Anime & Komik

Karakter Paling Sial di Dragon Ball adalah Future Trunks

Published

on

Jika membicarakan siapa karakter paling sial di serial Dragon Ball secara keseluruhan, kebanyakan penggemar akan menyebutkan nama Yamcha. Hal itu bukan tanpa sebab, mengingat ia beberapa kali harus mengalami kejadian secara apes.

Contohnya adalah kematian konyolnya ketika dibunuh oleh Sabaiman di Saiyan Saga, di mana pose matinya menjadi begitu ikonik. Tidak hanya itu, Bulma yang sejak awal Dragon Ball menjadi kekasihnya pun pada akhirnya justru menjadi istri dari Vegeta.

Namun, sebenarnya nasib Yamcha masih jauh lebih baik dari nasih salah satu karakter yang digemari oleh penggemar: Future Trunks. Daripada sial, bisa dibilang nasib Future Trunks lebih mengarah ke tragis karena banyaknya hal buruk yang menimpa dirinya.

Kemunculan Pertama Trunks di Seri Dragon Ball

Trunks mengalahkan Frieza (YouTube)

Trunks pertama kali muncul ketika Frieza yang gagal dibunuh oleh Son Goku datang ke bumi untuk membalas dendam. Waktu itu, Goku masih belum pulang ke bumi dan belum ada satu pun petarung yang mampu melawan Frieza.

Di saat genting tersebut, tiba-tiba Trunks muncul, bahkan bisa berubah menjadi Super Saiyan yang pada saat itu Vegeta pun belum bisa melakukannya. Dengan mudah, ia mengalahkan Frieza dan pasukannya.

Ternyata, Trunks berasal dari masa depan dan merupakan anak dari Vegeta dan Bulma. Di linimasanya, bumi menjadi hancur karena ulah Android 17 dan 18. Para petarung bumi telah mati dan hanya menyisakan Trunks.

Goku sendiri tak sempat bertarung karena keburu mati karena penyakit. Nah, tujuan Trunks pergi ke masa lalu adalah memberikan obat yang akan menyembuhkan penyakit Goku, sehingga akan ada linimasa di mana para Android bisa dikalahkan.

Selain itu, Trunks juga memperingatkan kalau tiga tahun dari sekarang akan muncul Android yang membuat dunianya hancur. Setelah itu, ia pun kembali ke linimasanya dan baru kembali ke masa lalu tiga tahun kemudian.

Ternyata benar, ada Android yang muncul mengacau kota. Anehnya, Android yang muncul tersebut berbeda dengan yang ada di linimasanya Trunks. Ia justru melihat Android 19 dan Dr. Gero, pencipta para Android yang terafiliasi dengan Red Ribbons.

Dr. Gero berhasil dibuat terdesak hingga akhirnya membangkitkan Android 17 dan 18. Tidak hanya itu, Android 16 pun juga dibangkitkan, yang di linimasanya Trunks tidak ada. Para Android tersebut benar-benar kuat, bahkan Vegeta yang telah menjadi Super Saiyan pun tak berdaya.

Singkat cerita, tiba-tiba ada kabar kalau ada sesosok makhluk bernama Cell yang ternyata datang dari masa depan juga. Yang lebih mengerikannya lagi, ia membunuh Trunks lain dari linimasanya yang lebih jauh agar bisa menggunakan mesin waktunya.

Cell melakukan perjalanan waktu karena Android 17 dan 18 di linimasanya telah dibunuh oleh Future Trunks. Padahal, ia membutuhkan keduanya untuk bisa mencapai versi sempurnanya. Keberadaan Cell ini juga sama sekali tidak diketahui oleh Trunks yang sekarang.

Untuk bisa mengalahkan para lawan yang semakin kuat, Trunks bersama dengan petarung lainnya pun melakukan latihan di Hyperbolic Time Chamber, di mana satu tahun di sana sama dengan satu hari di dunia nyata.

Super Trunks dan Cell Games

Super Trunks (Fandom)

Trunks melakukan latihan yang insentif bersama Vegeta. Saat mereka latihan, Cell telah berhasil menyerap Android 17 dan memasuki bentuk Semi-Perfect. Namun, Vegeta yang telah menjadi Super Vegeta berhasil mengalahkan Semi-Perfect Cell dengan mudah.

Cell tahu kalau Vegeta adalah tipe orang Saiyan yang gemar bertarung, sehingga ia menantang Vegeta untuk membiarkannya menyerap Android 18 agar bisa mencapai bentuk sempurnanya. Strategi tersebut berhasil, Vegeta mempersilakan Cell untuk melakukannya.

Trunks, yang sudah muak dengan segala hal buruk yang terjadi di linimasanya, tentu berusaha menggagalkan hal tersebut. Sayangnya, pada akhirnya Cell berhasil menjadi Perfect Cell dan Vegeta pun dikalahkan dengan mudah.

Setelah Vegeta pingsan, Trunks pun berubah ke mode Super Trunks yang membuat badannya terlihat begitu besar. Sayangnya, meskipun memiliki power yang kuat, form tersebut membuat serangannya tidak bisa mengenai lawan karena membuatnya melamban.

Trunks pun dengan pasrah mengakui kekalahan dan siap untuk dibunuh Cell. Untungnya, Cell tidak membunuhnya dan justru mengumumkan akan membuat Cell Games. Nah, di Cell Games ini peran Trunks sudah tidak terlalu signifikan lagi karena highlight-nya justru Goku dan Gohan.

Satu-satunya scene yang melibatkan Trunks adalah kematiannya setelah Cell bangkit kembali setelah meledakkan diri. Kematian Trunks membuat Vegeta marah dan menyerang Cell. Gohan pun jadi terluka karena berusaha menyelamatkan Vegeta, padahal ia menjadi satu-satunya harapan.

Pada akhirnya, seperti yang kita tahu, Gohan berhasil mengalahkan Cell dan Trunks pun dihidupkan kembali oleh Dragon Ball. Trunks yang kini sudah sangat kuat pun kembali ke linimasanya dan berhasil mengalahkan para Android dengan mudah. Kehidupannya pun kembali damai, sampai…

Melawan Black Goku

Trunks Melawan Black Goku (Fandom)

Sejak Cell Saga, Future Trunks tidak pernah muncul lagi. Ia baru muncul lagi di seri Dragon Ball Super, dan sekali lagi ia harus mengalami nasib apes karena bertemu dengan lawan yang sangat kuat dan tidak bisa ia kalahkan: Black Goku. Kedamaian yang berhasil ia buat selama ini sirna begitu saja.

Lebih menyedihkannya lagi, ia kini juga kehilangan Bulma, sosok yang memungkinkan dirinya melakukan perjalanan waktu berkat mesin waktu buatannya. Untungnya di saat genting, Trunks berhasil kembali ke masa lalu sebelum dibunuh oleh Black Goku.

Menjelaskan Black Goku ini lumayan rumit, bahkan hingga sekarang Penulis tidak benar-benar memahaminya. Namun, Penulis akan coba jelaskan secara sesederhana mungkin sesuai dengan pemahamannya.

Ternyata, wujud asli Black Goku adalah Zamasu, calon Kaioo-shin dari Universe 10 dari linimasa Goku yang membenci kehidupan para makhluk mortal. Ia menggunakan Dragon Ball untuk menukar raganya dengan Goku agar mendapatkan kekuatan yang luar biasa.

Lalu, dengan cincin waktu ia pergi ke linimasa Trunks karena di sana sudah tidak ada Dewa Penghancur Beerus, mengingat Kaioo-shin sudah mati saat berupaya menghentikan Babidy yang ingin membangkitkan Buu. Artinya, tak ada yang bisa menghalanginya.

Goku dan Vegeta pun pergi ke linimasa Trunks untuk menghentikan Black Goku ini. Namun, Black Goku ternyata mendapatkan bantuan dari Zamasu yang memang tinggal di linimasa tersebut. Bahkan, Zamasu ini telah mendapatkan keabadian lewat Dragon Ball.

Singkat cerita, Black Goku dan Zamasu yang terdesak akhirnya melakukan fusion. Kekuatan Goku Black ditambah keabadian Zamasu membuat mereka tak bisa dikalahkan. Akhirnya Goku menggunakan alat untuk memanggil dewa tertinggi alam semesta, Zeno, yang akhirnya memusnahkan Black Goku untuk selamanya beserta bumi.

Setelah pertarungan tersebut, Trunks pun kembali ke linimasa Goku karena dunianya sekarang sudah hancur total. Namun, pada akhirnya ia memutuskan untuk kembali ke linimasanya sendiri sebelum Dabura dan Zamasu muncul.

Nasib Sial Trunks yang Membuatnya Berbeda dari Saiyan Lain

Trunks dan Kehidupan Tragisnya (CBR)

Bisa dilihat dari rangkuman cerita di atas kalau Trunks benar-benar bernasib sial dan tragis sepanjang hidupnya. Dunianya sudah hancur ketika Android 17 dan 18 muncul dan membunuh semua teman-temannya, menjadikan ia sebagai satu-satunya pelindung bumi.

Setelah akhirnya berhasil mengalahkan mereka berdua, Trunks juga berhasil menghentikan Babidy membangkitkan Buu. Namun, keberhasilan ini harus dibayar mahal dengan kematian Kaioo-shin dan menyebabkan Black Goku jadi mengincar linimasa Trunks.

Black Goku benar-benar menjadi makhluk yang sangat kuat, hingga satu-satunya cara mengalahkannya adalah melalui tangan Zeno. Dunia yang ia lindungi selama ini pun jadi hilang tak berbekas, walau ia pada akhirnya pergi ke masa alternatif lainnya.

Trunks telah kehilangan semuanya. Ayah dan teman-temannya dibunuh para Android. Gohan, yang sempat menjadi mentornya, juga akhirnya dibunuh dan memicunya menjadi Super Saiyan. Bahkan, ibunya yang selalu menemaninya pun akhirnya mati.

Mungkin, Trunks tak terlalu menyesal dunianya dihancurkan oleh Zeno, mengingat di sana sudah tidak ada siapa-siapa lagi. Sekarang ia hanya memiliki Mai, dan akhirnya memutuskan untuk memulai hidup baru di masa depan alternatif.

Memilki kehidupan yang sedemikian getir membuat Trunks tidak terlihat seperti Saiyan sejati. Berbeda dengan Goku, Vegeta, atau Gohan yang terkadang meremehkan lawan dan tidak langsung menghabisi lawannya, Trunks selalu ingin mengakhiri pertarungan secepat mungkin.

Hal ini bisa dilihat dari kemunculan perdananya, di mana ia langsung menghabisi Frieza. Saat Semi-Perfect Cell bisa dikalahkan dengan mudah, ia pun ingin segera menghabisinya. Ketika kembali ke linimasanya, Trunks pun tanpa banyak babibu langsung membunuh Android 17 dan 18, serta mencegah Cell pergi ke masa lalu.

Trunks juga tidak punya semacam “harga diri” ala bangsa Saiyan yang memilih mati dibandingkan harus kabur. Sepanjang hidupnya, ia selalu berusaha bertahan hidup di keadaan yang sulit. Jika kabur bisa membuatnya bertahan (termasuk kabur ke masa lalu), maka itu ia akan lakukan.

Kisah hidup Trunks memang bisa dibilang paling sial, bahkan seharusnya disebut tragis, dibandingkan dengan karakter Dragon Ball lainnya. Namun, justru itu yang membuatnya menjadi karakter yang menarik dan dicintai oleh banyak penggemar seri buatan Akira Toriyama ini.


Lawang, 12 Juni 2024, terinspirasi setelah menyadari kalau Future Trunks adalah karakter paling sial dan tragis di Dragon Ball

Foto Featured Image: Reddit

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Batalkan balasan

Fanandi's Choice

Exit mobile version