Olahraga
Mason Greenwood, Bukti Pentingnya “Educate Your Son”
Akhir-akhir ini, Penulis merasa agak malas mengikuti berita sepak bola. Selain karena mainnya Manchester United yang begitu-begitu saja, ada perasaan jenuh dan merasa butuh agak menjauh sedikit.
Rasa malas tersebut semakin bertambah ketika kasus Mason Greenwood mencuat ke publik. Tidak main-main, tuduhan yang diberikan kepadanya adalah pemerkosaan dan penganiayaan kepada pacarnya sendiri, Harriet Robson.
Pada tulisan kali ini, Penulis akan merangkum kasus yang menimpa Greenwood dan Robson, serta mengaitkannya dengan kampanye “Educate Your Son“ yang akhir-akhir ini cukup sering didengungkan.
Kasus Greenwood dan Robson
Bukti kasus ini cukup kuat. Selain foto dan video yang menunjukkan luka-luka yang dialami Robson, ada bukti rekaman suara Greenwood yang memaksa Robson untuk berhubungan badan dengannya. Padahal, Robson sudah menolaknya.
Greenwood pun sempat ditahan selama tiga hari oleh pihak kepolisian, sebelum akhirnya dibebaskan dengan jaminan. Namun, kasusnya belum berhenti sampai di sana saja karena proses penyelidikan masih terus berlanjut.
Semua pihak mengecam hal yang dilakukan oleh Greenwood. Klub membekukannya dari segala aktivitas hingga proses hukumnya tuntas. Semua merchandise yang terkait dengannya pun dihentikan penjualannya. Fan yang sudah memiliki jersey-nya dapat menukarkannya secara gratis ke store.
Ia juga ditinggalkan oleh para sponsornya. Nike membekukan Greenwood, gim FIFA 22 menghilangkannya dari gim. Teman-teman satu klubnya diketahui telah melakukan unfollow akun Instagram-nya. Gareth Southgate selaku pelatih timnas Inggris menutup pintu untuknya.
Hal ini tentu sangat disayangkan, mengingat Greenwood digadang-gadang sebagai bintang masa depan bagi Manchester United dan timnas Inggris. Karirnya bisa dibilang tamat jika melihat respon publik dan berbagai pihak.
Rasanya, tidak akan ada klub yang mau menampung dirinya. Dengan kata lain, ia telah terkena cancel cultured akibat perbuatan bejatnya. Mungkin masih ada peluang untuk membersihkan namanya dan melanjutkan karirnya, tetapi sangat kecil mengingat betapa tingginya awareness masyarakat terhadap pelecehan terhadap perempuan.
Kasus yang dialami oleh Greenwood dan Robson seolah menjadi bukti nyata, kalau kampanye “Educate Your Son” memang harus disebarluaskan agar kasus serupa tidak menimpa orang-orang dekat kita.
Educate Your Son
Kampanye ini, setahu Penulis, bermula untuk menggantikan kata-kata “Protect Your Daughter“. Alasannya, sudah seharusnya jangan menimpakan beban kepada korban, tetapi pelakulah yang harus diberi pengertian untuk tidak melakukan pelecehan kepada perempuan.
Seperti yang telah kita ketahui bersama, kasus pelecehan perempuan yang dilakukan oleh laki-laki masih marak terjadi. Mau pakai pakaian terbuka maupun tertutup, perempuan tetap rentan terkena pelecehan seksual.
Daripada menekankan orang tua untuk melindungi anak perempuannya dari pelecehan, seharusnya orang tua harus bisa mengedukasi anak laki-lakinya untuk tidak melakukan pelecehan kepada perempuan.
Ada yang lebih ideal lagi menurut netizen, yakni “Educate Your Children“. Hal ini masuk akal karena walaupun lebih sedikit, kenyataannya ada juga laki-laki yang menjadi korban pelecehan seksual oleh perempuan.
Oleh karena itu, sudah sewajarnya bagi para orang tua untuk bisa mendidik anaknya dan memahami kalau pelecehan, apapun bentuknya, itu dilarang. Selain itu, orang tua juga harus melatih anaknya agar bisa menjaga dirinya sendiri dan tidak tergantung orang lain.
Penutup
Kasus yang menimpa Greenwood seolah menjadi bukti kalau laki-laki memang harus diedukasi. Pemaksaan dan kekerasan yang ia lakukan kepada pacarnya sendiri seharusnya tidak terjadi jika dirinya memahami kalau hal tersebut adalah salah.
Di usianya yang masih muda (bahkan lebih muda dari adik bungsu Penulis), sangat disayangkan ia sudah melakukan kekejaman seperti itu. Orang tuanya pun menjadi sorotan, mengapa tidak mampu mengedukasi anaknya untuk tidak melakukan pelecehan.
Semoga kasus ini membuka mata kita semua kalau pelecehan seksual bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk menangani permasalahan ini, salah satunya adalah mengedukasi anak-anak kita nanti.
Lawang, 5 Februari 2022, terinspirasi setelah mencuatnya kasus Mason Greenwood
Foto: Marca
You must be logged in to post a comment Login