Tentang Rasa

Kebohongan Manis vs Kenyataan Pahit

Published

on

Penulis percaya, bahwa terkadang kita terpaksa berbohong demi melindungi orang-orang yang kita cintai. Kita tidak ingin melukai perasaan orang tersebut, sehingga terpaksa kita mengeluarkan fakta-fakta yang tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Dalam bahasa Inggris, disebut sweet lie, kebohongan yang manis.

Mengapa disebut demikian? Tentu karena kebohongan tersebut membuat hati kita tenang, terkadang membuat segala prasangka buruk kita lenyap begitu saja.

Akan tetapi, benarkah kebohongan yang manis lebih baik dari kenyataan yang pahit?

Beberapa lebih memilih menerima kenyataan yang ada, alias bitter truth. Tak apa ia membuat kita tersakiti, asalkan jujur apa adanya. Mungkin kita akan sedih untuk beberapa saat, namun waktu akan mengobati luka tersebut.

Telling lies to protect someone you love only destroys them in the end

Penulis menemukan kata mutiara yang indah di internet, yang bermakna bahwa mengatakan kebohongan untuk melindungi orang yang kita cintai hanya akan menghancurkan mereka pada akhirnya.

Jika dianalogikan, situasi ini bisa digambarkan sebagai seorang wanita yang sedang menyunggingkan senyum manis di bibirnya, namun memegang sebilah pisau kebenaran di balik punggungnya.

Kebohongan jarang sekali dapat bertahan lama, kecuali memang ditakdirkan seperti itu. Bahkan rahasia (dan kebohongan) yang disimpan pemerintah Amerika Serikat dengan penjagaan super ketat pun akhirnya dibocorkan ke publik oleh Julian Assange melalui Wikileaks.

Ketika seseorang mengetahui bahwa ternyata apa yang ia percayai sebagai kebenaran ternyata hanya kebohongan semata, hati mereka akan hancur berkeping-keping karena merasa dikhianati. Kepercayaan kita terhadap mereka pun akan sirna secara perlahan-lahan.

Dalam bahasa game, bisa dikatakan sebagai double hits. Sudah dibohongi, mendapatkan kenyataan yang pahit pula. Kombo inilah yang terkadang menghancurkan banyak hal, mulai perasaaan hingga kepercayaan kita.

Oleh karena itu, jika penulis harus memilih, penulis lebih memilih bitter truth daripada sweet lie. Kenyataan yang pahit jauh lebih baik daripada kebohongan yang manis.

 

 

Lawang, 7 Juni 2018, terinspirasi sebuah quote yang indah

Sumber Foto: http://nicelycaptured.blogspot.com/2012/05/sweet-lie-or-bitter-truth_10.html

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Batalkan balasan

Fanandi's Choice

Exit mobile version