Non-Fiksi

[REVIEW] Setelah Membaca Effortless

Published

on

Belakangan ini, Penulis bisa dibilang jarang membaca buku bergenre self-improvement. Bukan karena merasa self-nya sudah improve, tapi karena lebih sering mengeksplorasi genre lain saja yang selama ini jarang disentuh, seperti filsafat dan politik.

Selain itu, mungkin Penulis juga merasa kalau buku self-improvement seolah gitu-gitu aja. Tidak banyak hal baru yang berhasil menarik perhatian Penulis, seolah dengan membaca judulnya saja, Penulis sudah bisa membayangkan isinya.

Nah, beda cerita ketika Penulis menemukan buku berjudul Effortless dari Greg McKeown ini. Ketika membaca sinopsis yang cukup panjang di bagian belakang buku, Penulis merasa ini adalah buku yang dibutuhkan saat ini. Untunglah, hal tersebut benar adanya.

Detail Buku Effortless

  • Judul: Effortless: Karena Tak Semua Harus Sesulit Itu
  • Penulis: Greg McKeown
  • Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
  • Cetakan: Ke-6
  • Tanggal Terbit: Juli 2025
  • Tebal: 320 halaman
  • ISBN: 9786020658780
  • Harga: Rp98.000

Sinopsis Buku Effortless

Apakah Anda pernah merasa seperti:

  • Berada tepat di tepi jurang lelah fisik dan mental?
  • Ingin berkontribusi lebih besar, tetapi kehabisan energi?
  • Sudah berlari lebih kencang tetapi tidak maju lebih dekat ke sasaran?
  • Segalanya terasa jauh lebih sulit daripada biasanya?

Kita telah dikondisikan untuk percaya bahwa jalan menuju sukses adalah jalan dengan kerja yang terus-menerus. Bahwa kalau ingin pencapaian tinggi, kita harus memaksa diri, terus memutar otak, dan berusaha sampai lewat batas. Jadi, kalau kita belum terkapar kelelahan, artinya usaha kita belum memadai.

Namun belakangan ini, kerja keras lebih menguras tenaga daripada sebelumnya. Dan makin berkurang energi kita, makin sulit kita meraih kemajuan. Terjebak di sebuah lingkaran setan “Zoom, eat, sleep, repeat,” kita sering bekerja dua kali lebih keras tetapi meraih hasil paling banyak setengah dari biasanya.

Untuk berada paling depan kita tidak harus mengerjakan sesuatu yang sulit. Apa pun tantangan atau rintangan yang kita hadapi, ada sebuah jalan yang lebih baik: alih-alih memaksa diri lebih keras, kita dapat menemukan jalan yang lebih mudah.

Effortless menawarkan saran yang dapat diterapkan untuk mengerjakan kegiatan-kegiatan esensial dengan cara-cara paling mudah, agar anda bisa meraih hasil-hasil yang diinginkan, tanpa mengalami lelah fisik dan mental.

Isi Buku Effortless

Dari sinopsis yang cukup detail di atas (bahkan aslinya lebih panjang dari itu), kita sudah mendapatkan gambaran apa yang akan dibahas oleh buku ini. Singkatnya, buku ini mengajarkan beberapa cara untuk melakukan sesuatu dengan lebih efektif.

Sebenarnya buku ini seperti sekuel untuk buku McKeown yang lain, Essential, yang sayangnya belum Penulis baca. Apalagi, di buku ini beberapa kali menyinggung buku tersebut. Walau begitu, kita tidak perlu membaca buku tersebut untuk bisa memahami buku ini.

Secara garis besar, buku ini dibagi menjadi tiga bagian, di mana masing-masing akan di-breakdown menjadi lima subbab. Berikut adalah daftarnya:

Bagian I: Keadaan Tanpa Kesulitan (Bagaimana kita dapat membuat berfokus lebih mudah?)

  1. Dibalik: Bagaimana kalau Ini Dapat Dibuat Mudah?
  2. Dinikmati: Bagaimana kalau Ini Dapat Dibuat Menyenangkan?
  3. Dibebaskan: Dahsyatnmya Kesediaan Membebaskan
  4. Diistirahatkan: Seni dalam Tidak Berbuat Apa pun
  5. Diperhatikan: Bagaimana Melihat dengan Jelas

Apa yang dimaksud Keadaan Tanpa Kesulitan adalah mengenai kondisi diri kita sendiri sebelum melakukan sesuatu. Ini adalah awal yang baik agar kita bisa lebih fokus dalam mengerjakan berbagai hal.

Bagian II: Aksi Tanpa Kesulitan (Bagaimana kita dapat membuat pekerjaan esensial lebih mudah?)

  1. Didefinisikan: Seperti Apa yang Disebut “Selesai”?
  2. Dimulai: Aksi Nyata Pertama
  3. Disederhanakan: Dimulai dari Nol
  4. Kemajuan: Berani Tampil Buruk Rupa
  5. Irama: Lambat Itu Mulus, Mulus Itu Cepat

Setelah keadaan kita berada di kondisi yang lebih baik, maka selanjutnya adalah memahami Aksi Tanpa Kesulitan. Bagian II bisa dibilang adalah inti dari buku ini, di mana kita diberi beberapa langkah praktis agar sesuatu bisa selesai secara efektif.

Bagian 3: Hasil Tanpa Kesulitan (Bagaimnana kita mendapat hasil tertinggi dengan usaha paling sedikit?)

  1. Dipelajari: Memanfaatkan Hal Terbaik yang Sudah Diketahui Orang Lain
  2. Ditingkatkan: Memanfaatkan Kekuatan Sepuluh Orang
  3. Diotomatiskan: Mengerjakan Satu Kali Saja dan Selanjutnya Otomatis
  4. Dipercaya: Tim dengan Mesin Berefek Tuas Tinggi
  5. Dicegah: Memecahkan Masalah sebelum Muncul

Setelah memperbaiki diri sendiri dan mengoptimalkan tindakan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, selanjutnya adalah Hasil Tanpa Kesulitan. Bab ini menjelaskan cara untuk meningkatkan hasil yang diinginkan dengan upaya seminim mungkin.

Setelah Membaca Effortless

Buku bergenre self-improvement akan Penulis anggap bagus apabila ada banyak hal praktis yang bisa dilakukan saat ini juga. Itulah mengapa Penulis memberi nilai yang cukup tinggi ke buku Atomic Habits. Nah, Effortless ini juga mendapatkan apresiasi yang sama.

Di bagian pertama, kita akan diajak untuk mengelola kembali isi pikiran dan menyingkirkan hal-hal yang tidak esensial, mengelola emosi, dan lain sebagainya. Bisa dibilang, bagian ini lebih terasa sebagai buku self-love. Semua berawal dari diri kita sendiri.

Hal paling praktis bisa ditemukan di bagian kedua, di mana ada banyak sekali hal-hal kecil yang bisa dilakukan untuk bisa membuat suatu aktivitas atau pekerjan terasa lebih mudah. Mungkin tidak banyak hal baru, tapi tetap saja tips yang diberikan sangat mudah dipraktekkan.

Selanjutnya di bab terakhir akan membahas mengenai beberapa tips untuk meningkatkan hasil setelah melakukan apa yang sudah dijelaskan di dua bab sebelumnya. Beberapa di antaranya adalah membuat sistem, otomatisasi, hingga delegasi.

Jika dirangkum, buku ini memang konsisten dengan judulnya, di mana setiap aktivitas yang kita lakukan (terutama yang esensial) bisa dikerjakan dengan effortless. Bukan cuma kerja keras, tapi juga kerja cerdas.

Selain itu, gaya bahasa yang digunakan juga ringan dan tidak menggurui, sehingga kita yang membacanya pun jadi merasa effortless untuk memahami isi buku. Kita tidak perlu memeras otak untuk bisa memahami langkah-langkah yang ditawarkan oleh buku ini. Apalagi, ada banyak study case yang membuat kita lebih memahami isi buku.

Apa yang paling Penulis suka dari buku ini adalah adanya ringkasan di setiap akhir subbab, di mana makin ke belakang ringkasan ini makin lengkap. Ini sangat membantu kita untuk tetap mengingat apa saja yang sudah kita pelajari dari buku ini.

Sentuhan kecil yang juga menarik dari buku ini adalah beberapa quote paling penting akan di-highlight dengan dibesarkan dan ditebalkan. Selain itu, ada juga beberapa ilustrasi yang membantu kita lebih memahami apa yang ingin disampaikan oleh penulisnya.

Buku ini Penulis rekomendasikan bagi siapapun yang kerap merasa burnout dengan pekerjaannya, sering merasa lelah secara mental, merasa pola hidupnya berantakan, dan berbagai permasalahan internal lainnya. Tentu, mempraktekkan isi bukunya menjadi hal paling penting.

Skor: 9/10


Lawang, 3 Desember 2025, terinspirasi setelah membaca Effortless karya Greg McKeown

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Batalkan balasan

Fanandi's Choice

Exit mobile version