Olahraga

Kimi Raikkonen: The Iceman yang akan Dirindukan

Published

on

Pada tulisan Idola Bernama Michael Schumacher, Penulis sudah menyinggung tentang dirinya yang lebih menyukai Formula 1 ketimbang MotoGP. Apalagi sewaktu kecil, Penulis menyukai ajang balapan ini karena sosok Schumacher.

Walaupun begitu, ada beberapa pembalap lain yang Penulis ikuti sepak terjangnya. Salah satunya adalah The Iceman, Kimi Raikkonen. Apalagi, ia adalah sosok yang menggantikan Schumacher ketika pensiun di akhir musim 2006.

Beberapa waktu lalu, Raikkonen telah mengumumkan akan pensiun di akhir musim ini. Ia mengumumkan hal tersebut melalui akun Instagram-nya sebagai berikut:

Sebuah perjalanan panjang yang cukup untuk menjadi alasan Penulis menuliskan rangkuman kisahnya melalui artikel ini berdasarkan ingatan Penulis (dan tentu bantuan dari sumber-sumber lainnya).

Awal Karir Raikkonen di F1

Raikkonen di Sauber (Motor1)

Penulis ingat betul, pertama kali mengetahui Raikkonen adalah melalui majalah F1 di mana ia menggunakan pakaian tim Sauber. Kalau tidak salah, waktu itu ia masih menjadi seorang rookie. Ketika Penulis tonton perjalanannya, Penulis mengetahui kalau karirnya lumayan “lompat”.

Walaupun begitu, ia berhasil menunjukkan kalau dirinya merupakan pembalap yang menjanjikan. Menjalani debut di tahun 2001, Raikkonen berhasil mengumpulkan 9 poin dan membantu Sauber untuk bertengger di posisi 4 klasemen konstruktor.

Penampilan impresif tersebut membuat pembalap legendaris Mclaren Mercedes, Mika Hakkinen, membujuk petinggi tim untuk merekrut Raikkonen untuk menggantikan dirinya yang akan pensiun dan meninggalkan tim. (Kekuatan orang dalam)

Raikkonen di Mclaren Mercedes (Crash)

Meskipun terkesan nepotisme karena sama-sama orang Finlandia, akhirnya Mclaren merekrut Raikkonen untuk musim 2002. Sayangnya, mobil Mclaren pada tahun tersebut (dan tahun-tahun berikutnya) kerap memiliki performa buruk yang memengaruhi hasil balapan.

Kemenangan perdana Raikkonen di F1 baru diraih di musim 2003 di sirkuit Sepang, Malaysia. Pada musim tersebut juga ia berhasil menjadi runner-up klasemen pembalap, dua poin di belakang Michael Schumacher.

Masalah reabilitas mobil menghantui Mclaren selama bermusim-musim. Mungkin karena merasa sulit berkembang dan meraih prestasi, Raikkonen memutuskan untuk hengkang ke Ferrari pada musim 2007.

Pengganti Schumacher

Juara Dunia Bersama Ferrari (Twitter)

Setelah dominasinya dipatahkan oleh Fernando Alonso selama 2 musim, secara mengejutkan Michael Schumacher memutuskan pensiun pada tahun 2006. Hal ini membuat Ferrari harus mencari penggantinya, dan pilihan itu jatuh ke tangan Raikkonen.

Kepindahan ini langsung berbuah manis, Raikkonen berhasil menjadi juara dunia dengan selisih hanya satu poin dari Lewis Hamilton dan Fernando Alonso. Itu merupakan satu-satunya gelar juara dunia yang pernah ia raih dalam karirnya.

Sayangnya, tahun-tahun berikutnya merupakan tahun yang suram untuk Raikkonen. Mobilnya kerap bermasalah dan tampaknya hubungannya dengan tim juga kurang harmonis. Puncaknya, kontraknya harus diputus di tahun 2009 karena Ferrari akan merekrut Fernando Alonso.

Akibatnya, Raikkonen pun memutuskan untuk keluar dari F1 sementara waktu. Ia mencoba ajang balapan lain seperti WRC dan bergabung dengan tim Citroen. Ia juga pernah mencoba ajang NASCAR.

Kembali ke F1

Raikkonen di Lotus (Boss Hunting)

Kurang lebih dua tahun nama Raikkonen menghilang dari dunia F1. Baru di tahun 2012 lah ia melakukan comeback bersama tim Lotus F1. Debutnya setelah pensiun tidak mengecewakan, ia berhasil duduk di peringkat tiga di musim tersebut.

Pada tahun 2014, ia kembali ke klub lamanya, Ferrari. Salah satu alasannya meninggalkan Lotus F1 adalah karena masalah penundaan gaji dan bonus. Maklum, klub tersebut menjanjikan sejumlah uang untuk setiap poin yang dihasilkan Raikkonen. Eh, ternyata poin yang berhasil dikumpulkan banyak.

Ditandemkan dengan Fernando Alonso, Kimi memulai musim baru bersama klub baru dengan buruk. Untuk pertama kalinya sejak tahun 2002, ia mengakhiri musim tanpa pernah sekalipun naik ke podium.

Raikkonen bertahan di Ferrari hingga tahun 2018. Mulai musim 2019, ia kembali klub yang membantu melambungkan namanya, Sauber, yang kini telah berganti nama menjadi Alfa Romeo.

Setelah kurang lebih 20 tahun berkarir di F1, Raikkonen akhirnya memutuskan untuk menggantung stir di akhir musim 2021 ini.

Penutup

Meskipun hanya sekali berhasil menjadi juara dunia, nama Raikkonen jelas bisa dianggap sebagai legenda di F1 karena sikap dingin dan masa bodo yang dimiliki. Kompilasinya di radio tim menjadi salah satu favorit fan untuk ditonton berulang-ulang.

Tentu menyedihakan bagi penggemar F1 di seluruh dunia harus berpisah dengan pembalap yang begitu ikonik dan mewarnai ajang balap jet darat ini selama 20 tahun. Sepertinya akan susah untuk menemukan penggantinya di masa depan.

Kiitos paljon, Kimi, selamat menikmati masa pensiunmu!


Lawang, 10 November 2021, terinspirasi setelah menonton beberapa video tentang Raikkonen

Foto: F1

Sumber Artikel:

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Batalkan balasan

Fanandi's Choice

Exit mobile version