Film & Serial

Setelah Menonton Loki (Bagian 2)

Published

on

Jika boleh memberikan peringkat kepada tiga serial Marvel yang sudah tayang, Penulis akan memberikan peringkat seperti ini:

  1. WandaVision (8/10)
  2. Loki (7.5/10)
  3. The Falcon and the Winter Soldier (5/10)

Penulis menyukai serial Loki karena ceritanya yang penuh dengan misteri dan cukup sulit untuk ditebak. Hanya saja, Penulis lebih menyukai jalan cerita WandaVision karena beberapa alasan.

Pada tulisan kali ini, Penulis akan memberikan opininya tentang serial Loki per episode

Episode 1: Pembukaan yang Mantap

Sisi Lain Loki (The Mary Sue)

Sebagai pembuka, episode bisa menjadi pembukaan yang luar biasa. Kita bisa melihat bagaimana Loki yang terlihat begitu kuat sebagai main villain di film The Avengers menjadi tidak berdaya ketika ditangkap TVA.

Salah satu adegan yang menurut Penulis lucu adalah ketika Loki buru-buru mencari tiketnya ketika melihat tersangka lain direset begitu saja oleh pasukan TVA.

Ketika melakukan interview dengan Mobius, kita bisa melihat sisi lain Loki yang mungkin selama ini belum pernah kita lihat. Adegan ketika ia menangis ketika melihat Frigga dan Odin mati benar-benar menyentuh hati.

Episode 2: Melihat Kecerdasan Loki

The Metaphor Guy (The Direct)

Salah satu alasan Loki direkrut oleh Mobius adalah untuk membantunya menangkap varian Loki lain yang menyebabkan keonaran di The Sacred Timeline. Mobius butuk sudut pandang dari Loki.

Oleh karena itu, di episode 2 kita bisa melihat kecerdasan Loki dalam menemukan lokasi varian Loki lain tersebut, yang nantinya kita ketahui bernama Sylvie.

Loki adalah karakter yang suka menggunakan metafora. Hal itulah yang membuatnya menggunakan salad milik Mobius untuk menjelaskan teorinya di mana Sylvie kemungkinan akan bersembunyi di timeline yang akan kiamat.

Segala teori yang diajukan Loki benar dan TVA berhasil menemukan tempat Sylvie bersembunyi. Hanya saja, pada akhirnya Loki “berkhianat” dengan mengejar Sylvie dan meninggalkan Mobius.

Episode 3: Telenovela

Kisah Roman Diri Sendiri (CNET)

Episode 3 berfokus pada hubungan antara Loki dan Sylvie. Mereka yang awalnya bertikai bisa memiliki perasaan cinta. Mungkin, ini adalah salah satu bukti bahwa Loki adalah karakter yang narsis. Kalau ia mencintai seseorang, pasti dirinya sendiri.

Oleh karena itu, episode 3 ini bisa dibilang mirip dengan telenovela yang menjual kisah benci jadi cinta. Hanya melalui beberapa percakapan dalam waktu kurang dari 1 hari, bisa timbul chemistry sekuat itu.

Yang Penulis suka dari episode ini adalah adegan ketika mereka berdua berusaha mencapai pesawat penyelamat yang menggunakan teknik seolah-olah diambil one shot. Menurut Penulis, itu teknik yang keren dan menarik.

Episode 4: TERBAIK!!!!

Memberi Efek Terkejut (Inverse)

Di antara semua episode yang dimiliki oleh Loki, Penulis paling menyukai episode ini. Bahkan, Penulis menontonnya sampai tiga kali saking sukanya dengan episode ini.

Dari awal hingga akhir, episode ini terasa begitu intens dan penuh dengan kejutan. Yang pertama adalah ketika ada cameo dari Lady Sif yang absen di film Thor: Ragnarok.

Setelah itu, kejadian ketika Mobius direset benar-benar memberikan efek kejutan yang tidak menyenangkan. Bagaimana Mobius bercerita tentang keinginannya untuk menjalani kehidupan sebelum TVA benar-benar menyedihkan.

Untuk plot twist tentang Time Keepers yang ternyata hanya robot, sebenarnya Penulis sudah menebaknya. Yang mengejutkan tentu saja ketika Loki direset oleh Renslayer hingga rasanya ingin mengumpat.

Apalagi, episode ini memiliki adengan post-credit di mana Loki bertemu varian lainnya di The Void. Episode ini bisa dibilang nyaris sempurna!

Episode 5: Sedikit Mengulur-Ulur Waktu

Sedikit Absurd (The Tech Hack)

Dalam salah satu wawancara, Tom Hiddleston mengatakan kalau episode favoritnya adalah episode 4 dan 5. Melihat betapa bagusnya episode 4, Penulis pun jadi berharap banyak pada episode 5.

Sayangnya, ekspetasi Penulis terlalu tinggi. Jika dibandingkan dengan episode sebelumnya, episode ini terasa biasa saja dan terasa sedikit mengulur-ulur waktu.

Ketika para Loki bertikai demi memperebutkan tahta, entah mengapa rasanya sangat absurd dan aneh. Lalu, bagaimana Mobius bisa menemukan mobil yang berfungsi sehingga menyelamatkan Sylvie?

Loki dan Sylvie akhirnya bertemu, sehingga cerita ala telenovela kembali terjadi sebelum mereka berusaha untuk menyerang Alioth. Di sini, kita juga bisa melihat Classic Loki sedikit overpowered dengan menciptakan ilusi Asgard yang luar biasa.

Episode 6: Akhir yang Menggantung

He Who Remains (Collider)

Sebagai pamungkas, episode 6 terasa sedikit kurang nendang, berbeda dengan ending dari WandaVision walaupun jelas jauh lebih baik dari ending TFATWS.

Kehadiran He Who Remains yang diperankan oleh Jonathan Majors sebenarnya sudah banyak ditebak oleh fans, walaupun tebakannya ia akan muncul sebagai Kang the Conqueror.

Di episode ini, kita akan banyak disuguhkan dialog antara He Who Remains, Loki, dan Sylvie. Intinya, percakapan tersebut menimbulkan perbedaan pendapat antara Loki dan Sylvie.

Hanya saja, ending yang dimiliki oleh Loki memang memberikan dampak yang besar karena multiverse menjadi berantakan semenjak He Who Remains dibunuh oleh Sylvie.

Seperti yang telah banyak diketahui oleh fans, phase 4 dari MCU akan berfokus pada multiverse. Film Spider-Man: No Way Home dan Doctor Strange in the Multiverse of Madness kemungkinan besar terjadi karena hal ini.

Penutup

Serial Loki berhasil menyuguhkan cerita yang menarik dan memiliki pengaruh yang besar terhadap MCU ke depannya. Akhirnya memang menggantung, tapi bisa dimaklumi mengingat serial ini memiliki season kedua.

Berbeda dengan TFATWS yang memiliki banyak karakter lama, bisa dibilang hanya Loki yang karakter lama. Selain itu, semua karakter yang baru diperkenalkan di serial ini.

Penulis secara pribadi menyukai akting Owen Wilson sebagai Mobius. Untuk akting Sophia Di Martino sendiri sebagai Sylvie, awalnya terlihat kebanting dengan akting-nya Tom Hiddleston, walau di episode selanjutnya semakin membaik.

Selain itu untuk scoring-nya, Penulis paling menyukai scoring yang dimiliki oleh serial ini. Bisa dibilang, scoring yang dimililki adalah yang terbaik jika dibandingkan dua serial sebelumnya.

Hingga kini belum ada konfirmasi kapan season 2 akan dimulai, apakah tahun ini atau tahun depan setelah Doctor Strange in the Multiverse of Madness.


Lawang, 18 Juni 2021, terinspirasi setelah menonton serial Loki

Foto: Cinemags

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Batalkan balasan

Fanandi's Choice

Exit mobile version