Pengalaman
Pembubaran Panitia Agustusan
Pada hari Minggu kemarin, Karang Taruna selaku panitia Agustusan di kampung penulis baru saja melakukan acara pembubaran ke Pantai Banyu Meneng dan Pantai Selok yang berlokasi di Malang bagian selatan.
Terinspirasi dari hal tersebut, penulis jadi ingin menulis sejak kapan dan mengapa acara pembubaran ini harus diadakan.
Pembubaran Pertama, 28 Agustus 2016
Seperti yang sudah sering penulis jelaskan di tulisan-tulisan sebelumnya, sejak usia sekolah penulis sudah sering aktif menjadi panitia 17-an. Akan tetapi, pembubaran panitia baru ada pada tahun 2016 dan terlaksana beberapa hari sebelum Karang Taruna terbentuk.
Bahkan ketika penulis menjadi ketua panitia 2014, tidak ada yang namanya pembubaran ke pantai. Sekadar bakar-bakar pun tidak ada. Mungkin, alasannya adalah sedikitnya panitia di kala itu.
Ketika kegiatan Agutusan tahun 2016, ternyata panitianya ada banyak sekali karena anak-anak yang masih SMP pun menjadi panitia. Oleh karena itu, penulis dan beberapa teman menggagas ide pembubaran dengan pergi ke pantai.
Berbekal uang sisa 17-an dan donasi warga, kami semua berangkat menuju Pantai Batu Bengkung dan Pantai Balekambang dengan menggunakan 3 mobil. Penulis sendiri satu mobil bersama tiga sahabat saudara sejak SMP, beserta para gadis remaja.
Yang namanya ke pantai, aktivitasnya ya seperti itu. Mainan air, main bola, mainan pasir, foto di sana-sini, dan lain sebagainya. Struktur pantai yang memiliki bentangan karang membuat ada semacam celah untuk berendam dengan kedalaman sekitar 1 hingga 1.5 meter.
Pulangnya, ada kejadian yang sedikit unik. Salah satu perempuan yang satu mobil bersama penulis, Nabilla, sempat pingsan. Oleh karena itu, salah satu ibu-ibu yang ikut memutuskan untuk ikut mobil penulis dan Ayu harus pindah ke mobil lain.
Selain itu, relatif tidak ada kejadian yang tidak mengenakan. Pembubaran bisa berjalan lancar dan semua pun merasa senang!
Pembubaran Kedua, 20 Agustus 2017
Penulis ingin acara pembubaran panitia ini menjadi agenda tahunan. Oleh karena itu, tahun depannya pembubaran dilakukan lagi ke pantai yang berbeda. Kalau tidak salah, nama tempatnya Pantai Goa Cina.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun ini kami menggunakan dua elf karena kalau tidak salah jumlah peserta cukup banyak, meskipun Ayu harus absen karena sakit.
Ini merupakan pembubaran panitia pertama di bawah Karang Taruna, karena yang tahun sebelumnya Karang Taruna belum terbentuk. Selain itu, tanggal pembubaran yang dekat dengan acara puncak dipilih karena penulis harus segera ke Pare untuk persiapan IELTS.
Aktivitas yang dilakukan kurang lebih sama dengan pembubaran sebelumnya. Mungkin, yang berbeda hanyalah game-game yang dimainkan di sana seperti Gobak Sodor.
Penulis sempat bersitegang dengan salah satu teman karena kesalahapahaman ketika bermain game Mencari Harta Karun. Akan tetapi, hal tersebut tidak berlangsung lama dan kami segera berbaikan.
Yang berbeda dari pantai ini adalah kita bisa menyeberang ke pulau seberang yang jaraknya cukup pendek. Karena penulis takut air, maka penulis meminta tolong salah satu saudara untuk menggendong penulis hingga bisa mencapai seberang.
Ini merupakan pembubaran panitia terakhir yang penulis ikuti, karena selanjutnya penulis mulai sering pergi demi masa depan penulis sendiri.
Pembubaran Panitia Ketiga, 28 Oktober 2019
Mungkin karena masih masa transisi dari pengurus lama ke pengurus baru, tahun kemarin panitia 17-an tidak mengadakan acara pembubaran seperti biasa. Oleh karena itu, penulis meyakinkan mereka kalau tahun ini harus ada acara pembubaran.
Setelah melalui berbagai drama yang sebelumnya tidak pernah terjadi, akhirnya diputuskan pembubaran akan dilakukan di Pantai Banyu Meneng dan Pantai Selok.
Yang istimewa dari pembubaran kali ini adalah banyaknya anggota Karang Taruna yang bisa ikut. Penulis hitung, setidaknya ada empat anggota yang pertama kali ikut pembubaran.
Sayang, penulis tidak bisa bercerita banyak karena tidak bisa ikut. Penulis harus mengais rezeki di ibu kota. Walaupun begitu, penulis senang bisa mendengar cerita-cerita mereka, mulai yang sedih hingga konyol.
Mungkin terdengar klise, tapi kebahagiaan mereka adalah kebahagiaan penulis juga.
Kenapa Harus ke Pantai?
Mungkin pembaca ada yang heran, mengapa dari tiga pembubaran semua pergi ke pantai. Jawabannya sederhana: murah. Kami sering memiliki ide tentang menginap di vila atau outbond. Ujung-ujungnya juga pergi ke pantai.
Dana yang didapatkan biasanya dengan menggunakan sisa uang Agustusan, dengan seizin warga yang sudah memberikan donasi lebih. Kadang ada saja yang memberikan tambahan dana yang sangat membantu.
Selain itu, Malang terkenal karena memiliki banyak pantai yang menarik. Tentu sayang jika keindahan pantai tersebut tidak dieksplorasi. Apalagi jaraknya relatif dekat, bisa ditempuh dalam waktu 4-5 jam.
Kenapa Harus Ada Pembubaran Panitia?
Ada beberapa alasan yang menurut penulis kegiatan pembubaran panitia ini wajib dilakukan setiap tahun. Pertama, jelas sebagai bentuk penghargaan atas kerja keras panitia selama beberapa minggu.
Memang acaranya terkesan sepele, hanya panitia 17-an tingkat RW. Meskipun begitu, para panitia telah pontang-panting demi keberhasilan acara dengan semaksimal mungkin, dengan usaha sekeras mungkin.
Kedua, sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan bonding antar anggota. Pergi bersama ke suatu tempat jelas menjadi aktivitas yang akan membuat ikatan antar anggota semakin kuat.
Jika ikatan tersebut makin kuat, secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap konstribusi mereka di Karang Taruna. Mereka juga akan makin mengenal satu sama lain sehingga harmonisasi organisasi pun makin terjaga.
Oleh karena itu, penulis berharap tahun depan dan tahun-tahun selanjutnya acara pembubaran panitia ini akan selalu ada. Mereka layak mendapatkannya setelah kerja keras yang mereka lakukan, dengan ataupun tanpa penulis.
Memang sedih penulis tidak bisa ikut serta, tetapi selalu ada harga yang dibayar demi mencapai sesuatu. Bagi penulis, harga tersebut terasa sangat mahal karena harus kehilangan momen indah bersama mereka.
Note: Penulis baru saja diberitahu kalau tahun 2015 juga ada pembubaran panitia, hanya saja pesertanya banyak yang berbeda.
Kebayoran Lama, 30 September 2019, terinsprasi dari suksesnya acara pembubaran panita Agustusan tahun 2019