Olahraga

Balada Lionel Messi

Published

on

Dalam musim transfer akhir-akhir ini, berita tentang Barcelona dan Lionel Messi kerap menjadi headline dari media. Alasannya jelas, kontrak Messi habis pada tanggal 30 Juni kemarin.

Hingga tenggat waktu tersebut, tidak ada perpanjangan kontrak hingga akhirnya Messi berstatus tidak punya klub. Bayangkan, seorang Messi pun bisa jadi “pengangguran”.

Waktu itu, banyak yang berspekulasi penundaan pembicaraan kontrak terjadi karena Messi tengah fokus “menggendong” Argentina untuk bisa jadi juara Copa America, sesuatu yang belum pernah Messi lakukan untuk negaranya.

Hanya saja, banyak yang memprediksi kalau pada akhirnya Messi akan segera memperpanjang kontrak dengan Barcelona. Ada anggapan bahwa Barcelona adalah Messi dan Messi adalah Barcelona.

Sayang, realita pahit harus dihadapi fans sepakbola, terutama fans Barcelona.

Terganjal Salary Cap

Presiden La Liga, Javier Tebas (Football Espana)

Setelah Messi berhasil membawa Argentina juara, pembicaraan kontrak pun terjadi antara pihak Barcelona dan Messi. Bahkan, sang megabintang rela gajinya dipotong hingga 50% demi klub yang ia bela sejak kecil tersebut.

Kedua belah pihak telah mencapai kata sepakat. Akan tetapi, Presiden Barcelona, Joan Laporta, mengatakan bahwa mereka tidak bisa memberikan kontrak baru kepada Messi karena terhalang peraturan salary cap dari La Liga.

Salary cap adalah peraturan yang mengatur ambang batas gaji klub, di mana klub hanya boleh mengeluarkan anggaran gaji sebesar 110% dari total pemasukan.

Meskipun gaji Messi sudah dipotong setengahnya, Barcelona masih melewati ambang batas yang ditetapkan oleh La Liga. Alhasil, Barcelona pun tidak bisa memberikan kontrak baru kepada Messi.

Bullshit. Bagi Penulis, regulasi dari La Liga hanya dijadikan sebagai tameng oleh klub demi menutupi kebodohan yang telah mereka lakukan secara terang-terangan.

Kebodohan Barcelona

Presiden Barcelona, Joan Laporta (Barca Blaugranes)

Messi memang sempat memiliki keinginan untuk hengkang dari Barcelona tahun kemarin, tapi pada akhirnya ia memutuskan untuk tetap bertahan dengan sisa kontrak satu tahunnya.

Sayangnya, Barcelona pun terlihat kurang greget untuk menyodorkan kontrak baru yang bisa saja dilakukan pada bulan Januari kemarin, tidak perlu menunggu kontrak sang pemain habis di bulan Juni.

Jika memang Barcelona memprioritaskan Messi, seharusnya mereka tidak perlu mendatangkan pemain baru semacam Aguero, Depay, hingga Luis Garcia. Walaupun didatangkan secara gratis, mereka jelas akan menambah beban gaji pemain, kan?

Apalagi, mereka adalah pemain bintang sehingga nominal gajinya pun dipastikan lumayan besar. Kalau Barcelona memang sangat ingin Messi bertahan di klub, harusnya mereka selesaikan dulu kontrak baru Messi, baru urus pemain lain.

Penulis memang tidak suka dengan Barcelona yang notabene rival dari Real Madrid, klub yang dulu Penulis dukung. Hanya saja, melihat mereka kurang becus mengurus masalah kontrak pemain legenda mereka membuat Penulis kesal setengah mati.

Gaji Pemain yang Tak Sebanding dengan Performa

Countinho dan Griezmann (Bolaskor)

Salah satu yang membuat gaji Barcelona membengkak adalah kehadiran pemain-pemain seperti Coutinho dan Griezmann. Nama terakhir bahkan menjadi pemain dengan gaji ketiga tertinggi (Rp523 miliar/tahun).

Jika dibandingkan Messi, konstribusi keduanya untuk klub jelas kalah banyak. Hanya saja, Barcelona nampak kesulitan untuk melepas pemain-pemain bergaji tingginya.

Jelas saja, di era serba sulit seperti sekarang tidak banyak klub yang mampu menggaji tinggi pemain, apalagi untuk pemain yang gagal menunjukkan performa terbaiknya bersama klub.

Hal ini seolah menegaskan kalau Barcelona kerap melakukan blunder dalam kebijakan transfer pemain. Pernah ada satu akun Instagram yang membahas daftar transfer pemain yang flop dan pemain Barcelona berulang kali disebut.

Penulis membayangkan seandainya beberapa pemain Barcelona rela menandatangani kontrak baru dengan pemotongan gaji demi memberikan ruang untuk Messi. Sayangnya, realita tampaknya tidak sesederhana itu.

Ke Mana Messi Hendak Berlabuh?

Pasti ke PSG? (Goal)

Secinta-cintanya Messi kepada Barcelona, pada akhirnya ia memiliki keluarga yang harus dinafkahi. Pemotongan gajinya hingga 50% nampaknya menjadi batasan sedikitnya gaji yang harus ia terima.

Secinta-cintanya Messi kepada Barcelona, tidak mungkin ia rela bermain untuk klub dengan gaji kecil atau bahkan tanpa digaji. Jika Messi rela melakukannya, maka ia sudah mendapatkan kontrak baru dari Barcelona.

Alhasil, Messi pun harus mencari klub baru yang mampu membayar gaji tingginya. Ada dua klub yang mencuat ke permukaan, Manchester City dan Paris St. Germany (PSG).

Manchester City dikaitkan dengan Messi berkat kehadiran Pep Guardiola yang sempat menjadi pelatihnya di Barcelona. Sayang, City baru saja merekrut Jack Grealish dengan jumlah uang trasfer yang fantastis, sehingga kemungkinan merekrut Messi sangat kecil.

Klub terdepan yang mampu membayar gaji Messi dan sudah melakukan tahap negosiasi adalah PSG. Nampaknya, hanya inilah klub yang bisa menjadi destinasi Messi untuk melanjutkan karir sepakbolanya.

Penutup

Balada yang dialami oleh Lionel Messi seolah menjadi bukti kalau gaji pemain sepakbola sekarang sudah tidak masuk akal. Sepakbola seolah sudah dikuasai segelintir orang yang hanya memikirkan bisnis dan tidak punya passion di bidang sepkabola.

Kegagalan Barcelona mempertahankan Messi juga seolah menjadi bukti kalau direksinya sedang dalam kondisi yang tidak baik-baik saja atau memang tidak pandai saja dalam mengelola klub.

Sejujurnya, Penulis sangat menyayangkan jika pemain sekelas Messi hanya bermain di Liga Prancis yang kerap disebut sebagai farming league. Jika pun pindah, Messi harusnya bisa bermain di liga yang kompetisinya lebih sengit seperti Liga Inggris.

Teman Penulis yang merupakan fans Barcelona dan Messi bahkan berharap kalau sang pemain lebih baik “nganggur” dulu selama 6 bulan sampai klub bisa melepas beberapa pemainnya. Jangan mau dikontrak klub lain untuk jangka waktu panjang.

Entah bagaimana ending dari drama ini. Yang jelas, kepergian Messi tidak hanya memukul fans Barcelona, tapi juga mengecewakan banyak fans sepakbola dari seluruh dunia.


Lawang, 7 Agustus 2021, terinspirasi dari kepindahan Messi dari Barcelona

Foto: Eurosport

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Batalkan balasan

Fanandi's Choice

Exit mobile version