Produktivitas

Kenapa Saya Justru Suka Hari Senin

Published

on

Bagi kebanyakan orang, hari Senin kerap menjadi sesuatu yang menakutkan. Hal ini dapat dimaklumi, mengingat Senin adalah hari pertama setelah akhir pekan yang santai dan menyenangkan.

Bagi pelajar, langsung terbayang harus masuk kelas dan harus mempelajari mata pelajaran tertentu. Bagi karyawan, rutinitas harian yang monoton dan tumpukan pekerjaan yang harus dituntaskan pun langsung menyapa di pagi hari.

Agak berbeda dari orang-orang, Penulis justru menyukai hari Senin. Bahkan, terkadang Penulis merasa tidak sabar ingin segera Senin. Pada tulisan kali ini, Penulis akan menjelaskan beberapa alasan yang mendasari hal ini.

Alasan Penulis Menyukai Hari Senin

Anggap Senin Sebagai Awal yang Baru (Kelly Sikkema)

Penulis adalah tipe orang yang menyukai rutinitas dan keteraturan. Semakin tertata, semakin baik. Oleh karena itu, Penulis menyukai hari kerja yang terjadwal. Bahkan, Penulis terbiasa untuk melakukan time block agar manajemen waktunya jadi lebih baik.

Selain rutinitas di tempat kerja, Penulis juga sedang membangun kebiasaan-kebiasaan yang baik, entah dilakukan di pagi hari maupun malam hari. Nah, Penulis secara pribadi sering mengalami kegagalan dalam melakukan rutinitas ini.

Sebagai contoh, kebiasaan lari pagi. Pada akhir tahun 2021, Penulis sempat rutin lari pagi selama tiga bulan. Hanya saja, setelah rantainya terputus cukup lama, sangat susah untuk membangun lagi kebiasaan tersebut.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Penulis sering menggunakan hari Senin sebagai patokan untuk memulai lagi. Jika memang kebiasaan tersebut telah terputus, maka mulai Senin depan harus dimulai lagi.

Selain itu, akhir pekan biasanya Penulis gunakan untuk melakukan evaluasi mingguan. Penulis mencari tahu, mana saja yang perlu dibenahi dan mana saja yang patut mendapatkan apresiasi diri. Dengan begitu, Penulis memiliki semacam panduan untuk memulai Seninnya.

Kelemahan dari Berpatokan pada Hari Senin

Kebiasaan Buruk di Atas Sering Penulis Lakukan (Adrian Swancar)

Apakah cara ini berhasil? Belum tentu. Penulis seringnya berhasil melakukannya tiga hari, lantas terhenti lagi. Ketika di akhir pekan, baru punya semangat untuk memulai lagi ketika hari Senin sudah tiba.

Perlu dicatat kalau hal ini memiliki efek samping. Karena berpatokan pada hari Senin, Penulis jadi sering menyepelekan hari-hari yang dilewati. Misal, Penulis merasa hari Rabunya berantakan. Bukannya membenahinya di hari Kamis, Penulis malah menunggu sampai Senin.

Hanya saja, Penulis memang belum bisa sampai ke tahap yang bisa langsung berbenah dalam waktu cepat. Untuk itu, Penulis merasa menggunakan hari Senin sebagai patokan untuk memulai lagi kebiasaan baik yang tertinggal adalah yang paling cocok untuk saat ini.

Selain itu, Penulis sering merasa kalau Senin adalah hari di mana Penulis paling produktif di antara hari lainnya. Mungkin, itu juga karena dipengaruhi oleh mindset kalau Penulis sedang membuka lembaran baru di hari pertama dari tujuh hari yang akan dijalani ke depan.

Tentu Penulis harus membuka minggu dengan semangat dan penuh pikiran positif. Kalau di hari pertamanya saja mood dan rutinitasnya sudah kacau, bagaimana akan menjalani keenam hari lainnya?

Penutup

Jika menyukai hari Senin, lantas hari apa yang kurang disukai oleh Penulis? Sebenarnya tidak ada, tapi jika disuruh memilih, mungkin pertengahan weekday mulai hari Selasa hingga Kamis. Alasannya sederhana, karena semangat Seninnya sudah mulai luntur.

Seperti yang sudah dibahas di atas, jika merasa minggu yang Penulis jalani kurang baik, Penulis akan segera berharap hari Senin akan segera datang agar bisa memulai awal yang baru lagi dan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terjadi di minggu ini.

Penulis yang dasarnya pemalas biasanya akan mengulangi kesalahan-kesalahan yang sama, seperti kurang disiplin, susah bangun pagi, hingga time management yang buruk. Belum lagi kebiasaan menonton YouTube atau main media sosial berjam-jam.

Namun, menginjak hari Senin seringkali memberikan semangat baru yang positif bagi Penulis. Tidak peduli berapa kali kita gagal, yang penting adalah kita harus mampu bangkit lebih banyak dari kegagalan tersebut. Hari Senin ada untuk membantu kita memulai lagi.


Lawang, 22 Agustus 2022, terinspirasi setelah menyadari kalau dirinya menyukai hari Senin

Foto: Tara Winstead on Pexels

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Batalkan balasan

Fanandi's Choice

Exit mobile version