Permainan

Koleksi Board Game #4: Carcassonne

Published

on

Seperti yang sudah pernah Penulis singgung di tulisan sebelumnya, Catan adalah pemicu yang membuat dirinya akhirnya memutuskan untuk terjun ke hobi board game. Padahal, board game tersebut bisa dibilang termasuk salah satu yang klasik.

Oleh karena itu, board game yang Penulis target selanjutnya adalah tipe-tipe board game serupa. Klasik dan wajib dikoleksi oleh pemula. Setelah melakukan riset, akhirnya Penulis memutuskan untuk membeli Carcassonne dengan harga Rp645.000.

Dirilis pada tahun 2000, Carcassonne buatan Klaus-Jürgen Wrede ini diambil namanya dari sebuah daerah di Prancis Selatan. Mengusung gaya ala-ala kerajaan kuno, apakah board game ini mampu menyaingi keseruan Catan?

Detail Board Game

  • Judul: Carcassonne
  • Desainer: Klaus-Jürgen Wrede
  • Publisher: Z-Man Games
  • Tahun Rilis: 2000
  • Jumlah Pemain: 2 – 5 pemain
  • Waktu Bermain: 30 – 45 menit
  • Rating BGG: 7.4
  • Tingkat Kesulitan: 1.90/5

Cara Bermain Carcassonne

Jika dibandingkan dengan harganya yang lumayan, komponen yang dimiliki oleh Carcassonne bisa dibilang “minimalis”. Bahkan, kotaknya terasa kosong karena isinya benar-benar sedikit, sehingga seharusnya bisa di-packing lebih ringkas lagi.

Carcassonne terdiri dari banyak tile yang bervariasi, meeple sebagai pion pemain, papan skor, dan buku panduan. Jujur saja, Penulis sempat terkejut karena rasanya board game ini kurang worth it dengan isinya.

Edisi yang Penulis beli sudah termasuk mini expansion berupa “The River” dan “The Abbot“. Ekspansi The River berisi tile di mana para pemain harus menyambungkan sungai dari hulu ke hilir, sedangkan Priest merupakan pion tambahan yang memiliki fungsi khusus.

Objektif utama dari Carcassonne adalah memiliki poin terbanyak di akhir permainan, yang berakhir jika semua tile telah terpasang. Setiap putaran, pemain akan menarik satu tile secara acak dan menyambungkannya dengan tile yang sudah ada di arena.

Setelah itu, pemain memiliki opsi untuk menaruh salah satu meeple-nya untuk mengklaim 1 sampai 3 pilihan yang tersedia di tile tersebut, yakni “Jalan“, “Kerajaan“, dan “Gereja“. Masing-masing akan bernilai poin yang berbeda.

Jalan memiliki satu poin untuk setiap tile jalan yang tersambung, Kerajaan memiliki dua poin untuk setiap tile ditambah dua jika ada simbol perisai, dan Gereja bernilai satu poin untuk setiap tile yang mengelilinginya.

Nah, ketika apa yang kita klaim sudah selesai, kita bisa menarik meeple kita kembali untuk meletakkannya di putaran selanjutnya. Masing-masing memiliki cara yang berbeda untuk menentukan apakah yang kita klaim sudah selesai atau belum.

Jalan akan dianggap selesai jika ujung ketemu ujung (biasanya akan digambarkan dengan gambar rumah atau kerajaan), Kerajaan akan selesai jika semua temboknya telah tertutup dengan sempurna, dan Gereja akan selesai jika telah dikelilingi 8 tiles.

Apa jadinya jika apa yang sudah diklaim ternyata tidak selesai sampai akhir permainan? Tenang, karena masih akan dihitung sebagai poin. Masing-masing akan bernilai satu poin untuk setiap tile yang tidak selesai tersebut.

Sampai di sini mungkin belum terdengar seru. Itu mungkin memang benar, karena peraturan board game ini meminimalisir hal tersebut. Kita tidak bisa mengklaim Jalan, Kerajaan, atau Gereja yang sudah diklaim orang lain.

Satu-satunya cara merebut milik orang lain adalah dengan melakukan klaim terhadap tile orang lain secara tidak langsung. Artinya, tile yang akan kita klain tidak langsung bersisian secara langsung. Biasanya, posisinya akan serong.

Nah, war akan terjadi jika tile yang awalnya tidak tersambung tersebut menjadi tersambung. Pemain dengan jumlah meeple terbanyak di Jalan/Kerajaan tersebut yang akan mendapatkan poinnya. Jika seri, maka keduanya akan mendapatkan poinnya.

Selanjutnya Penulis akan membahas mengenai The Abbot. Meeple spesial ini akan membuat pemain dapat menariknya dari Gereja tanpa perlu menunggu selesai. Selain itu, The Abbot juga bisa diletakkan di Taman dengan peraturan yang sama dengan Gereja.

Ada juga peraturan tambahan, yakni Petani. Pemain bisa meletakkan meeple di lahan kosong dengan posisi tidur. Meeple dengan kondisi ini disebut Petani, dan ia tidak akan bisa ditarik hingga akhir permainan.

Lantas, apa fungsinya? Ia akan memberikan nilai kepada pemain berupa dua poin untuk setiap Kerajaan yang jadi di area lahan yang ia kuasai. Ini bisa menjadi sumber poin yang cukup besar dan menentukan pemenang di akhir permainan.

Setelah Bermain Carcassonne

Carcassonne (Board Game Halv)

Sebenarnya Carcassonne adalah board game yang cukup seru. Terkesan sederhana, tetapi ternyata membutuhkan perhitungan dan keberuntungan yang cukup besar untuk bisa memenangkannya.

Hanya saja, board game ini Penulis beli di waktu yang salah. Karena Catan sedemikian serunya, Carcassonne jadi terkesan “terbanting” dan kurang diminati. Apalagi, harganya yang cukup mahal tidak sebanding dengan isi yang kita dapatkan.

Walaupun begitu, Penulis tetap bisa menikmati board game yang satu ini. Penulis begitu kagum dengan desainnya di mana tile-tile yang dimiliki selalu bisa tersambung dengan tile yang sudah ada di arena. Mirip dengan board game Saboteur.

Sistem perhitungannya bisa dibilang live, sehingga kita bisa mengetahui siapa yang sedang unggul. Namun, karena klaim yang tidak selesai juga bernilai poin, terkadang ada epic comeback yang tidak terduga.

Selain itu, karena tile-nya acak, bisa dibilang replaybility Carcassonne cukup bagus. Tidak akan ada permainan yang sama karena probabilitasnya cukup tinggi. Apalagi, bagi Penulis aktivitas menyambungkan tile di sini cukup menyenangkan.

Setelah memiliki Carcassonne, tentu Penulis mulai berburu lagi untuk menambah koleksinya. Entah mengapa waktu itu Penulis menginginkan sebuah board game yang memiliki unsur kartu, karena pada dasarnya Penulis menyukai TCG.

Lantas, Penulis pun menemukan sebuah board game bernama 7 Wonders. Hanya saja, untuk sebuah board game kartu, harganya cukup mahal, yaitu Rp800 ribu. Namun, sebuah “keajaiban” datang sehingga Penulis bisa memilikinya dengan separuh harga!

Selanjutnya -> 7 Wonders 1st Edition


Lawang, 12 April 2023, terinspirasi karena ingin melanjutkan seri board game di blog ini

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Batalkan balasan

Fanandi's Choice

Exit mobile version