Pengalaman

Pengalaman Menjadi Volunteer Asian Games (Apa yang Saya Lakukan)

Published

on

Sesuai dengan pembagian tugas, penulis bertugas di help desk dan memang di ranah inilah penulis paling banyak bekerja, terlebih di hari pertama (10/8). Berdasarkan apa yang tertera pada jurnal, penulis melakukan beberapa hal seperti:

  • Membantu pengoperasian mesin printer dan fotokopi
  • Membuat berbagai tanda (dilarang merokok, jagalah kebersihan, akses ke tribun media) dalam bahasa Inggris
  • Membuat table name untuk konferensi pers
  • Membantu kebutuhan informasi yang dibutuhkan wartawan
  • Menyiapkan berkas yang dibutuhkan oleh bagian registrasi
  • Merekap semua start list dan match list (di mana pada hari terakhir tiba-tiba rekapan tersebut HILANG begitu saja)

Di hari pertama penulis juga membuat semacam tulisan untuk dikirimkan ke PSSI (atau AFC?) tentang pertandingan yang baru saja berlangsung. Tapi entah mengapa, setelah itu tidak pernah lagi ada permintaan untuk menuliskan artikel.

Setelah beberapa hari berada di help desk dan mengulangi terus rutinitas yang sama, penulis mencoba untuk mengerjakan job desk lain. Yang menggantikan posisi penulis di help desk adalah Rhien.

Yang paling mengesankan tentu ketika menjadi translator. Seperti yang sudah dibahas pada Budaya Menghargai di Indonesia, penulis merasa betapa susahnya menjadi seorang translator ketika pembicaranya melafalkan kalimat dalam bahasa Inggris menggunakan aksen yang susah dicerna.

Menjadi seorang flash quotes juga lumayan menguras pikiran karena kita harus memahami apa yang dikatakan oleh narasumber. Penulis sampai melihat catatan translator agar dapat mengetahui apa yang narasumber ucapkan.

Lapangan dari Tribun Media

Bertugas di media tribune lumayan menyenangkan karena kita dapat melihat pertandingan secara langsung. Namun pernah ada sedikit masalah ketika ada official dari Arab Saudi memasang bendera di tribun media. Mereka menolak untuk melepas bendera tersebut sebelum bendera China, yang menjadi lawan mereka, juga melepas benedera mereka di tribun lain.

Penulis tidak pernah duduk di meja registrasi seharian, namun penulis cukup mengetahui apa-apa yang dilaksanakan pada meja tersebut, seperti alur pemilihan kursi fotografer. Terkadang orang yang duduk di meja registrasi merangkap peran sebagai help desk karena saking banyaknya wartawan yang bertanya kepada mereka.

Ketika bertugas di Marshall Photo pada hari terakhir, penulis melihat Son Heung-min lewat di depan penulis dengan jarak yang benar-benar dekat. Andai berani nekat, mungkin penulis sudah mencoba untuk mengajaknya bersalaman.

Son di Mix Zone

Tugas yang pasti dilakukan setiap harinya walaupun tak tertera adalah mengangkat berbagai barang, mulai dari kursi fotografer hingga dus aqua. Pekerjaan ini lumayan membutuhkan tenaga, dan semoga memiliki efek yang baik untuk otot-otot penulis.

Selain itu, ketika kami tidak memiliki jadwal, kami akan bertugas mengawasi latihan timnas, baik di Lapangan ABC Senayan maupun lapagnan LFA Bekasi. Kami diharuskan untuk mengawasi media tergantung bagaimana keinginan timnas yang berlatih. Jika bersedia diliput ya wartawan meliput, jika tidak ya kami harus menghalau mereka.

Di Lapangan ABC Senayan

Setelah hari terakhir tanggal 27 Agustus 2018, kami dipindahkan ke Media Press Center yang berlokasi di JCC Senayan. Pada hari pertama, penulis bertugas menjaga gate media untuk membantu pihak keamanan melakukan pengecekan kepada orang-orang yang masuk melalui gate tersebut.

Di hari kedua kami pindah lagi ke cabor rugbi, yang sayangnya karena kesalahpahaman (mungkin karena kurangnya koordinasi) membuat kami tidak bisa berada di sana lagi keesokan harinya, sehingga kami kembali ke MPC pada hari ketiga alias hari terakhir kami bertugas sebagai volunteer.

Dibandingkan dengan pekerjaannya, yang lebih menarik dari menjadi seorang volunteer adalah interaksinya dengan wartawan dari berbagai negara, yang akan penulis bahas pada tulisan berikutnya.

 

 

Jelambar, 4 Agustus 2018, terinspirasi dari pengalaman menjadi volunteer Asian Games 2018

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Batalkan balasan

Fanandi's Choice

Exit mobile version