Produktivitas

Productivity Hacks #1: To-Do List Harian

Published

on

Menjadi orang yang produktif setiap hari (setidaknya, ketika weekday) adalah salah satu impian Penulis dalam hidup. Hidup ini terlalu singkat untuk sesuatu yang sia-sia.

Sayangnya, Penulis merupakan tipe orang yang malas dan suka menunda-nunda. Akibatnya, Penulis kerap lalai dalam memanfaatkan waktu dalam hidupnya.

Menyadari kekurangan tersebut, Penulis memutuskan untuk membuat to-do list harian untuk mengetahui apa yang akan dilakukan hari ini.

Untuk Apa To-Do List Harian?

Buat Apa Sih? (Breakingpic)

Ketika bermain game, misalnya PUBG Mobile, biasanya kita memiliki misi-misi yang harus diselesaikan untuk mendapatkan reward tertentu.

Di game-game Steam, ada beberapa achievement yang bisa kita dapatkan jika sudah melakukan sesuatu di dalam game.

Hal-hal seperti itu membuat kita bersemangat untuk bermain game. Akan muncul semacam kepuasan jika kita berhasil mendapatkannya.

Itulah peran dari to-do list harian.

Sama seperti game, kita akan merasa puas apabila bisa memberikan tanda centang kepada daftar pekerjaan yang telah dituntaskan.

Jika berhasil melakukan apa yang sudah dituliskan pada to-do list, kita akan merasa hari ini telah dijalani dengan produktif yang ujung-ujungnya baik bagi kesehatan mental.

Tentu saja daftar pekerjaannya yang berbau produktif, ya! Jangan sampai main game Mobile Legends 2 jam dimasukkan ke dalam to-do list, kalau seperti itu sama saja bohong.

Masukkan daftar pekerjaan yang produktif seperti belajar, mempelajari atau menemukan hal baru, membersihkan kamar, menyelesaikan tanggungan pekerjaan, dan lain sebagainya.

Penulis sendiri biasanya menyantumkan “100% completed” sebagai penanda kalau semua to-do list hari ini berhasil dikerjakan. Anggap saja seperti mendapatkan badges di Steam.

Bagaimana Cara Membuat To-Do List Harian?

To-Do List Penulis

Tidak ada patokan khusus untuk membuat to-do list harian. Sesukanya saja, tapi diusahakan yang bisa membuat kita merasa senang ketika menuliskannya.

Penulis pribadi memiliki hobi membuat catatan dengan rapi. Oleh karena itu, Penulis menjadikan sebuah buku dan mendesainnya sendiri menjadi to-do list.

Sebagai pemanis, Penulis memberikan tambahan ornamen-ornamen yang sederhana. Tidak lupa catatan harus berwarna-warni agar tidak monoton dan membosankan.

Mungkin ada yang lebih nyaman dan merasa praktis dengan menggunakan aplikasi di ponsel. Kalau Penulis merasa tidak cocok karena feel-nya tidak dapat.

Ada yang lebih suka menuliskannya di sticky notes dan menempelkannya di tempat yang mudah terlihat. Macam-macam, metodenya bisa dipilih sesuka hati.

Bagaimana Jika Banyak Tugas yang Tidak Diselesaikan?

Gagal? Tetep Gas! (freestocks.org)

Sudah membuat to-do list tapi ternyata sampai menjelang tidur masih banyak tugas yang belum selesai? Tenang, itu merupakan hal yang lumrah dalam dunia per-to-do-list-an.

Penulis sangat sering mengalaminya. Sebagai orang yang moody, terkadang suasana hati yang sedang berantakan bisa membuat Penulis mengabaikan semua tugas yang sudah ditulis.

Yang penting, jangan berhenti membuat to-do list. Kalau punya kebiasaan baik harus dipertahankan, jangan dihentikan hanya karena merasa tidak mampu konsisten.

Ketika kita melakukan evaluasi to-do list yang gagal dikerjakan, memang akan memunculkan perasaan bersalah yang membuat kita malas untuk menulis to-do list lagi.

Tidak apa-apa, nikmati saja perasaan bersalah tersebut sembari berusaha besok akan lebih baik lagi. Jika ada yang tidak selesai hari ini, coba untuk diselesaikan besok.

Inilah pentingnya untuk tidak membuat to-do list terlalu banyak ketika baru mulai. Daftar tugas yang terlalu banyak berpotensi terbengkalai dan akhirnya membuat kita malas.

Hanya ada satu to-do list pun tidak masalah, misalnya latihan mengerjakan latihan soal SBMPTN sebanyak 5 soal dalam sehari. Yang penting adalah komitmen kita untuk mengerjakannya.

Penutup

Mencatat to-do list harian bisa jadi tidak cocok untuk sebagian orang, terutama orang yang benci rutinitas dan menyukai hal-hal yang berbau spontan (uhuy!).

Berhubung Penulis tipe orang yang suka dengan rutinitas, mencatat to-do list setiap hari bisa meningkatkan produktivitas dan membuat dirinya bersemangat menjalani hidup.

Ketika tulisan ini ditulis, Penulis telah berhasil menyelesaikan tujuh tugas yang dibuat pada pagi hari ini. Kelihatan hebat? Sebenarnya tidak jika melihat hari-hari sebelumnya.

Sabtu dan Minggu kemarin, Penulis tidak mencatat to-do list sama sekali. Akibatnya, Penulis menghabiskan waktunya untuk bermain game dan scroll media sosial berjam-jam.

Pada hari Kamis dan Jumat kemarin, hanya satu dari lima tugas yang berhasil dikerjakan. Alasannya seperti yang sudah disebutkan di atas, mood sedang tidak karuan.

Walaupun gagal berkali-kali, Penulis tidak berhenti mencatat to-do list harian karena merasa bisa membantu Penulis untuk tetap produktif.

Perasaan gembira yang muncul ketika berhasil meninggalkan tanda centang sangat memuaskan. Penulis harap, para Pembaca sekalian juga bisa merasakannya setelah membuat to-do list harian.

 

NB: Tulisan ini menjadi tulisan pertama dalam serial Productivity Hacks. Ditunggu tulisan-tulisan yang bisa memotivasi diri untuk lebih produktif lagi!

 

 

Lawang, 8 Februari 2021, terinspirasi setelah dirinya merasa mendapatkan banyak manfaat dengan mencatat to-do list harian

Foto: Ivan Samkov · Fotografi (pexels.com)

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Batalkan balasan

Fanandi's Choice

Exit mobile version