Anime & Komik

Di Balik Wanita Tanpa Ekspresi

Published

on

Jika melihat perempuan yang jarang menunjukkan ekspresinya di hadapan umum, apa yang muncul pada benak kita? Kalau penulis akan merasa penasaran, apa kira-kira yang menyebabkan ia begitu datar.

Biasanya, wanita-wanita seperti itu identik dengan beberapa karakteristik lainnya seperti pemurung, cenderung penyendiri, susah menjalin hubungan dengan orang lain.

Hal tersebut tentu menimbulkan empati padahati penulis. Rasanya ingin membantu mereka untuk memecahkan persoalan yang mereka hadapi, walaupun mereka tidak pernah memintanya.

Penulis bukannya menyukai wanita yang kurang ekspresif. Jika disuruh memilih, penulis akan memilih wanita yang ceria dengan sedikit sifat pemalu untuk mengimbangi sifat penulis yang kerap kali terlalu serius.

Karena susah untuk mencari contoh wanita dalam dunia nyata, penulis akan mengambil contoh dari dunia yang tak nyata.

Mashiro Shiina (Sakurasou no Pet na Kanojo)

Yang pertama ada Mashiro Shiina dari anime Sakurasou no Pet na Kanojo yang menceritakan tentang kehidupan suatu asrama. Pada asrama tersebut, tinggal beberapa orang yang bisa dibilang unik, termasuk Shiina sendiri.

via hdqwalls.com

Ia adalah seorang seniman lukis yang sedang belajar untuk membuat manga, alasan mengapa ia pindah dari Inggris ke Jepang. Sayang, selain bakat melukisnya, ia bisa dibilang tidak bisa berbuat apa-apa termasuk mengurus dirinya sendiri.

Shiina lebih sering terlihat tanpa muncul sedikitpun ekpresi pada paras cantiknya tersebut. Ia dianggap eksentrik, mungkin karena jiwa seni yang mengalir pada tubuhnya.

Meskipun begitu, Shiina tetap mempedulikan teman-temannya yang sudah memberinya perhatian. Terkadang, memang hanya itu yang dibutuhkan oleh orang-orang yang kurang ekspresif.

Chizuru Hishiro (ReLIFE)

Selanjutnya adalah salah satu subyek ReLIFE yang harus menjalani tahun keduanya, Chizuru Hishiro. Pengulangan terjadi karena pada tahun pertamanya ia dianggap gagal karena ia tetap susah berinteraksi dengan orang lain.

via coub.com

Untunglah pada tahun keduanya, ia bertemu dengan Kaizaki Arata yang sangat membantunya untuk menjalin hubungan dengan teman-teman lainnya.

Kaizaki mengajari Hishiro bagaimana cara tersenyum, bagaimana cara menolong teman, dan lain sebagainya. Kaizaki benar-benar membantunya agar berhasil pada masa ReLIFE yang keduanya.

Berawal dari sanalah, Hishiro yang kerap tidak berekspresi perlahan-lahan mulai bisa tersenyum secara natural. Bahkan, pada akhirnya ikatan yang ia buat dengan Kaizaki tidak bisa dihilangkan oleh pengaruh obat sekalipun.

Ritsu Kawai (Bokura wa Minna Kawai-sou)

Wanita terakhir yang sering terlihat memasang wajah datar adalah Ritsu Kawai dari anime Bokura wa Minna Kawai-sou. Hampir mirip seperti Sakurasou, anime ini menceritakan tentang kehidupan sebuah kos-kosan.

via alpha.wallhaven.cc

Kawai adalah seorang kutu buku yang tidak memiliki teman. Ia lebih memilih untuk berkutat dengan kalimat demi kalimat dari buku yang tengah ia baca. Bahkan ia membaca sepanjang perjalanannya ke sekolah.

Sampai suatu ketika, terdapat seorang laki-laki bernama Kazunari Usa yang menaruh hati padanya dan tanpa sengaja berada satu kos dengannya.

Walaupun sering diacuhkan, Usa tidak lelah berjuang untuk mendapatkan perhatian dari Kawai. Sama seperti pada kasus di anime ReLIFE, Usa membantu Kawai agar bisa lebih berinteraksi dengan orang-orang yang ada di sekitarnya.

Lama-kelamaan, wajahnya mulai sering mengeluarkan apa yang ada di dalam hatinya, termasuk tersipu malu ketika terjadi sesuatu antara dirinya dan Usa.

Penutup

Tentu tidak semua wanita yang tidak berekspresi seperti itu. Ada juga wanita yang sengaja tidak menunjukkannya untuk menyembunyikan isi hatinya atau memang sudah pembawaannya.

Yang jelas, seorang laki-laki sejati harus bisa menerbitkan senyum untuk semua perempuan, termasuk yang jarang berekspresi sekalipun.

 

 

Jelambar, 27 Oktober 2018, terinspirasi setelah menamatkan anime Bokura wa Minna Kawai-sou

Foto: wall.alphacoders.com

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Batalkan balasan

Fanandi's Choice

Exit mobile version