Film & Serial
Setelah Menonton Cinta Itu Buta
Berawal dari ajakan seorang sepupu untuk ketemuan, penulis akhirnya menonton film berjudul Cinta Itu Buta di Cinema XXI Plaza Senayan.
Penulis bahkan baru tahu kalau ada film tersebut, sehingga baru menonton trailer-nya sebelum masuk ke dalam teater. Berhubung terakhir nonton film Indonesia (selain Gundala) adalah film Milly dan Mamet, maka penulis setuju saja.
Spoiler Alert!
Jalan Cerita Cinta Itu Buta
Diah (Shandy Aulia) adalah seorang pemandu wisata di Korea Selatan. Ia bisa berbicara dalam tiga bahasa, Indonesia, Inggris, dan Korea. Bahkan, ia telah bertunangan dengan orang Korea bernama Jun-Ho (Chae In Woo).
Di sisi lain, adalah seorang pria Jawa lugu bernama Nik (Dodit Mulyanto) yang sedang patah hati karena dikhianati kekasihnya. Ia memutuskan untuk kabur ke Korea Selatan dan menggelandang di sana.
Suatu ketika, Diah mendapatkan sebuah pesan untuk menemui tunangannya di sebuah restoran. Sayangnya, ia harus melihat tunangannya sedang bermesraan dengan wanita lain yang notabene sahabatnya sendiri.
Ketika berjalan pulang, tiba-tiba Diah kehilangan penglihatannya dan jatuh pingsan. Setelah dirawat di rumah sakit, ia didiagnosis mengalami temporary blindness yang dipengaruhi oleh pikiran.
Diah pun menjalani kehidupannya sebagai orang buta. Namun, ia memutuskan untuk merahasiakan masalah ini dari kakaknya yang khawatir kepada dirinya.
Ketika sedang berbelanja di supermarket, Diah memergoki Nik sedang berada di belakangnya. Semenjak itu, Nik sering menemui Diah hingga membuatkan makanan.
Diah yang awalnya menolak kehadiran Nik lama-lama merasa nyaman. Mereka berdua sering jalan-jalan dan membuat kenangan bersama. Nik seolah menjadi mata untuk Diah.
Semua momen kebahagiaan tersebut membuat Diah secara tiba-tiba mendapatkan penglihatannya kembali. Nahas, Nik harus mengalami kecelakaan yang menyebabkan ia koma.
Ketika itulah, semuanya terbongkar. Nik sudah lama mengamati Diah dari kejauhan. Ketika masih jadi gelandangan, Diah sering membuatkan makanan untuk Nik.
Ketika Nik sudah menyewa rumah di seberang rumah Diah, ia sering mengamati wanita tersebut dari kejauhan. Bahkan, ia pernah menyamar menjadi pisang agar bisa menghibur Diah yang sedang bersedih.
Pesan yang membuat Diah mengetahui perselingkuhan tunangan Koreanya juga ditulis oleh Nik. Seolah semua yang terjadi merupakan rencana Nik.
Kesan Setelah Menonton Cinta Itu Buta
Awalnya, penulis mengira film ini tentang seorang gadis cantik yang jatuh cinta dengan seorang laki-laki yang, ya begitulah. Tapi ternyata, dugaan penulis salah.
Film ini termasuk film yang oke untuk ditonton sebagai hiburan, bukan dengan logika ataupun nilai-nilai moral yang sering dituntut oleh kaum social justice warrior.
Banyak hal yang mengganjal ketika menonton film ini. Yang paling kentara adalah kondisi kebutaan yang dialami oleh karakter Diah. Pertama, penulis baru mengetahui ada kondisi medis temporary blindness yang dipengaruhi oleh faktor pikiran.
Ketika penulis melakukan riset kecil-kecilan, yang namanya kebutaan sementara memang ada. Akan tetapi, penyebabnya ada berbagai macam, mulai pertanda stroke, glukoma, migrain parah, dan lain sebagainya.
Tidak ada yang menyebutkan kebutaan bisa terjadi begitu saja hanya karena faktor pikiran. Jatuhnya jadi sama seperti film-film azab yang sering muncul di televisi.
Nah, Diah yang mengalami kebutaan di negeri orang justru menolak kakaknya datang agar ia bisa mendapatkan bantuan. Padahal, jika sampai terjadi hal-hal yang buruk tentu akan membuat pihak keluarga makin susah. Untungnya, ini cuma film.
Banyak yang menganggap apa yang dilakukan oleh Nik ke Diah adalah hal yang creepy. Membuntuti seorang wanita secara diam-diam dianggap sebagai pelecehan. Menurut penulis, hal tersebut wajar saja untuk kebutuhan film.
Komedinya juga dapat banget. Penulis sering tertawa walaupun tidak sampai terbahak-bahak. Dodit mampu membawakan komedi khasnya yang lugu ke dalam film ini.
Justru, penulis menikmati twist di bagian akhir film yang menunjukkan rentetan kejadian antara Diah dan Nik selama ini. Penulis juga menyukai ending-nya yang tidak happy ending.
Jika disuruh memberikan nilai untuk film ini, penulis akan memberikan nilai 6.5, 6 karena Shandy Aulianya cantik banget. Dodit menang banyak di film ini!
Kebayoran Lama, 20 Oktober 2019, terinspirasi setelah menonton film Cinta Itu Buta
Foto: Skygrid Media