Pengembangan Diri

Hari-Hari Kaum Overthinker

Published

on

Orang-orang yang mengenal Penulis dengan baik, pasti paham kalau Penulis termasuk overthinker tingkat akut. Mulai masalah pelik hingga yang sepele, semua dipikirkan dengan rumit di dalam pikiran.

Mungkin orang-orang akan menyarankan, “Ya udah tinggal distop aja overthinking-nya,” seolah itu adalah hal yang mudah untuk dilakukan. Percayalah kawan, kami para kaum overthinker pun sejatinya tidak ingin seperti ni.

Untuk lebih memahami seperti apa jalannya kaum overthinker, Penulis akan mencoba menjabarkannya melalui tulisan ini. Selain itu, Penulis mungkin juga akan merangkum beberapa solusi yang bisa dilakukan untuk mengusir overthinking tersebut.

Apa yang Dirasakan oleh Kaum Overthinker

Tulisan ini terinspirasi dari postingan dari akun Instagram @meaningful.me yang lewat begitu saja di linimasa Penulis. Karena merasakan semua yang tertuang di sana, Penulis memutuskan untuk menyebarkannya di sini. Berikut adalah postingannya:

Sebagai rangkuman, isi dari postingan tersebut adalah:

  • “Seperti ada suara-suara di kepala yang terus mengingatkanku pada kesalahan yang pernah kulakukan di masa lalu. Membuatku takut melangkah..”
  • “Selalu mikir kalau orang lain balas chat lama dan singkat-singkat itu tandanya mereka nggak suka aku, aku kurang asik, atau aku nggak pantas..”
  • “Semua hal dipikirin, sampai hal-hal kecil dan nggak terlalu penting juga ikutan dipikirin, kadang sampai bikin maagku kambuh, stres, susah konsentrasi..”
  • “Selalu menyalahkan diri sendiri saat hubunganku dengan seseorang berakhir, seolah semuanya gara-gara aku, padahal bukan salahku juga..”
  • “Hati-hati banget memilih kata-kata untuk disampaikan ke orang lain karena takut menyinggung. Sekalinya terlanjur salah ngomong langsung kepikiran seharian..”
  • “Suka susah tidur karena rasanya ada aja yang mondar-mandir di kepala. Muncul pikiran-pikiran yang nggak ada habisnya. Seperti otak nggak mau diajak istirahat..”
  • “Suka cemas sama masa depan, takut nggak bisa memenuhi ekspektasi orang-orang tentang hidupku, makin dipikirin makin stres tapi bingung harus ngapain..”

Ketika melihat di halaman komentar, rata-rata semua mengakui kalau semua pernah mereka alami, bahkan bisa dibilang setiap hari. Mereka juga mengakui kalau semua pikiran-pikiran di atas sejatinya membuat capek, tapi tidak tahu bagaimana caranya berhenti.

Overthinking jelas hal yang buruk dan bisa memengaruhi kesehatan mental dan fisik kita. Tak jarang overthinking juga akan mendorong kita untuk merasa depresi, stres, insecure sepanjang waktu, dan meningkatkan risiko penyakit yang datang seperti asam lambung dan sakit kepala.

Cara Mengatasi Overthinking

Sudah banyak cara yang coba Penulis lakukan untuk mengatasi overthinking yang Penulis alami. Menulis blog, meditasi, istighfar, menulis jurnal, interaksi sosial, menyibukkan diri dengan berbagai hobi, cerita ke teman, melakukan kegiatan produktif, dan lain sebagainya.

Ketika kegiatan itu dilakukan, overthinking bisa berhenti karena fokus kita sedang berada pada aktivitas tersebut. Masalahnya ketika sedang istirahat atau sedang sendiri seperti ketika mau tidur, pikiran overthinking tersebut tiba-tiba datang tanpa diundang.

Banyak yang menyarankan untuk melakukan sugesti untuk berhenti berpikir. Penulis juga sudah mencoba hal tersebut, tetapi hasilnya Penulis tetap “kalah” dengan pikirannya sendiri. Padahal dalam filosifi stoic, satu-satunya yang bisa kita kendalikan adalah diri sendiri.

Mungkin memang Penulis saja yang kurang “tangguh” dalam melawan overthinking-nya. Seharusnya Penulis bisa melawan semua pikiran-pikiran negatif tersebut untuk enyah dan memikirkan hal-hal positif.

Penulis juga harus bisa mencari sumber darimana overthinking ini datang. Ketika sudah menemukannya, kita harus bisa melakukan checkmate sehingga pikiran kita tidak bisa mendebat lagi kalau apa yang kita pikirkan sebenarnya tidak perlu dipikirkan.

Menyibukkan diri bisa menjadi pelarian yang efektif sebenarnya, apalagi jika kita melakukan aktivitas yang produktif. Merasa produktif akan membuat mood kita menjadi baik sehingga overthinking tak mudah datang menghampiri.

Berfokus pada solusi, tidak mengulang-ulang permasalahan yang sama, dan memperbanyak bersyukur juga seharusnya bisa menjadi solusi jangka panjang yang baik. Mungkin Penulis kurang di sana selama ini.

Jika para Pembaca sekalian ada yang memiliki tips lain untuk mengatasi overthinking, bolehlah berbagi tipsnya melalui kolom komentar. Mari kita berusaha bersama-sama untuk memerangi overthinking di dalam pikiran kita.


Lawang, 24 Oktober 2021, terinspirasi setelah melihat postingan dari akun Living with Meaning

Foto: SmallBusinessify.com

Sumber Artikel:

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Batalkan balasan

Fanandi's Choice

Exit mobile version