Permainan
Mas Pandu dan Koleksi Board Gamenya
Penulis suka main board game sejak kecil, karena punya papan ular tangga dan halma. Bahkan, ayah Penulis pernah membuatkan papan monopoli raksasa buatan sendiri yang menggunakan kardus bekas kulkas.
Beranjak dewasa, terbesit pikiran untuk mengoleksi board game. Sayangnya, keinginan tersebut urung terjadi karena mahalnya harga board game yang berkisar di angka 300 ribu rupiah.
Untunglah di kantor, ada seorang teman yang ternyata seorang kolektor board game. Namanya Pandu Raka Pangestu, dan koleksinya sedikit banyak mengabulkan keinginan pemain untuk mencoba berbagai jenis board game.
Kenapa Board Game?
Di era serba digital seperti sekarang, kehadiran board game memang bukan menjadi sesuatu yang umum. Padahal, main board game itu asyik karena membutuhkan interaksi secara langsung antar pemainnya.
Ketika kumpul, banyak yang lebih memilih untuk bermain game online di smartphone. Setidaknya, itu yang terlihat ketika melihat para anggota Karang Taruna di tempat Penulis.
Lantas, mengapa mas Pandu memutuskan untuk mengoleksi board game yang notabene tidak terlalu populer?
Karena board game bisa ngilangin bosen, apalagi kalo mati gaya pas lagi bareng-bareng ama temen. Board game itu memfokuskan minat dan kebahagiaan banyak orang dalam satu waktu.” jawab mas Pandu melalui WhatsApp.
Ia mengakui mulai menggeluti hobi ini semenjak kuliah. Untuk kegiatan mengoleksinya, baru dimulai ketika bekerja di tempat yang sama dengan Penulis.
Mungkin, karena baru pada saat itulah ia memiliki budget untuk membeli beraneka ragam board game yang harganya lumayan menguras kantong.
Apa Saja Koleksi Board Game-nya?
Mas Pandu memiliki belasan board game yang telah menjadi koleksinya. Semuanya ia letakkan di kantor agar bisa dimainkan bersama teman-teman selepas jam kerja. Entah jika ada yang ia simpan di rumah.
Lantas, apa saja board game-nya? Bisa dilihat melalui daftar yang ada di bawah ini:
- Monopoly
- Risk
- Pandemic
- Codenames Pictures
- Catan
- Rebellion
- Laga Jakarta
- Santai Aja Lagi
- Coup
- Iron Curtain
- Alkisah
- Monopoly Deals
- Saboteur
- Balap Kuliner
- Wowo Wiwi
- Werewolf
- China
- dll
Di antara belasan board game tersebut, mana yang menjadi favorit mas Pandu? Menurut pengakuannya, ada tiga game yang paling ia sukai: Catan, China, Saboteur.
Favorit Penulis?
Penulis, sebagai penggemar board game yang enggan mengeluarkan modal, sudah pernah mencoba hampir semua board game yang dimiliki oleh mas Pandu. Artinya, Penulis juga punya board game favoritnya sendiri.
Pertama adalah Monopoly. Penulis menyukai permainan ini sejak kecil, bahkan dulu kerap memainkan gamenya di komputer yang bertemakan Spongebob. Karena permainan ini sangat populer, rasanya Penulis tak perlu menjelaskannya panjang lebar.
Selanjutnya, sama seperti mas Pandu, adalah Catan yang pada dasarnya merupakan game strategi di mana kita harus bisa mendapatkan sumber daya tertentu agar bisa mengumpulkan poin kemenangan.
Poin bisa didapatkan dengan membangun Settlement, City, membangun jalan terpanjang, ataupun memiliki pasukan terbanyak. Permainan ini juga mengandalkan keberuntungan ketika menggulirkan dadu.
Lalu ada game Risk yang bertemakan conquer and win. Ceritanya, kita memiliki pasukan yang tersebar di seluruh penjuru dunia. Tugas kita adalah mengalahkan pasukan pemain lain melalui lemparan dadu.
Sebagai penggemar game strategi perang seperti Age of Empire dan Stronghold Crusader, tema board game ini sangat menarik. Berebut daerah adalah merupakan kekuatan utama dari permainan ini.
Kekurangan dari game yang satu ini adalah set-up-nya yang cukup ribet, sehingga teman-teman kantor malas memainkannya. Oleh karena itu, Penulis memutuskan untuk membeli gamenya di Play Store seharga Rp9.000.
Selain itu, Penulis juga lumayan suka main Codename Pictures yang mengasah imajinasi dan Saboteur yang terbilang baru dibandingkan permainan lainnya.
Penutup
Bermain permainan offline seperti board game bermanfaat untuk mengurangi distraksi digital yang dihasilkan oleh produk-produk teknologi.
Melepas gawai sejenak dan fokus pada permainan papan seperti ini mampu mereduksi stres sekaligus meningkatkan chemistry dengan teman-teman, kalau tidak membuat emosi jika kalah dalam permainan.
Oleh karena itu, Penulis merasa bersyukur bisa mendapatkan kesempatan untuk mencicipi berbagai macam board game milik mas Pandu.
Kebayoran Lama, 25 Januari 2020, terinspirasi dari koleksi board game milik mas Pandu