Film & Serial
Setelah Menonton The Batman
Meskipun lebih sering menonton film-film Marvel, sebenarnya Batman dari DC Comics adalah superhero favorit Penulis sejak kecil. Bahkan, film The Dark Knight yang dibintangi oleh Christian Bale dan Heath Ledger adalah film favorit Penulis sepanjang masa.
Oleh karena itu, Penulis langsung merasa tertarik ketika film The Batman rilis di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2022 kemarin. Sempat tertunda beberapa hari, akhirnya Penulis menonton film ini pada tanggal 19 Maret 2022.
Dengan durasi yang cukup panjang (2 jam 56 menit), Penulis menyaksikan petualangan Batman yang berbeda dari film-film sebelumnya, sehingga Penulis merasa tak sabar untuk menantikan sekuelnya!
SPOILER ALERT!!!
(NB: Artikel ini baru selesai ditulis setelah 31 hari setelah Penulis menonton filmnya atau 49 hari setelah penayangan perdana film di Indonesia karena beberapa alasan)
Jalan Cerita The Batman
Di film ini, kita tidak diperlihatkan bagaimana Bruce Wayne (Robert Pattinson) harus menjadi yatim piatu di usia muda. Alih-alih, kita langsung melihat sosok Batman yang telah beroperasi di kota Gotham selama 2 tahun dan kerap bermain hakim sendiri.
Ia kerap berseberangan dengan pihak kepolisian dan hanya menjalin persahabatan dengan Lt. James Gordon (Jeffrey Wright), yang membawanya untuk kasus pembunuhan Walikota Gotham.
Sosok sang pembunuh adalah seorang pria yang menyebut dirinya sebagai Riddler (Paul Dano). Sesuai namanya, ia memberikan pesan teka-teki untuk dipecahkan Batman.
Pembunuhan berantai berlanjut, di mana korban selanjutnya adalah Komisaris Kepolisian Gotham dan lagi-lagi ada pesan misterius untuk dipecahkan oleh Batman.
Setelah menelusuri petunjuk yang ada, Batman dan Gordon menyelidiki klub malam bernama Icebergo Lounge yang dimiliki oleh The Penguin (Collin Farrel), salah satu tangan kanan Carmine Falcone (John Turturro).
Batman pun bertemu dengan Selina Kyle/Catwoman (Zoë Kravitz) dan bekerja sama untuk memecahkan kasus yang sedang dihadapi karena rekan Selina menghilang. Kebetulan, orang yang dicari Batman adalah rekannya tersebut.
Lantas, ketika hari pemakaman walikota, tiba-tiba Riddler mengirim Jaksa Gotham menggunakan mobil. Lehernya dipasangi sebuah bom waktu dan Batman ditantang untuk menjawab teka-teki dari Riddler lagi.
Batman dan Gordon semakin intens mencari jejak The Riddler, mulai dari menginterogasi The Penguin, pergi ke reruntuhan panti asuhan keluarga Wayne, hingga adanya kiriman bom yang hampir merenggut nyawa pelayan setianya, Alfred (Andy Serkis).
The Riddler mulai memainkan perang psikologisnya, dengan menunjukkan fakta bahwa ayah Bruce Wayne tidak sebaik yang disangka. Hal ini semakin diperkuat dengan pernyataan dari Falcone. Untungnya, Alfred berhasil meyakinkan kalau Thomas Wayne adalah orang yang baik.
Setelah itu, Batman dan Selena kembali menyerbu Iceberg untuk menangkap Falcone. Ketika digiring keluar, Riddler menembak Falcone. Singkat cerita The Riddler tertangkap dan identitasnya aslinya pun terbongkar.
Ternyata, The Riddler terinspirasi dari Batman dalam melancarkan aksinya. Ia membunuh orang-orang korup Gotham. Selain itu, terbongkar pula rencana Riddler yang ingin menenggelamkan kota Gotham.
Rencana The Riddler berhasil, kota Gotham tenggelam dan walikota yang baru terpilih hampir saja mati tertembak. Kejadian ini membuat Batman sadar dan berusaha untuk menjadi simbol harapan di Kota Gotham.
Di akhir film, kita bisa melihat adegan di mana The Riddler sedang berbincang dengan sesosok orang yang diperankan oleh Barry Keoghan, yang tampaknya akan berperan sebagai Joker!
Setelah Menonton The Batman
Jujur, Penulis kesulitan untuk menulis sinopsis di atas karena memang ceritanya cukup berat dan kompleks. Penulis kesulitan merangkai kalimat yang mudah dipahami, tetapi tetap menceritakan secara singkat film ini.
Jika dibandingkan dengan film-film Batman sebelumnya, bisa dibilang The Batman terasa berbeda karena menonjolkan sisi detektifnya, bahkan terasa seperti film noir. Alurnya dibuat lambat, tapi tidak sampai membuat Penonton merasa mengantuk.
Sebagai penggemar kisah detektif, Penulis begitu menikmati segala clue yang disebar oleh The Riddler. Batman yang mampu menerka beberapa teka-teki yang dialamatkan kepadanya ternyata tetap kesusahan membongkar misteri-misteri tersebut hingga akhir.
The Batman bisa dibilang sebagai salah satu film Batman yang paling suram. Selama hampir 3 jam, hampir sama sekali tidak ditemukan sesuatu yang dapat memicu tawa. Filmnya terasa kelam seperti film Joker yang diperankan Joaquin Phoenix.
Hal lain yang tak kalah suram adalah penggambaran Kota Gotham. Selain nuansa kotanya yang gelap dan selalu hujan, tingkat kebusukan para oknum di dalamnya juga sangat parah, seolah kota ini memang benar-benar sarang orang brengsek.
Robert Pattinson yang sempat diragukan ternyata mampu membawa karakter ini dengan baik. Ia mampu menggambarkan sosok Bruce Wayne yang selama 2 tahun menjadi vigilante dan pada akhirnya mampu berubah menjadi sosok yang membawa harapan untuk warga Gotham.
Paul Dano yang menjadi The Riddler juga mampu tampil dengan mengesankan. Sayangnya, Penulis merasa peran Selena Kyle alias Catwoman di film ini terasa sedikit tanggung, berbeda dengan Catwoman versi Michelle Pfeiffe yang cukup mendominasi di film Batman Return.
Film ini tidak memiliki plot twist yang mengejutkan, hanya saja kita sebagai penonton seolah dibuat naik-turun dengan berbagai kenyataan yang terkuak. Contohnya adalah mengenai ayah dari Bruce, Thomas Wayne.
Jika ada yang kurang srek bagi Penulis, mungkin adegan terakhirnya ketika misi utama The Riddler yang ingin menenggelamkan Kota Gotham. Entah mengapa ini seolah menjadi kurang relevan dengan misinya yang ingin menghabisi para pejabat korup.
Kalau ditanya adegan favorit, mungkin Penulis akan memilih adegan ketika Batman sedang mengejar Penguin. Selain pengambilan gambarnya yang epic, suara latarnya pun terdengar sangat intens dan mengagumkan.
Kesimpulannya, Penulis menikmati film ini dan menantikan sekuelnya, yang kemungkinan akan menampilkan Joker versi Barry Keoghan lebih banyak lagi. Pendekatan yang diambil Matt Reeves selaku sutradara benar-benar berbeda dan menarik!
Lawang, 19 April 2022, terinspirasi setelah menonton film The Batman
Foto Banner: Polygon
You must be logged in to post a comment Login