Musik

Forever Young: Blackpink

Published

on

Sewaktu SMA, penulis terkena virus Korea sehingga banyak mendengarkan lagu-lagu K-Pop, terutama dari So Nyuh Shi Dae (SNSD) dan Super Junior.

Akan tetapi, semenjak pertengahan kuliah penulis memutuskan untuk tobat dan kembali mendengarkan musik-musik rock yang sudah digemari sejak dini.

Ketika bekerja di Jakarta, ada seorang rekan kerja yang merupakan penggemar Korea. Ia berusaha untuk meracuni penulis agar mendengarkan Blackpink, dan ia berhasil.

Awal Mula Perkenalan

Debut Blackpink (Prelo)

Pendekatan yang dilakukan oleh teman kantor bisa dibilang halus. Ia tidak secara langsung menyuruh untuk mendengarkan lagu-lagunya, tapi menceritakan bagaimana para perjuangan personelnya dari awal hingga debut pada tahun 2016.

Sebagai bumbu tambahan, ia juga bercerita bagaimana manajemen di sana bekerja, beserta dengan skandal-skandalnya. Penulis juga diberi tantangan untuk menghafal semua anggotanya. Untungnya, anggotanya cuma empat.

Yang paling mudah dihafal tentu saja Lisa yang berasal dari Thailand. Setelah itu, ada Jennie yang wajahnya kecil sekali. Penulis sempat kesulitan membedakan mana yang Jisoo mana yang Rose.

Selain itu, penulis juga tahu bahwa hanya Jisoo yang berasal dari Korea Selatan Asli. Jennie besar di Selandia Baru, dan Rose kalau tidak salah berasal dari Kanada. Oleh karena itu, semua anggota Blackpink selain Jisoo jago berbahasa Inggris.

Karena cerita-cerita itu ditambah keunikan masing-masing personel, penulis memutuskan untuk mencoba mendengarkan lagu-lagu mereka… melalui Spotify.

Lagu Favorit dari Blackpink

Blackpink Menang Penghargaan (YouTube)

Salah satu lagu Blackpink yang penulis tahu sejak dulu adalah Ddu-Du Ddu-Du karena cece penulis merekomendasikannya. Hanya saja, waktu itu penulis belum paham yang mana bagian reff-nya.

Penulis juga tahu As If It’s Your Last dan Boombayah karena sering diparodikan oleh teman-teman di Karang Taruna. Selain itu, penulis sama sekali tidak tahu lagu Blackpink.

Untungnya, Blackpink hanya pernah mengeluarkan mini album yang isi lagunya sedikit, sehingga tidak banyak lagu yang harus penulis dengarkan.

Dari empat mini album ditambah satu single, ternyata memang ada beberapa yang sangat catchy di telinga. Penulis pun jadi lumayan sering mendengarkannya.

Yang paling penulis suka adalah Stay dari Square Two dan Forever Young dari Square Up. Lagu-lagu yang lain juga enak, tapi dua lagu itulah yang paling penulis sukai.

Penutup

Banyak yang membandingkan girlband ini dengan 2ne1. Selain karena jumlah personelnya yang sama, mereka juga sama-sama berada di bawah naungan YG Entertainment.

Karena penulis tidak terlalu mendengarkan lagu dari 2ne1, penulis tidak bisa memberikan pendapat. Tapi secara umum, penulis menganggap kedua girlband tersebut memiliki ciri khasnya masing-masing.

Nuansa bad girl yang ditampilkan oleh mereka sangat berbeda dengan konsep cute girl yang dimiliki oleh girlband milik SM Town seperti SNSD ketika debut atau Twice dari JYP Entertainment. Hal tersebut membuat girlband ini terlihat badass.

Penulis memutuskan untuk tidak menjadi penggemar mereka, hanya sebatas penikmat musik mereka. Masa-masa menjadi fanboy telah lewat, dan penulis tidak berminat untuk masuk lagi ke masa-masa tersebut.

Yang jelas, mendengarkan lagu-lagu dari Blackpink membuat penulis merasa forever young. Mungkin, karena semua usia personelnya di bawah penulis.

 

 

Kebayoran Lama, 1 Oktober 2019, terinspirasi ketika mendengarkan lagu-lagu Blackpink

Foto: Malang Today

Fanandi's Choice

Exit mobile version