Buku

Setelah Membaca Pulang-Pergi

Published

on

Pada tulisan Antara Pulang dan Pergi, Penulis pernah mengungkapkan kekecewaannya terhadap novel karya Tere Liye tersebut. Pasalnya, banyak adegan action yang khayal dan terlalu memaksakan.

Selain itu, keberuntungan yang dimiliki oleh tokoh utama dan teman-temannya seolah begitu besar. Bantuan selalu datang ketika menit-menit terakhir, apalagi bisa datang di tempat yang bersamaan.

Walaupun begitu, Penulis tetap saja membeli lanjutan novelnya, Pulang-Pergi. Salah satu alasan kuatnya adalah adanya crossover di mana karakter Thomas dari novel Negeri Para Bedebah dan Negeri di Ujung Tanduk akan banyak muncul di sini.

Karakter ini memang sempat muncul di novel Pergi, namun hanya sekilas. Di novel ini, ia muncul hampir dari awal novel hingga akhir.

Lantas, apakah novel ini menjadi lebih baik jika dibandingkan novel Pergi? Hmmm…

SPOILER ALERT!!!

Apa Isi Buku Ini?

Novel ini melanjutkan petualangan Bujang setelah pertarungan di akhir novel Pulang. Ia tengah menghadapi dilema karena mendapatkan paksaan untuk menikahi seorang putri penguasa shadow economy Rusia, Otets. Anaknya yang hendak dinikahkan dengan Bujang bernama Maria.

Bujang sebenarnya merasa keberatan dengan pernikahan ini, walaupun Maria adalah seorang wanita yang cantik, pintar, dan kuat. Hanya saja, ancaman yang diberikan oleh ayah Maria tidak main-main. Bujang pun memutuskan untuk tetap berangkat ke Rusia.

Di tengah perjalanan, ia menjemput gurunya di Filipina yang bernama Salonga. Ia bersama muridnya, Junior, ikut berangkat ke Rusia. Salonga dimintai tolong untuk melakukan negosiasi agar pernikahan diundur. Nahas, pernikahan justru dipercepat.

Acara pun berlangsung di sebuah kastil milik Otets. Di sana, Bujang bertemu dengan Thomas yang hadir sebagai tamu undangan. Bujang yang terus mencari celah untuk keluar dari situasi ini menemui jalan buntu.

Saat pesta perpisahan berlangsung, ada pengkhianatan yang dilakukan oleh kaki tangan Otets, Natascha dan pasukan Black Widow (pfft…). Pesta pun bubar dan Otets mati di tangan orang kepercayaannya.

Bagaimana dengan Bujang? Tentu saja ia berhasil kabur bersama Maria, Thomas, Salonga, dan Junior. Mereka pun menyusuri benua Eropa untuk menghindari Natascha dan para pembunuh bayaran yang mengincar kepala mereka, sembari memikirkan bagaimana cara membalas dendam.

Setelah Membaca Buku Pulang-Pergi

Napas panjang langsung Penulis keluarkan setelah selesai membaca novel ini. Memang novel ini jauh lebih baik dibandingkan dengan novel Pergi yang ending-nya sangat memaksakan, tapi tetap saja kurang memuaskan.

Perjalanan yang dilakukan Bujang dan kawan-kawan ketika kabur dari kejaran orang-orang memang cukup seru. Bagaimana Natascha bisa selalu melacak posisi mereka membuat ketegangan cerita terjaga hingga mendekati klimaks. Pace-nya juga lumayan cepat.

Hanya saja, bantuan datang di menit terakhir tetap saja ada. Kawan-kawannya di novel-novel sebelumnya seperti White dan si kembar Yuki-Kiko datang menyusul dan memberikan bantuan kepada Bujang.

Selain itu, pertarungan terakhir melawan Diego (kakak tiri Bujang, otak di balik pemberontakan Natascha) juga rasanya anti-klimaks. Sebagai final boss, pertarungannya terasa singkat dan mati begitu saja. Matinya pun gara-gara Bujang tiba-tiba mendapatkan kekuatan super dari aroma alkohol.

Salah satu yang paling menggelikan dari novel ini adalah pemilihan nama Natascha dan Black Widow, yang rasanya sangat Marvel. Setidaknya, jangan gunakan nama pemimpinnya mirip seperti nama Natasha Romanoff. Banyak nama wanita Rusia lain yang bisa digunakan.

Serial novel action dari Tere Liye rasanya kurang nendang gitu. Karakter-karakternya digambarkan seolah memiliki kekuatan super, entah dari segi kepintaran, kemampuan menembak, dan lain sebagainya. Alhasil, ceritanya pun terasa jauh dan khayal.

Penulis sejak awal memang tidak berharap kalau novel ini akan memiliki alur cerita yang tidak terduga dan penuh plot twist, sehingga tidak terlalu merasa kecewa.

Novel ini memiliki lanjutan dengan judul Bedebah di Ujung Tanduk, yang mungkin lebih berfokus pada Thomas. Apakah Penulis akan membelinya? Sepertinya iya.

Nilainya: 3.8/5.0

Lawang, 11 April 2021, terinspirasi setelah membaca Pulang-Pergi

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Batalkan balasan

Fanandi's Choice

Exit mobile version