman Baru Sebanyak Mungkin (Foto oleh Kampus Production)

Agar kerasan di Jakarta, tentu kita membutuhkan kawan-kawan baru. Penulis sangat merasa bersyukur karena selama di Jakarta, Penulis menemukan banyak teman yang satu frekuensi di kantor dan masih tetap terhubung hingga sekarang.

Selama masih positif, kita juga perlu untuk ikut segala kegiatan bersama kawan-kawan baru tersebut. Ini juga bisa menjadi kesempatan untuk bisa eksplor Jakarta lebih luas dan jauh lagi. Kita juga jadi bisa belajar culture Jakarta lebih baik lagi.

Selain itu, kita juga harus tetap terkoneksi dengan kawan-kawan lama dan keluarga melalui berbagai aplikasi yang ada di ponsel. Jujur, ini menjadi hal yang sangat membantu Penulis ketika merasa kangen rumah dan kesepian.

EKSTRA: Menjaga Prinsip Selama Hidup di Jakarta

Penulis Cuma Ikut Lihat, Tidak Ikut Minum (Foto oleh Kampus Production)

Sebagai orang yang baru merantau, jelas ada banyak culture shock ketika Penulis di Jakarta. Botol anggur merah (amer) dan vodka di meja kerja seolah menjadi hal yang biasa. Jam makan siang digunakan untuk wik-wik di kos pacar juga dianggap lumrah.

Tanpa bermaksud judgemental, hal-hal semacam itu bertentangan dengan prinsip hidup Penulis. Untuk itu, menjaga prinsip hidup selama di Jakarta juga menjadi hal yang sangat penting agar kita bisa bertahan hidup di Jakarta.

Jika tidak bisa menjaga prinsipnya, mungkin Penulis akan dengan mudahnya “terjerumus”. Mong, tempat pijat++ tinggal menyeberang dari tempat kos Penulis. Mong, tempat jualan berbagai minuman keras Penulis lewati setiap pulang kantor.

Penulis juga merasa bersyukur karena tidak dijerumuskan oleh teman-temannya, malah dirinya merasa “dilindungi” karena mereka mampu menghargai prinsip hidup Penulis. Kami saling menghargai keputusan satu sama lain.

***

Kurang lebih seperti itulah yang butuh dipersiapkan sebelum merantau ke Jakarta. Penulis sendiri masih menyimpan harap kalau suatu saat bisa kembali merantau ke ibu kota, walaupun tidak dalam waktu dekat.

Semoga tulisan ini bisa membantu para Pembaca sekalian yang memang berencana atau sudah merantau ke Jakarta. Jika ada yang ingin didiskusikan lebih lanjut, feel free untuk menghubungi Penulis.


Lawang, 22 Agustus 2023, terinspirasi untukmu

Foto Featured Image: Dids

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Batalkan balasan

Fanandi's Choice

Exit mobile version