Olahraga

Sebuah Pengingat Kalau Kita Tidak Boleh Jumawa Saat Sedang di Atas

Published

on

Sebuah kekalahan yang benar-benar memalukan terjadi ketika Manchester United (MU) bertandang ke Anfield, markas Liverpool. Bukan sekadar kekalahan, melainkan pembantaian dengan skor 7-0.

Penulis sendiri tidak utuh menonton pertandingan tersebut karena awal pertandingannya berlangsung bersamaan dengan akhir dari balapan Bahrain GP. Saat jeda babak pertama, Penulis sempat tertidur.

Sebelum tertidur, MU sedang dalam kondisi tertinggal 0-1. Ketika terbangun, tiba-tiba skor sudah berubah menjadi 0-5, sehingga Penulis untuk memutuskan mematikan televisi. Ternyata, masih ada tambahan dua gol lagi sehingga skor akhirnya menjadi 0-7.

Hasil yang Rasanya Tidak Diprediksi Siapa Pun

Bagi penggemar kedua tim, rasanya tidak ada yang memprediksi kalau MU akan dihajar habis-habisan seperti ini. Liverpool menang, pasti ada yang memprediksi, tapi tidak dengan skor 7-0 juga. MU benar-benar diubah menjadi meme berjalan.

Padahal, performa kedua tim di musim ini bisa dibilang kebalikan. MU sedang bagus-bagusnya, sedangkan Liverpool agak terpuruk. MU berhasil juara Carabao Cup, Liverpool kena comeback dari Real Madrid dengan skor 2-5.

Berhubung mainnya di Anfield dan skuad MU juga kemungkinan besar kelelahan karena padatnya jadwal, Penulis sebenarnya tidak terlalu berharap banyak. Bisa menahan imbang saja sudah cukup.

Namun, yang terjadi ternyata adalah sebuah pembantaian yang memalukan hingga memecahkan rekor. Jika tidak salah ingat, ini adalah kekalahan telah MU yang ketiga musim ini, setelah melawan Brenford (0-4) dan Manchester City (3-6).

Bedanya, saat itu memang performa MU masih belum cukup bagus. Kekalahan kali ini terjadi justru ketika tim sedang berada di tren positif. Berhasil menang atas Barcelona, mengangkat piala pertama kali setelah enam tahun, hingga comeback saat melawan West Ham di FA Cup.

Kenapa MU Bisa Kalah Separah Ini?

Karena tidak menonton full pertandingannya, Penulis tidak benar-benar tahu mengapa MU bisa tampil seburuk ini. Namun, jika melihat analisis Ruang Taktik melalui video di atas, ada beberapa alasannya.

Pertama, strategi pressing Liverpool yang sempat hilang selama beberapa pertandingan kembali muncul. Lini depan dan tengah Liverpool berhasil melakukan press sehingga pemain belakang MU kesulitan untuk melakukan build up serangan.

Jika melihat highlight-nya, kemampuan individu pemain-pemain Liverpool di pertandingan ini juga terlihat kesetanan. Kita bisa melihat bagaimana Gakpo, Salah, dan lainnya mampu memporak-porandakan pertahanan MU. Bahkan Martinez pun terjungkal karena Salah.

Saat MU ketinggalan 0-1 di babak pertama, tentu mereka mengejar gol untuk menyamakan kedudukan. Masalahnya, Liverpool mampu melakukan counter dengan efektif dan mampu menyelesaikan peluang yang didapatkan dengan baik.

Setelah tertinggal 0-3, permainan MU buyar. Tidak ada lagi permainan kolektif, hanya ada 11 individu yang bermain bola. Ditambah mental yang mungkin down, MU pun harus pulang dengan malu karena skor akhir menunjukkan 0-7 untuk kemenangan Liverpool.

Sebuah Pengingat Kalau Kita Tidak Boleh Jumawa Saat Sedang di Atas

Penulis akui berkat kemenangan-kemenangan yang diraih oleh MU belakangan ini, fans (dan mungkin pemain) merasa jumawa dan di atas angin. Setelah berhasil meraih Carabao Cup, istilah tsunami trofi pun kembali digaungkan.

Bukannya tsunami trofi, nyatanya MU malah mendapatkan tsunami gol yang mengejutkan. Kanal YouTube Suara Chinoll benar-benar terdengar bahagia ketika membuat video kekalahan MU atas Liverpool ini. Harus diakui, MU kembali melawak malam itu.

Walaupun harus menahan malu (apalagi ada banyak teman Penulis yang langsung mem-bully Penulis), Penulis ada perasaan bersyukur atas kekalahan ini. Penulis menganggap kalau ini adalah pengingat agar kita tidak merasa jumawa ketika sedang berada di atas.

Terkadang rentetan kebahagiaan yang didapatkan (dalam hal ini, dari kemenangan MU) membuat kita lupa daratan. Kita seolah merasa kalau kebahagiaan itu akan berlangsung selamanya, tanpa mengetahui kalau akan ada waktunya kita akan jatuh lagi.

Semoga dengan kekalahan memalukan ini, Penulis, para penggemar MU, dan para pemain MU sendiri bisa memetik hikmah untuk tidak sombong ketika sedang di atas. Ketika saat jatuh tiba, malunya bukan main. Serius.


Lawang, 7 Maret 2023, terinspirasi setelah kekalahan memalukan Manchester United atas Liverpool dengan skor 0-7

Foto: 90min

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Batalkan balasan

Fanandi's Choice

Exit mobile version