Film & Serial
Setelah Menonton Si Doel The Movie
Salah satu alasan terbesar penulis ingin menonton film ini adalah rasa penasaran yang membayang selama bertahun-tahun. Penulis sering melihat Si Doel Anak Sekolahan yang berkali-kali diputar ulang di televisi, namun tidak pernah secara utuh.
Yang penulis ingat dari memori masa kecil, Si Doel berkutat seputar seorang anak Betawi bernama Doel (Rano Karno) yang disuruh babenya (alm. Benyamin Sueb) untuk menjadi tukang insinyur. Babe ingin membuktikan bahwa anaknya yang keturunan Betawi asli juga bisa lulus menjadi sarjana.
Sinetron atau serial ini bisa dibilang sukses besar karena berhasil menempel di ingatan pemirsanya. Mungkin hanya generasi milenial yang tidak memiliki kenangan terhadap film legendaris ini.
Jalan Cerita Si Doel the Movie
Lantas, apa yang membuat penulis penasaran dengan Si Doel ini? Mungkin sama seperti penonton lain, penulis penasaran dengan kisah cinta segitiga antara Doel, Sarah (Cornelia Agatha), dan Zaenab (Maudy Koesnaedi). Lebih lanjut, sebenarnya bagaimana akhir dari serial Si Doel?
Setelah melihat film Si Doel the Movie ini, pertanyaan tersebut akhirnya terjawab. Karena mengandung spoiler, bagi pembaca yang berencana menonton film ini diharapkan jangan meneruskan membaca.
Ternyata, Si Doel lebih memilih Sarah daripada Zaenab, dan pada akhirnya menikah. Namun di tengah perjalanan, mereka bercerai karena, berdasarkan yang penulis lihat, Sarah cemburu kepada Doel yang menolong Zaenab yang sedang keguguran (Zaenab pada akhirnya menikah dengan orang lain).
Tidak tanggung-tanggung, Sarah memutuskan untuk pergi ke Belanda dalam kondisi mengandung. Doel yang tidak berdaya karena faktor ekonomi pun tidak bisa mencari Sarah.
Pada akhirnya, Doel menikah (siri?) dengan Zaenab. Setelah 14 tahun tanpa kabar, kawan karib Doel yang bernama Hans mengajak Doel ke Belanda untuk mengirim beberapa barang khas Betawi. Nah, ajakan ini ternyata memiliki misi rahasia, yakni mempertemukan Doel dengan anaknya, yang juga bernama Doel juga (mungkin bisa disebut Doel Jr.).
Setelah sempat ngambek dengan papanya, di akhir cerita Doel Jr. akhirnya mau menerima fakta bahwa Doel Sr. adalah papanya. Selain itu, Sarah juga memberikan dokumen kepada Doel Sr. agar ia dapat menceraikan dirinya (mereka belum pernah resmi bercerai).
Ya udah, filmnya begitu aja.
Pendapat Penulis Tentang Si Doel the Movie
Menurut penulis, film ini mampu membuat penontonya bernostalgia dengan baik. Hampir semua pemain inti yang masih hidup bermain dalam film ini. Bahkan enyak (Aminah Cendrakasih) memiliki peran yang vital di tengah kondisinya yang kurang baik.
Bang Mandra dapat membuat film ini terasa segar berkat lawakannya yang khas Betawi. Penulis membayangkan, jika tidak ada bang Mandra, film ini akan sangat terasa membosankan.
Yang membuat penulis heran, bagaimana Maudy Koenaedy masih terlihat segar dan cantik, seolah tidak bertambah tua. Seolah ada laminating yang melindungi kulitnya. Bahkan Cornelia Agatha telah berkembang dengan subur, hingga masuk ke dalam naskah skenario.
Nah, yang menjadi masalah, film ini cenderung datar. Bahkan penulis kaget ketika credit title sudah muncul. Loh, sudah selesai nih? Mana konfliknya? Begitu kira-kira yang ada di benak penulis.
Mungkin emosi yang dirasakan oleh para pemain yang menjadi konfliknya. Zaenab yang cemas karena Doel jarang memberi kabar, Doel yang seolah tidak tahu harus berbuat apa ketika berhadapan Sarah, dan Sarah yang merasa bersalah karena meninggalkan Doel begitu saja.
Ini adalah film yang berusaha mengangkat emosi penontonnya dengan mempelihatkan konflik batin para pemainnya. Berhasil atau tidak, tergantung penontonnya masing-masing.
Dari ucapan Rano Karno, nampaknya akan ada sekuel film ini. Bisa dibayangkan bagaimana reaksi enyak ketika bertemu Sarah, sedangkan enyak sudah mewanti-wanti Doel untuk tidak bertemu Sarah lagi.
Meskipun sedikit membuat kecewa, penulis menantikan lanjutan dari Si Doel the Movie ini.
Grand Metropolitan Mall, 14 Agustus 2018, terinspirasi setelah menonton film Si Doel the Movie.
You must be logged in to post a comment Login