Musik

DragonForce, Guitar Hero, dan Legasi yang Ditinggalkan

Published

on

Sebagai penggemar musik rock, mungkin tidak mengejutkan jika Penulis menyebutkan DragonForce adalah salah satu band favoritnya. Bukan penggemar keras yang menyukai semua lagunya, tetapi cukup tahu beberapa lagu dari album-albumnya.

Jika dibandingkan dengan band favorit Penulis lainnya, bisa dibilang “pertemuan” Penulis dengan DragonForce adalah yang paling beda. Alasannya, Penulis mengetahui band ini melalui sebuah video game!

Karena kebetulan Penulis tanpa sengaja mendengarkan lagu DragonForce lagi ketika bekerja, Penulis pun jadi berkeinginan untuk menulis tentang band yang terkenal karena selalu menyelipkan permainan gitar yang cepat hampir di setiap lagunya ini.

Perkenalan Awal Melalui Guitar Hero

Sebagai anak PlayStation (PS), salah satu video game yang Penulis gemari adalah Guitar Hero. Itu pun tanpa sengaja karena ada teman sekolah yang menyarankan untuk memainkannya. Siapa sangka, Penulis jadi ketagihan bermain game bergenre ritme tersebut.

Oleh karena itu, ada banyak versi Guitar Hero yang Penulis mainkan. Salah satunya adalah Guitar Hero Xtreme Vol. 2. Ini merupakan versi mod dari Guitar Hero 2, sehingga beberapa judul lagu tidak sesuai dengan lagu yang ada di dalamnya.

Nah, opening dari game tersebut merupakan video klip dari DragonForce yang berjudul Through the Fire and the Flames. Di dalam game, lagu ini ada dengan judul Freya. Entah bagaimana dulu Penulis bisa menemukannya.

Melihat video klipnya, Penulis benar-benar kagum dengan duo gitarisnya, Herman Li dan Sam Totman, yang mampu bermain gitar dengan sangat cepat. Selain itu, sang vokalis ZP Theart memiliki suara tinggi yang unik.

Mungkin Pembaca bisa membayangkan seberapa tinggi kesulitan yang dimiliki oleh lagu ini jika dijadikan sebagai lagu untuk Guitar Hero. Sulit parah dan hampir tidak masuk akal. Persentase keberhasilan Penulis dalam memencet tombol hanya di kisaran 50% saja.

Jari yang rasanya keriting setelah memainkan lagu ini di dalam game ternyata justru membuat Penulis jatuh cinta dengan lagunya. Sebagai penggemar musik rock, rasanya lagu ini benar-benar berhasil membuat Penulis mencak-mencak dan menggelorakan jiwa rock-nya.

Menemukan Lagu Favorit Lainnya… Lewat Guitar Hero Juga

Penulis adalah tipe orang yang jika sudah menemukan lagu sebuah band terdengar enak, Penulis akan berusaha untuk mencari lagu-lagu lain dari band tersebut. Itu juga yang terjadi pada Dragon Force.

Setelah coba mencari-cari di situs resmi DragonForce, Penulis menemukan 2 lagu lainnya, yaitu My Spirit Will Go On yang rasanya seperti lagu Power Rangers dan Valley of the Damned yang lagunya terpotong karena download-nya kurang sempurna.

Kedua lagu tersebut oke, tapi tidak sampai jadi lagu favorit Penulis. Justru, lagu favorit dari DragonForce lainnya kembali Penulis temukan di Guitar Hero lagi. Kali ini, dari judul Guitar Hero Xtreme Vol. 4 yang cheat-nya hanya perlu menekan bundar berkali-kali.

Lagu tersebut adalah Fury of the Storm, yang sewaktu mencari video klipnya di YouTube malah dipakai sebagai AMV anime One Piece. Berbeda dengan lagu Through the Fire and the Flames, lagu ini masih cukup “manusiawi” untuk dimainkan di dalam game.

Ketika memainkan lagu ini, skor ratusan ribu dengan persentase keberhasilan menekan tombol di atas 90% berhasil Penulis dapatkan. Fury of the Storm menjadi lagu Guitar Hero favorit Penulis hingga saat ini dan sesekali masih memainkannya.

Menjelajahi Album-Album Dragon Force

Setelah tahu cara download lagu, Penulis lantas mulai mencari album-album DragonForce. Waktu itu, band ini sudah punya 4 album, yakni Valley of the Damned (2003), Sonic Firestorm (2004), Inhuman Rampage (2005), Ultra Beatdown (2008).

Pada album pertama, tidak ada lagu yang Penulis favoritkan. Di album kedua, setidaknya masih ada lagu My Spirit Will Go On dan Fury of the Storm yang sudah Penulis ketahui dulu sebelum mengenal albumnya.

Album ketiga sangat terkenal dengan lagu Through the Fire and the Flame yang bisa dibilang melegenda. Selain itu, Penulis juga menyukai lagu Operation Ground and Pound dan Trail of Broken Hearts.

Pada album keempatnya, lagu Heroes of our Times jadi single utama, tapi Penulis tidak terlalu menyukainya. Justru, Penulis sangat menyukai lagu The Last of Journey Home, yang sayangnya, kualitas videonya benar-benar buruk dan kacau!

Ada beberapa kesamaan dari lagu-lagu yang dibuat oleh DragonForce. Selain menonjolkan permainan gitar yang cepat, semuanya memiliki durasi yang cukup panjang (rata-rata) di atas 6 menit. Bahkan, beberapa lagu bisa berdurasi lebih dari 8 menit.

Berhenti Mengikuti DragonForce

DragonForce dengan Vokalis Baru (Text Book League)

Saat Penulis sedang suka-sukanya mengikuti DragonForce, tiba-tiba sang vokalis ZP Theart memutuskan keluar dari band dengan alasan “perbedaan pendapat musik yang tidak dapat diatasi”.

DragonForce pun langsung mencari vokalis pengganti dan menemukan sosok Marc Hudson. Sayangnya, bagi Penulis suara Theart sudah terlalu melekat dengan DragonForce, sehingga Penulis sama sekali tidak bisa menikmat DragonForce lagi dengan vokalis barunya.

Dengan begitu, Ultra Beatdown menjadi album DragonForce terakhir yang Penulis dengarkan. Penulis pernah mencoba memberi “kesempatan” dengan mendengarkan suara dari vokalis baru, tetapi Penulis tidak pernah bisa mendengarkannya hingga selesai.

Hanya saja, Penulis merasa kalau DragonForce, terutama Herman Li dan Sam Totman, akan meninggalkan legasi bagi industri musik berkat permainan mereka yang ikonik. Mereka telah menjadi legenda hidup yang akan terus diingat oleh pecinta musik.

Penutup

Ketika pertama kali mengenal DragonForce, Penulis mengira kalau band ini adalah band jadul karena rambut personelnya yang gondrong-gondrong. Ternyata, band ini dibentuk pada tahun 1999, dan lagu Through the Fire and the Flame rilis pada tahun 2006.

Meskipun sudah tidak mengikuti lagu-lagu terbaru mereka lagi, Penulis masih setia mendengarkan lagu-lagu lama mereka yang telah disebutkan di atas. Kadang Penulis mencari video cover lagu-lagu mereka, seperti yang dilakukan oleh Cole Rolland dengan sangat keren.

Yang jelas, band bergenre metal ini akan selalu memiliki tempat khusus di telinga Penulis. Mungkin sesekali merasa bosan karena durasi lagunya yang panjang-panjang, tapi Penulis akan tetap memasukkan DragonForce ke dalam playlist Penulis.


Lawang, 13 Oktober 2022, terinspirasi setelah mendengarkan lagi lagu-lagu dari Dragon Force

Foto: Louder Sound

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Batalkan balasan

Fanandi's Choice

Exit mobile version