Anime & Komik
Makna Keluarga Ala Clannad After Story (Bagian 2)
Sampai sejauh ini, baru kali inilah penulis menulis sampai tiga bagian untuk membahas satu judul anime. Hal tersebut menunjukkan betapa spesialnya cerita Tomoya, Nagisa, dan kawan-kawan bagi penulis serta makna yang dikandungnya.
Datangnya Keajaiban
Pada tulisan sebelumnya, telah penulis ceritakan bahwa Tomoya harus menanggung beban hidup yang begitu berat ketika Nagisa, lalu Ushio, meninggal dunia. Penulis sampai merasa kesal dan ikut merasakan kesedihan sang tokoh utama.
Kejadian tersebut membuat Tomoya merutuk dirinya sendiri dan berharap dirinya tidak perlu bertemu dengan Nagisa. Bukannya tidak ingin merasakan kesedihan, melainkan ia berpikir jika seandainya dirinya tidak pernah bertemu Nagisa, Nagisa mungkin masih hidup sekarang.
Setelah adegan kematian Ushio di tengah-tengah hujan salju, tiba-tiba penonton dibawa ke memori ketika Tomoya bertemu pertama kali dengan Nagisa. Alih-alih melaksanakan niatnya untuk tidak menyapa Nagisa, ia memutuskan untuk memeluk Nagisa sedemikian erat.
Tomoya tidak ingin menghapus kenangannya bersama Nagisa. Baginya, Nagisa adalah satu-satunya wanita yang ia cintai. Tidak mungkin ia bisa melupakan sosok Nagisa begitu saja.
Setelah itu, keajaiban datang! Tomoya tiba-tiba terbawa ke masa lima tahun lahu ketika Nagisa melahirkan Ushio. Bedanya, sekarang Nagisa berhasil bertahan hidup! Ushio pun bisa hidup bahagia bersama kedua orangtuanya.
Awalnya, penulis mengira bahwa kematian Nagisa hanya ada di dalam benak Tomoya. Akan tetapi, setelah membaca beberapa ulasan di internet, penulis menyadari keajaiban tersebut terjadi karena adanya “cahaya putih” yang masuk ke dalam diri Tomoya ketika ia berada di pemakaman kakak Yukine.
Cahaya putih tersebut bisa mengabulkan permintaan apapun, termasuk ketika Tomoya memeluk Ushio dan berteriak “siapapun, tolong Ushio”. Akhirnya, permintaan tersebut dikabulkan dan ia kembali ke masa lima tahun lalu.
Khayal? Namanya juga anime. Penulis pun sempat berada di posisi bimbang, antara senang dan kesal melihat ending yang seperti itu. Apalagi, penulis tidak pernah menyukai sesuatu yang berbau supernatural.
Pada akhirnya, penulis memutuskan untuk menyukai Clannad dan memutuskan untuk menjadikan anime ini sebagai anime terbaik yang pernah penulis tonton, menggeser kedudukan ReLIFE dan Shirobako.
Seorang Gadis dan Sebuah Robot
Salah satu adegan yang paling misterius adalah adegan di mana seorang gadis bersama sebuah robot hidup di dunia yang tidak memiliki kehidupan lain. Sebut saja dunia ilusi. Mulai awal episode Clannad, sama sekali tidak ada titik terang mengenai siapa mereka.
Sewaktu Nagisa merintis klub drama, ia membuat cerita yang mirip dengan dunia gadis tersebut. Tomoya menyadari persamaan tersebut, namun tidak bisa mengingat di mana ia pernah mendengar cerita tersebut.
Mereka berdua tinggal di sebuah rumah. Gadis dan robot tersebut gemar mengumpulkan barang bekas, berharap bisa membuat teman baru. Namun, upaya mereka sia-sia hingga akhirnya dunia mereka akan diterpa oleh musim salju yang ganas.
Dalam upaya pergi dari tempat tersebut, mereka berdua berusaha merakit pesawat terbang dengan barang bekas yang mereka temukan. Namun hingga badai salju semakin parah, mereka tidak bisa menyelesaikan pesawat tersebut.
Mereka memutuskan untuk berjalan-entah-ke-mana, melawan terpaan salju yang seolah-olah tak berhenti. Hingga pada akhirnya, sang gadis terjatuh dan tidak sanggup untuk melanjutkan perjalanan.
Lalu tiba-tiba, dunia ilusi tersebut seakan-akan runtuh tak karuan. Sang robot harus kehilangan bagian tubuhnya satu persatu. Di saat akhir, sang gadis tersebut memanggil robot tersebut dengan kata papa.
Jadi, gadis tersebut adalah Ushio, dan sang robot adalah Tomoya. Bahkan sampai sekarang penulis belum paham secara penuh mengenai hal ini.
Kesimpulan
Meskipun banyak hal yang membuat penulis bertanya-tanya karena tidak memahami unsur supernaturalnya, penulis sangat menikmati anime ini. Baru kali ini penulis merasakan emosi penulis dipermainkan sedemikian rupa oleh sang pembuat anime.
Komedi yang dihadirkan Clannad begitu renyah. Tidak terlalu lucu, namun cukup menghibur. Terkadang dramanya sedikit berlebihan, namun tidak sampai membuat kita muak. Romantismenya? Jangan ditanya.
Meskipun disukai oleh banyak wanita (ya, anime ini termasuk anime harem), hati Tomoya hanya terpaku oleh Nagisa yang sebenarnya lebih tua dari dirinya satu tahun. Ia tak pernah sekalipun melirik wanita lain seperti Kyou, Ryou, dan Tomoyo.
Selain itu, penulis juga sangat menyukai lagu Dango Daikazoku atau dalam bahasa Indonesia disebut “Keluarga Besar Dango”. Lagu ini merupakan lagu favorit dari Nagisa. Pada gambar di atas, terlihat Ushio sedang membawa dua boneka Dango yang menggemaskan.
Sebagai tambahan, Clannad juga menghadirkan dua episode spesial di mana Tomoya berpasangan dengan Tomoyo dan Kyou. Di episode tersebut, Nagisa sama sekali tidak muncul.
Salah satu yang membuat penulis heran adalah betapa sehatnya anime ini. Apa maksudnya? Bayangkan, sampai menikah pun, sama sekali tidak ada adegan ciuman antara Tomoya dan Nagisa! Paling banter, mereka hanya berpelukan. Bahkan penulis tidak ingat ada adegan cium pipi.
Penulis sama sekali tidak mempermasalahkan tersebut, hingga menonton episode spesial Kyou. Bagaimana tidak, pada episode tersebut Kyou (dan Ryou) mencium Tomoya! What the fan??? Entah apa yang ada di benak pembuat anime ini.
Terlepas dari itu semua, penulis bisa mengatakan bahwa anime ini bisa menunjukkan makna keluarga yang begitu mendalam. Kita bisa melihat bagaimana hubungan harmonis antara Nagisa dan orangtuanya, kita juga bisa melihat bagaimana buruknya hubungan keluarga Tomoya dan ayahnya.
Kita bisa melihat bagaimana hubungan ayah dan anak antara Tomoya dan Ushio, bagaimana seorang anak kecil harus menanggung beban berat selama ayahnya mengalami depresi. Bagaimana Tomoya menyadari bahwa ayahnya tak seburuk yang ia sangka, dan berjanji akan menjadi ayah yang baik untuk Ushio.
Anime ini mengajarkan kita tentang pentingnya hubungan keluarga. Mau seburuk apapun, keluarga adalah keluarga. Mereka adalah tempat kita berawal, tempat kita untuk pulang.
Kehilangan yang sempat dialami oleh Tomoya mengingatkan kita untuk menyayangi mereka selagi masih hidup. Jangan sampai penyesalan datang ketika mereka telah meninggalkan kita untuk selamanya karena di dunia nyata, keajaiban yang terjadi pada Tomoya tidak mungkin terjadi.
Kebayoran Lama, 16 Desember 2018, terinspirasi setelah menamatkan anime Clannad After Story
You must be logged in to post a comment Login