Tokoh & Sejarah
Sejarah Kecil Timor Leste
Banyak literatur yang penulis baca tentang Timor Leste, sebuah negara yang lepas dari Indonesia pada tahun 1999. Sebut saja Petite Histoire Indonesia Jilid 1 tulisan wartawan senior Rosihan Anwar dan Menyibak Tabir Order Baru karya Jusuf Wanandi, salah satu pemrakarsa Centre for Strategic and International Studies (CSIS).
Penulis kurang mengetahui apakah dalam kurikulum sekolah sekarang diterangkan mengenai negara yang dulunya bernama Timor Timur tersebut. Yang jelas, penulis berharap dengan tulisan ini masayarakat, terutama generasi milenial, mengetahui sejarah kecil Timor Leste.
Awal Bergabung
Ketika pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda pada tahun 1949, Timor Leste belum bergabung dengan Indonesia. Alasannya, Timor Leste merupakan jajahan Portugal, bukan Belanda.
Pada 1975, terjadi Revolusi Bunga di Portugal yang menyebabkan negara tersebut harus menguras kantong negara. Secara singkat, perekonomian Portugal jatuh dan situasi negara menjadi sangat kacau, sehingga tidak memiliki waktu, tenaga, dan dana untuk membiayai negara jajahannya, termasul Timor Leste. Dengan kata lain, ditelantarkan.
Situasi ini membuat rakyat Timor Leste terpecah menjadi tiga golongan:
- Golongan yang menghendaki kemerdekaan
- Golongan yang ingin bergabung dengan Indonesia
- Golongan yang tetap ingin di bawah Portugal
Pihak yang menginginkan kemerdekaan adalah Fretilin (Frente Revolutinaria De Timor Leste Independente). Kelompok ini memproklamirkan kemerdekaan pada tahun yang sama dengan terjadinya revolusi di Portugal.
Sedangkan pihak yang menginginkan bergabung dengan Indonesia terdiri dari beberapa partai. Bahkan, UDT (Uni Demokrasi Timor) yang semula ingin bergabung dengan Portugal berubah haluan untuk bergabung dengan Indonesia.
Perbedaan ini membuat Indonesia harus turun tangan dengan menerjunkan tentara, dibantu oleh Amerika Serikat dan Australia. Campur tangan ini dilakukan karena adanya kekhawatiran masuknya komunisme ke Timor Leste.
Setelah melalui serangkaian perang saudara, pada akhirnya pada tanggal 7 Juni 1976 Timor Leste resmi menjadi provinsi ke 27 Republik Indonesia.
Berpisah dengan Indonesia
Timor Leste hanya bertahan sekitar 20 tahun bersama Indonesia. Pada tahun 1999, ketika presiden Habibie memutuskan untuk melakukan referendum, 78,3 % rakyat Timor Leste menginginkan kemerdekaan.
Banyak yang berpendapat lepasnya Timor Leste adalah kesalahan Habibie, sedangkan kubu lain mengatakan bahwa kekacauan di Timor Leste selama bergabung di Indonesia menyebabkan mereka ingin menjadi negara sendiri.
Dari literatur yang penulis baca, banyak faktor yang menyebabkan hal ini terjadi. Sebagai contoh, adanya kekerasan yang dilakukan oleh tentara Indonesia, pengusaan lahan kayu cendana yang hasilnya tidak untuk masyarakat Timor Leste, dan lain sebagainya.
Negara-negara yang dulunya mendukung bergabungnya Timor Leste berubah haluan mendukung kemerdekaan Timor Leste. Ada yang berpendapat, hal ini terjadi karena komunisme telah dikalahkan oleh Barat, sehingga Indonesia tidak lagi dibutuhkan.
Untuk pertama kalinya Indonesia kehilangan wilayahnya. Tentu kita berharap di masa depan tidak ada lagi provinsi yang ingin melepaskan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tugas kita adalah memastikan adanya pemerataan dari segala aspek, termasuk ekonomi.
Lawang, 8 April 2018, setelah memberikan uang kas Karang Taruna kepada anggota yang akan berjualan di CFD sebagai modal
Sumber Foto: http://smartraveller.gov.au/Countries/asia/south-east/Pages/timor_leste.aspx#
You must be logged in to post a comment Login