Musik

I AM: IVE

Published

on

Penulis pernah memberikan pendapatnya mengenai kualitas vokal yang agak kurang dari Gen 4 girlband K-Pop. Namun, bukan berarti Penulis tidak mendengarkan mereka karena kualitas vokal bukan menjadi satu-satunya parameter dalam sebuah lagu.

Suara yang biasa saja, jika musiknya enak, ya tetap bisa didengarkan. Oleh karena itu, Penulis masih bisa menikmati lagu-lagu dari Gen 4. Di antara semua yang sudah pernah Penulis coba dengarkan, musikalitas IVE menjadi yang paling cocok dengan telinganya.

Kebetulan, IVE menjadi girlband keempat yang akan Penulis bahas di blog ini, setelah Blackpink, Twice, dan Red Velvet, sekaligus Gen 4 pertama yang Penulis bahas. Itu menunjukkan kalau girlband ini memang cukup spesial bagi Penulis.

Sekilas tentang IVE

Dari Kiri: Rei, Leeseo, Wonyung, Yujin, Gaeul, Liz (Billboard)

IVE merupakan sebuah girlband di bawah naungan Starship Entertainment, agensi yang juga pernah menaungi girlband legendaris Sistar. IVE yang melakukan debut pada tanggal 1 Desember 2021 terdiri dari enam anggota, yakni:

  • Yujin (Ahn Yujin) sebagai Leader, Main Dancer, Vocalist
  • Gaeul (Kim Gaeul) sebagai Main Dancer, Lead Rapper, Sub Vocalist
  • Rei (Naoi Rei) sebagai Main Rapper, Sub Vocalist
  • Wonyoung (Jang Wonyoung) sebagai Vocalist, Dancer, Visual
  • Liz (Kim Ji-won) sebagai Main Vocalist
  • Leeseo (Lee Hyun-seo) sebagai Lead Dancer, Sub Vocalist, Visual, Maknae

Salah satu hal yang paling menonjol dari IVE, terlepas dari sisi musik, adalah anggotanya yang tinggi-tinggi. Wonyoung dan Yujin menjadi yang tertinggi dengan 173 cm, diikuti oleh Liz (171 cm), Rei (170 cm), Leeseo (168 cm), dan Gaeul (164 cm).

Lucunya, Gaeul yang paling mungil adalah member tertua di IVE karena lahir di tahun 2002. Di bawahnya ada sang leader Yujin (2003), disusul angkatan 2004 (Rei, Liz, Wonyoung), dan paling muda adalah Leeseo (2007). Penulis jadi merasa sangat tua.

Perkenalan dengan IVE dan Musikalitasnya

Dalam tulisan sebelumnya, Penulis pernah bercerita kalau lagu pertama dari IVE yang didengar adalah “Kitsch,” yang lewat secara random ketika Penulis sedang mendengarkan lagu di YouTube Music. Lagu ini langsung berhasil menarik perhatian Penulis karena bass-nya yang nendang banget.

Namun, sebenarnya perkenalan Penulis pertama dengan IVE bukan lewat lagu tersebut, melainkan lewat Runningman, sebuah acara reality show yang sangat populer. Di salah satu episode, IVE menjadi bintang tamu dari acara tersebut.

Penulis hanya menonton potongannya di YouTube, itu pun karena judulnya yang menarik: “IVE Rei making Yoo Jae-suk wants to give up on MC-ing.”Ketika Penulis tonton, memang interaksi antara Rei dan Jae-suk sangat lucu, bahkan Penulis akhirnya menonton episode lengkapnya.

Berawal dari sana, Penulis jadi tertarik untuk mendengarkan lagu-lagu IVE, yang dimulai dari lagu “Kitsch” yang catchy. Sebagai seorang basshead, lagu ini benar-benar memuaskan telinga Penulis, apalagi kalau setting bass Penulis disetel hingga maksimal.

Lagu kedua IVE yang berhasil menarik perhatian Penulis adalah “I AM,” yang satu album dengan lagu “Kitsch.” Meskipun Penulis menganggap IVE sebagai salah satu girlband yang tidak memiliki vokal menonjol, menariknya di lagu ini nada tinggi dari Yujin.

Lagu ini juga memiliki lirik yang keren pada bagian reff-nya, di mana jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi, “menjadi seorang penulis yang bergenre fantasi (be a writer, 장르로는 판타지). Rasanya puitis saja lirik ini, tidak biasa.

Setelah mendengarkan kedua lagu tersebut, barulah Penulis mendengarkan lagu-lagu lama mereka, mulai dari lagu debut mereka “Eleven” hingga “Love Dive” dan “After Like.” Menariknya, semua title song tersebut masuk ke telinga Penulis.

Ketika sudah terbiasa dengan IVE, mini album I’VE MINE rilis pada pertengahan 2023. Penulis langsung cocok dengan lagu “Baddie” yang sekali lagi berhasil memuaskan basshead seperti Penulis.

Tidak hanya itu, lagu “Either Way” dan “Off the Record” yang lebih ballad juga cocok dengan selera musik Penulis. Untuk lagu “Off the Record,” bisa dibilang lagu ini adalah lagu favoritnya dari IVE setelah lagu “I AM” karena mampu menghadirkan nuansa sendu ketika mendengarkannya.

Di tahun ini, IVE melakukan comeback dengan merilis album I’VE SWITCH. Lagu utamanya, “HEYA (해야),” lagi-lagi cocok dengan selera Penulis. Sayang, lagu utama kedua “Ascendio” kurang cocok, meskipun Penulis masih bisa menikmatinya.

Dalam menikmati lagu Korea, Penulis tidak terlalu memedulikan liriknya karena memang tidak paham bahasanya. Namun, dari banyak sumber, Penulis mengetahui kalau tema yang sering diusung oleh IVE adalah self-confidence dan self-love.

Tema tersebut, mungkin, direpresentasikan dengan dominannya bass pada musiknya. Entah itu benar atau tidak, hanya perasaan Penulis. Yang jelas, Penulis merasa hampir di setial lagu IVE (kecuali yang ballad) selalu memiliki unsur bass yang cukup menonjol.

Karena hal tersebu, nuansa yang ingin dihadirkan IVE jadi berbeda dengan girlband lain, seperti aespa dengan konsep futuristiknya, NewJeans dengan konsep fresh-nya, atau NMIXX dengan berbagai ekperimental yang dilakukan.

Dari Musik ke Reality Show

Berbanding terbalik dengan Twice yang menarik Penulis setelah menonton acara reality show-nya, Penulis justru tertarik menonton reality show IVE setelah mendengarkan lagu-lagunya. Apalagi, mereka memiliki reality show-nya sendiri yang berjudul 1,2,3 IVE.

Penulis telah menonton semua keempat season-nya dan sama seperti Time to Twice, ada saja tingkah kocak dan konyol dari para anggotanya. Walaupun tidak seabsurd member Twice, para member IVE juga cukup lawak.

Di antara semua episode 1, 2, 3, IVE, Penulis paling menyukai episode-episode jurit malam alias horor. Rei dan Gaeul menjadi member yang paling berani, sedangkan Liz menjadi member paling penakut, yang membuatnya menjadi hiburan utama.

Salah satu hal yang paling memorable di semua episodenya adalah kebaikan yang diperlihatkan oleh Rei. Contohnya adalah ketika dia berusaha menutup staf yang berbuat kesalahan dan berhenti di belakang Liz ketika tidak ada yang mau.

Bicara tentang Rei, ia adalah member favorit Penulis di IVE (alias bias). Bahkan, Penulis sampai membuat ratusan stiker dengan wajahnya di WhatsApp karena menemukan banyak foto lucunya di Pinterest. Penulis juga merupakan subscriber dari kanal YouTube-nya, Follow Rei.

Adanya reality show seperti 1, 2, 3, IVE yang memperlihatkan sisi lain dari seorang idol membuat Penulis semakin menikmati musik-musik IVE. Penulis pernah mencoba menonton reality show dari girlband lain, tapi tidak ada yang benar-benar Penulis suka.

Yang jelas, kombinasi antara musikalitas yang cocok dengan selera, tema grup yang dibawakan, para member yang unik dan konyol, hingga konsep acara reality show yang menarik membuat IVE memiliki tempat spesial bagi Penulis.


Lawang, 4 Juli 2024, terinspirasi ketika mendengarkan lagu-lagu IVE

Foto Featured Image: Fandom

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Batalkan balasan

Fanandi's Choice

Exit mobile version