Musik

Tetap Dalam Jiwa: Isyana Sarasvati

Published

on

Penulis mengakui kalau dirinya tidak begitu sering mendengarkan lagu Indonesia di masa remajanya. Lagu-lagu rock dari barat terdengar lebih menggoda dan cocok dengan selera musik Penulis.

Walaupun begitu, Penulis masih memiliki beberapa penyanyi atau band lokal favorit seperti Peterpan (sebelum menjadi Noah). Untuk penyanyi, Penulis sempat mengidolakan Gita Gutawa. Bahkan, ada teman SMA Penulis yang sampai memberikan poster bergambar dirinya.

Bertahun-tahun kemudian, Penulis baru menemukan lagi sesosok penyanyi perempuan yang diidolakan. Ia adalah Isyana Sarasvati, orang yang sering dianggap sebagai komedian berkedok penyanyi.

Melalui tulisan kali ini, Penulis ingin berbagi sedikit mengenai bagaimana Penulis bisa mengidolakan Isyana Sarasvati dan pendapatnya tentang musik-musik yang ia ciptakan.

Pertemuan dengan Isyana Sarasvati

Fun fact, Isyana Sarasvati adalah satu-satunya idola yang berhasil Penulis ajak untuk foto bareng. Menariknya, kejadian tersebutlah yang membuat Penulis menjadikannya sebagai sesosok idola. Artikel lengkapnya bisa dibaca di sini:

Kesempatan untuk bisa mendengarkan konsernya secara langsung, berfoto dan bersalaman dengannya (walaupun hanya pucuk tangannya), hingga mendapatkan CD-nya secara gratis membuat Penulis ingin mendalami musikalitas Isyana.

Tidak hanya itu, Penulis juga banyak menonton video-videonya di YouTube, terutama video yang berkaitan dengan “kekocakan” yang dimilikinya. Perpaduan antara musik yang ia ciptakan dengan karakter yang dimilikinya jelas meninggalkan kesan tersendiri.

Perkenalan Isyana di Industri Musik Indonesia

Isyana dan Album Explore! (Liputan6)

Sama seperti kebanyakan pendengar Isyana, Penulis mengenal lagu Isyana dari single-single awalnya seperti Keep Being You dan Tetap Dalam Jiwa yang masuk ke dalam album pertamanya, Explore! (2015).

Sebagai album perkenalan Isyana, album ini menurut Penulis masih mengikuti pasar Indonesia dan bisa didengarkan oleh banyak orang karena easy listening. Penulis sendiri bukan penggemar genre tersebut, tetapi masih bisa menikmatinya.

Selain dua lagu yang menjadi single utama dari album tersebut, Penulis juga menyukai lagu Kau Adalah yang merupakan hasil kolaborasinya dengan personil Ran, Rayi Putra. Hingga kini, Penulis masih mendengarkan lagu-lagu tersebut.

Isyana dan Album Paradox (YouTube)

Selang dua tahun (2017), Isyana kembali menelurkan album baru yang berjudul Paradox. Penulis berhasil mendapatkan album aslinya ketika beli makan di KFC. Dibandingkan dengan album sebelumnya, lagu-lagu yang terdapat di album ini terasa lebih berwarna.

Jika membaca dari beberapa sumber, album ini banyak mengangkat kisah pribadi Isyana, berbanding terbalik dengan album sebelumnya yang kerap bercerita tentang kisah temannya atau sepenuhnya fiktif.

Salah satu lagu yang menjadi hits di album ini tentu saja lagu Anganku Anganmu yang ia nyanyikan bersama Raisa. Kedua penyanyi ini sama- sama cantik dan bersuara emas. Apalagi, banyak orang yang kerap membandingkan keduanya.

Di antara semua lagu yang ada di album ini, Penulis paling menyukai lagu Lembaran Buku yang walaupun terkesan gloomy, entah mengapa liriknya terasa begitu dalam. Lagu lain yang Penulis sukai di album ini adalah Nada Cinta yang kesannya ceria dan bahagia.

Jujur kepada Diri Sendiri

Isyana dan Album Lexicon (Fimela)

Mungkin isi lagu dari album Paradox memang lebih menggambarkan seorang Isyana. Namun, secara musikalitas sebenarnya Isyana masih “bermain aman” dan mengikuti pasar Indonesia. Di album ketiganya, Lexicon (2019), barulah Isyana benar-benar berani keluar dari zona nyaman.

Jika dua albumnya lebih bergenre pop dan R&B, maka di album ini terasa bergenre klasik dan rock progresif. Hal ini dapat dimaklumi, mengingat Isyana memang memiliki background pendidikan di genre-genre tersebut.

Ini tentu cukup menimbulkan kekagetan di antara penggemar dan menimbulkan polarisasi. Ada yang menganggap Isyana telah keluar jalur, ada yang menyebut kalau inilah diri Isyana yang sebenarnya. Tak heran, ada beberapa anggapan yang menyebutkan banyak pendengar Isyana berpaling darinya.

Penulis sendiri sebagai penikmat musik rock sebenarnya terima-terima saja dengan keputusan Isyana dan tidak mempermasalahkannya. Jujur kepada diri sendiri merupakan hal penting, termasuk dalam pemilihan musikalitas sang penyanyi.

Di antara semua lagu yang ada di album ini, Penulis memiliki satu judul favorit, yakni Untuk Hati yang Terluka. Untuk lagu-lagu lainnya, Penulis kurang bisa menikmatinya karena tidak sesuai dengan selera saja. Namun, album ini memang benar-benar berbeda.

Siapa yang Menyangka Isyana akan Merilis Lagu Metal?

Isyana di Video Klip Il Sogno (NME)

Sejak perilisan album ketiganya, Penulis tidak terlalu mengikuti lagu-lagu terbaru Isyana. Bahkan, Penulis hampir tidak pernah mendengarkan album mininya yang berkolaborasi dengan Afgan dan Rendy Pandugo.

Namun, Penulis kembali mendengarkan lagu Isyana berkat single Il Sogno (2021) yang juga menjadi soundtrack dari film Teka-Teki Tika. Gila, siapa yang menyangka Isyana akan menciptakan lagu sekeras ini. Perpaduan antara rock, classic, dan suara opera Isyana benar-benar cocok di telinga Penulis.

Bahkan, versi kolaborasinya dengan Deadsquad (rilis 2022) membuat lagu ini semakin enak (dan tentunya makin keras!) saja didengar dan membuat Penulis melakukan headbang ketika sedang mendengarkannya. Lagu ini benar-benar keren!

Il Sogno jugalah yang membuat Penulis akhirnya kembali mendengarkan lagu-lagu Isyana dan menemukan beberapa lagu yang ternyata cukup enak. Salah satunya adalah Unlock the Key (2020) yang juga bergenre rock. Semoga saja Isyana makin sering membuat lagu bergenre rock progresif!

Penutup

Penulis sebenarnya bukan tipe orang yang menyukai seorang penyanyi karena lebih menyukai band. Penulis bisa menyebutkan banyak nama band favoritnya, tetapi akan kebingungan jika ditanya siapa penyanyi favoritnya.

Kehadiran Isyana di ranah musik Indonesia membuat Penulis tak ragu menjadikannya penyanyi favorit. Mengikuti evolusi musikalitasnya dari debut hingga sekarang benar-benar menarik dan menurut Penulis cukup unik. Tak banyak penyanyi yang berani keluar dari zona nyamannya.

Oleh karena itu, Isyana Sarasvati akan tetap ada di dalam jiwa Penulis sampai kapan pun. Apalagi, Penulis memiliki kenangan indah ketika bisa berjumpa dengannya dan berfoto bareng.


Lawang, 21 Februari 2022, terinspirasi setelah mendengarkan lagu-lagu Isyana Sarasvati

Foto: USS Feed

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Batalkan balasan

Fanandi's Choice

Exit mobile version