Anime & Komik
Menjual Waifu ala My Dress-Up Darling
Bekerja di tempat yang sekarang membuat Penulis cukup update dengan berita-berita terbaru tentang dunia anime. Apalagi, kolega-kolega kerja Penulis cukup banyak yang menjadi penggemar anime (Baca: Wibu).
Pada awal tahun 2022 ini, salah satu judul anime yang sering disebut adalah Sono Bisque Doll wa Koi wo Suru atau My Dress-Up Darling. Salah satu penyebabnya adalah kehadiran protagonis wanita utamanya yang langsung menjadi waifu sejuta umat.
Berhubung genrenya adalah comedy-romance-school yang jadi favorit, Penulis pun mencoba untuk menonton anime yang satu ini. Penulis ingin tahu, mengapa protagonis utama (pria juga, tidak hanya wanita) bisa begitu populer.
Si Cowok Hobi Buat Boneka, Si Cewek Hobi Cosplay
Wakana Gojou merupakan anak SMA yang tidak terlalu menonjol, bahkan cenderung tertutup dan tidak punya teman. Salah satu penyebabnya adalah ia memiliki hobi yang “aneh”, yakni membuat boneka Hina, mengingat keluarganya memang perajin boneka tersebut.
Apalagi, ia memiliki trauma di masa kecilnya, di mana teman perempuannya begitu judgemental kepada dirinya. Gara-gara kejadian tersebut, ia menutup rapat hobinya tersebut agar tidak diketahui orang lain.
Di sisi lain, Marin Kitagawa merupakan seorang perempuan (super) cantik yang sangat populer dan memiliki banyak teman. Bisa dibilang, kehidupannya berbeda 180 derajat dari kehidupan yang dimiliki oleh Wakana.
Pada suatu hari, tanpa sengaja Wakana dan Marin bertemu di ruang jahit sekolah. Dari sana, Marin mengetahui kalau Wakana memiliki hobi membuat boneka Hina. Uniknya, Marin sama sekali tidak mempermasalahkan hal tersebut.
Selain itu, Marin mengungkapkan bahwa dirinya juga memiliki hobi cosplay. Namun, kemampuan menjahitnya cukup payah. Karena Wakana memiliki skill menjahit yang cukup mumpuni, Marin pun meminta tolong bantuan Wakana.
Sejak itu, mereka berdua pun sering bersama dan menghargai hobinya mereka masing-masing!
Pada perjalanannya, mereka berdua juga berkenalan dengan cosplayer terkenal bernama Sajuna Inui. Selain itu, mereka juga berkenalan adik dari Sajuna, yakni Shinju Inui yang sering membantu kakaknya dalam melakukan cosplay.
Jadi Populer Gara-gara Marin Semata?
Bisa dibilang, ini adalah salah satu anime dengan karakter paling sedikit yang pernah Penulis tonton. Selain empat nama yang sudah disebut di atas (dan kakek Wakana), karakter lain yang muncul di anime ini hanyalah karakter sampingan yang tidak punya peran apa-apa.
Ini membuat kita dibawa untuk fokus ke karakter utamanya. Bandingkan dengan Spy X Family (artikelnya segera menyusul) yang memiliki seabrek karakter dengan perannya masing-masing. Oleh karena itu, anime ini bisa jadi membosankan jika tidak dikemas secara menarik.
Untungnya, Marin jelas sangat menarik bagi para pecinta wanita 2D. Cantik, ceria, baik hati, selalu optimis, suka cosplay, naif, polos, kadang agresif, agak bitchy, dan tak segan mengekspos tubuhnya di hadapan laki-laki.
Oh ya, anime ini memiliki cukup banyak fans service dan cukup vulgar. Entah mengapa Penulis merasa anime ini, melalui Marin, seolah ingin menjual fantasi kepada laki-laki jomlo yang berharap bisa kedatangan sosok yang mirip Marin di kehidupan nyatanya.
(Penulis ingat pernah menemukan di komentar di Instagram, di mana si orang tersebut mengetikkan fantasinya melakukan seks dengan Marin, Sajuna, dan Shinju. Bagi Penulis, hal tersebut sudah sangat tidak sehat)
Di sisi lain, Wakana terlihat sebagai sosok introvert yang sangat handal dalam menahan hawa nafsunya. Melihat perempuan cantik dan seksi hampir sepenuhnya telanjang di hadapannya, ia bisa tidak melakukan tindakan asusila sama sekali.
Untuk jalan ceritanya sendiri, sejujurnya Penulis tidak terlalu mengerti mengapa ratingnya di situs MyAnimeList begitu tinggi. Bagi Penulis, cerita romansanya cukup standar dan penuh dengan klise khas anime. Mungkin, daya tarik Marin memang begitu tinggi.
Seperti biasa, dragging kedua protagonisnya cukup lama meskipun keduanya sudah saling menyukai. Jika melihat dari anime-anime sejenis yang pernah tayang, rasanya baru menjelang tamatlah mereka akan resmi menjadi sepasang kekasih.
Penutup
Premis yang ditawarkan oleh My Dress-Up Darling cukup sederhana, sehingga cocok untuk yang mencari tontonan ringan dan menghibur. Seperti biasa, kita akan dibuat gemas dengan perkembangan kisah romansa antara kedua karakter utamanya.
Jika ingin menarik pelajaran dari anime ini, menurut Penulis adalah bagaimana kita seharusnya dapat menghargai hobi orang lain. Selama tidak merugikan orang lain dan dirinya sendiri, rasanya semua insan boleh melakukan apa saja yang ia suka.
Sayangnya, anime ini terkesan hanya menjual Marin untuk mendongkrak popularitasnya. Bukannya munafik, tapi jujur Penulis merasa risih jika sedang berniat menonton anime harus disuguhkan dengan banyaknya fans service seperti yang ada di anime ini.
Bagi orang-orang yang menjadikan Marin sebagai waifu mereka, cepatlah sadar kalau tidak akan ada sosok seperti Marin di kehidupan nyata yang tiba-tiba hadir dan jatuh cinta kepada kalian!
Lawang, 13 Juli 2022, terinspirasi setelah menonton My Dress-Up Darling
Foto: Prime Video
You must be logged in to post a comment Login