Sajak

Syair Hari Terakhir

Published

on

Stadion Patriot, hari terakhir
Bermetamorfosis menjadi syair

Berawal dari formulir
Kita mulai sebagai amatir
Kerja keras hingga tergelincir
Kadang terjungkir
Hingga menjadi mahir
Walau sering dicibir

Peristiwa terjadi secara bergilir
Permainan yang menyihir
Gol yang dianulir
Pemain yang menyisir
Tim yang tersingkir
Hingga makanan yang mubazir

Pemimpin yang mondar-mandir
Sibuk dengan daftar hadir
Bergerak bagai petir
Terkadang duduk di pinggir
Membuat kami khawatir
Tenaganya akan terforsir

Perkawanan yang cair
Menjadi sebotol eliksir
Berharga bagai batu safir
Yang tergeletak di antara pesisir
Bersinar di antara butir pasir
Di dalam hati kita ukir

Perpisahan terasa getir
Kata tak terucap dari bibir
Berubah menjadi desir
Semua pengalaman nadir
Dengan lembut ia mengalir
Seolah membentuk takdir

Kayuringin, 28 Agustus 2018, terinspirasi hari terakhir bekerja sebagai volunteer Asian Games di Stadion Patriot

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Batalkan balasan

Fanandi's Choice

Exit mobile version