Film & Serial
Setelah Menonton NKCTHI (Bagian 1)
Awalnya, Penulis sama sekali tidak ada niatan untuk menonton film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI) walaupun ulasan dari penonton relatif positif.
Lantas, seorang teman kuliah mengajak Penulis untuk menonton. Pilihannya ada dua, IP Man 4 atai NKCTHI. Karena tidak pernah menonton IP Man, Penulis pun lebih memilih NKCTHI. Apalagi, ada Niken Anjani dan Sheila Dara yang Penulis idolakan.
Hasilnya, Penulis merasa puas dengan film ini dan sangat bersemangat untuk menulis kesan setelah menonton film ini. SPOILER ALERT!
Jalan Cerita NKCTHI
Film ini berpusat kepada satu keluarga yang terdiri dari Ayah (Donny Damara), Ibu (Susan Bachtiar), Angkasa (Rio Dewanto), Aurora (Sheila Dara), dan Awan (Rachel Amanda).
Angkasa merupakan satu-satunya anak laki-laki dalam keluarga ini sekaligus berperan sebagai kakak tertua. Aurora merupakan anak kedua yang paling berbakat di antara saudara-saudara lainnya.
Si bungsu, Awan, merupakan lulusan arsitek yang sedang menapak karir. Keluarga ini relatif harmonis dan hidup bahagia. Mereka semua terlihat memprioritaskan keluarga dalam hidup.
Karena sikapnya, Awan harus menerima pemecatan dari kantor tempatnya bekerja. Padahal, tempat tersebut merupakan impiannya selama ini. Hal ini pun membuatnya hancur.
Hal ini harus diperparah dengan kecelakaan yang menimpanya, kecelakaan yang membuatnya ayahnya yang over protektif semakin ketat dalam mengekang dirinya.
Di saat seperti itu, ia bertemu dengan Kale (Ardhito Pramono). Pertemuan tersebut membawa perubahan di dalam hidup Awan, bahkan berdampak ke keluarga kecilnya.
(Di bawah ini merupakan major spoiler, kalau berencana nonton jangan lanjut!)
Singkat cerita, saat pameran tunggal pertama Aurora sedang berlangsung, Awan bertengkar dengan ayahnya karena ia terlambat datang. Hal ini membuat Aurora, yang selama ini merasa tidak dianggap, menyuruh keluarganya untuk pergi dari pameran.
Saat di rumah, sang ayah mengumpulkan mereka semua untuk memberikan sekelumit nasehat. Ia memarahi Awan, lantas menyalahkan Angkasa karena telah membuat Awan berkenalan dengan Kale.
Sang ayah juga berkata bahwa semua yang ia lakukan adalah karena dirinya tidak ingin kehilangan anak-anaknya. Di situlah Aurora berdiri dan mengatakan bahwa mereka semua telah lama kehilangan dirinya.
Awan berusaha menenangkan Aurora dengan mengatakan ini semua salahnya, namun Angkasa berdiri dan mengatakan semua ini adalah salah ayahnya. Bahkan ia meminta tolong ibunya yang dari tadi diam untuk memberitahukan kebenarannya.
Akhirnya terungkap bahwa keluarga tersebut memiliki sejarah kelam yang selama ini telah ditutupi: ketika Awan lahir, ia memiliki saudara kembar yang tidak berhasil selamat.
Hal ini dirahasiakan dari Aurora dan Awan karena menurut ayah mereka tak perlu mengetahui trauma dan kesedihan ini. Ia ingin keluarganya hanya merasakan bahagia, walaupun itu membuat Angkasa harus menanggung beban selama 21 tahun.
Setelah fakta ini terkuak, Angkasa dan Awan sama-sama keluar dari rumah. Sang ibu lah yang berusaha untuk menyatukan mereka kembali dan meminta mereka semua untuk memaafkan ayah mereka yang sudah menyadari kesalahannya.
Ketiga anaknya pun meneruskan hidupnya masing-masing. Angkasa tinggal di apartemennya sendiri, Aurora melanjutkan studi di luar negeri dengan uang pensiun ayahnya karena beasiswanya ditolak, dan Awan mulai merintis kembali karirnya.
***
Katanya, film ini susah untuk related dengan kehidupan kita karena keluarga yang ada di dalamnya merupakan keluarga menengah ke atas. Benarkah seperti itu? Penulis akan membahasnya pada bagian kedua dari tulisan ini. Stay tuned!
Kebayoran Lama, 19 Januari 2020, terinspirasi setelah menonton film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini
Foto: IMDb