Permainan

Koleksi Board Game #7: Survive: Escape from Atlantis!

Published

on

Seperti yang sudah disebutkan di tulisan sebelumnya, Penulis berkesempatan untuk mencoba beberapa board game baru seperti Ratland dan Survive: Escape From Atlantis! saat sedang nongki di Board Game Academy yang berlokasi di Surabaya.

Nah, board game yang disebutkan belakangan berhasil menarik minat Penulis. Bahkan, Penulis juga sempat mencicipi varian Survive: Space Attack! di sana yang ternyata lebih ribet dan desainnya pun kurang sedap dipandang oleh mata.

Sialnya, Survive: Escape from Atlantis! waktu itu sudah cukup langka karena tidak banyak yang menjual versi barunya. Oleh karena itu, Penulis mencoba menghubungi Nexus Board Game Cafe, tempat Penulis membeli 7 Wonders dan King of New York.

Awalnya, Penulis hanya minta tolong dikabari kalau semisal tahu ada orang yang hendak menjual Survive!-nya. Ternyata, kebetulan, toko tersebut sedang menjual Survive!-nya, sehingga negosiasi pun dilakukan.

Harga yang dipasang untuk board game ini adalah Rp700 ribu, lebih mahal sekitar 50 ribu dari harga baru pasarannya. Karena gagal melakukan tawar-menawar ditambah perasaan impulsif, terpaksa Penulis mengambil board game tersebut dengan harga segitu.

Beberapa bulan kemudian setelah membeli board game tersebut, Penulis membaca berita kalau Survive: Escape from Atlantis! telah diambil alih oleh suatu perusahaan dan akan kembali dibuat secara massal. Harganya pun lebih murah, Rp645 ribu.

Sejak itu, Penulis belum membeli board game bekas lagi.

Detail Board Game

  • Judul: Survive: Escape from Atlantis!
  • Desainer: Julian Courtland-Smith
  • Publisher: Parker Brothers dan Stronghold Games
  • Tahun Rilis: 1982
  • Jumlah Pemain: 2 – 4 pemain
  • Waktu Bermain: 45 – 60 menit
  • Rating BGG: 7.3
  • Tingkat Kesulitan: 1.70/5

Cara Bermain Survive!

Konsep permainan dari Survive: Escape from Atlantis! sebenarnya sederhana saja. Kita harus berusaha menyelamatkan 10 meeple milik kita dari pulau Atlantis yang akan tenggelam (masing-masing meeple memiliki skor di bawahnya) ke sudut papan permainan.

Untuk set up, papan permainan dari Survive akan diisi oleh tile heksagon yang terdiri dari tiga jenis, yakni pantai, hutan, dan gunung. Setelah itu, secara bergantian masing-masing pemain akan meletakkan meeple-nya hingga tidak ada tile yang kosong.

Setelah itu, masing-masin pemain akan meletakkan perahu yang bisa diisi hingga tiga penumpang. Perahu ini memiliki peran yang vital karena bisa menggerakkan beberapa meeple sekaligus dalam satu kali action. Penulis akan jelaskan lebih detail nanti.

Upaya penyelamatan ini tentu tidak mudah, karena lautan dihuni oleh berbagai makhluk laut mulai paus, hiu, hingga naga yang sering Penulis sebut sebagai Godzilla. Masing-masing makhluk ini memiliki kemampuan berbahaya yang bisa membunuh meeple pemain.

Paus dapat bergerak hingga tiga tile, tetapi hanya bisa menghancurkan kapal dan tak bisa memakan meeple. Hiu memiliki kemampuan sebaliknya, dan dapat bergerak hingga dua tile. Godzilla hanya bisa bergerak satu tile bisa menghancurkan kapal sekaligus memakan meeple.

Setiap tile yang ada di permainan masing-masing akan memiliki efek tertentu. Ada yang langsung aktif (berwarna merah, biasanya memiliki efek summon makhluk laut), ada yang bisa disimpan untuk digunakan nanti (berwarna hijau).

Tile yang harus diambil pemain secara urut adalah pantai terlebih dahulu. Setelah semua tile pantai habis, baru pemain boleh mengambil tile hutan. Setelah hutan habis, barulah tile gunung bisa diambil.

Urutan Aksi untuk Tiap Pemain

Punya Beberapa Urutan Aksi (Dicing with Depth)

Setiap giliran, para pemain akan memiliki urutan aksi yang bisa dilakukan. Aksi pertama (opsional) adalah memainkan tile hijau yang dimiliki. Beberapa efek tile hijau yang dimiliki adalah memindahkan atau membunuh makhluk laut.

Aksi kedua yang harus dilakukan oleh pemain adalah menggerakkan meeple atau perahu hingga tiga langkah. Jika masih di daratan, pemain bisa menggerakkan satu meeple yang sama hingga tiga kali.

Kalau di laut, pemain hanya bisa sekali menggerakkan sekali untuk masing-masing meeple ataupun perahu. Di sinilah peran perahu menjadi penting, karena kita bisa menggerakkan tiga meeple sekaligus, jika tidak disusupi oleh meeple dari pemain lain.

Aksi ketiga adalah mengambil salah satu tile yang ada, sesuai dengan urutan yang telah Penulis jelaskan di atas. Tile yang diambil boleh memiliki meeple di atasnya, dengan konsekuensi meeple tersebut jatuh ke laut.

Aksi terakhir dalam permainan ini adalah mengocok dadu yang menentukan makhluk laut mana yang bisa kita gerakkan. Sebagai board game bertema survival, tentu tidak seru jika kita tidak bisa menjegal lawan-lawan kita.

Aksi-aksi ini akan terus dilakukan hingga tile dengan gambar gunung meletus muncul, yang menjadi penanda kalau permainan telah berakhir. Pemain dengan jumlah angka terbanyak dari meeple yang selamat akan keluar sebagai pemenangnya.

Setelah Bermain Survive!

Survive: Escape from Atlantis! (YouTube)

Di antara semua board game yang sudah Penulis miliki, Survive: Escape from Atlantis! menjadi salah satu yang paling mudah dipahami oleh teman-temannya. Konsepnya yang sederhana dan memiliki unsur senggol-senggolan menjadi daya tarik tersendiri.

Board game ini memiliki lebar papan yang cukup besar, mungkin yang terbesar di antara koleksi Penulis. Kualitas meeple, tile, dan juga komponen lain bisa dibilang rata-rata saja, tidak begitu istimewa.

Tidak banyak strategi yang bisa dilakukan di permainan ini, karena mau buat sebagus dan serapi apapun strateginya, ada kemungkinan lawan akan menyenggol kita menggunakan berbagai makhluk laut yang ada.

Sayangnya, kesederhanaan yang dimiliki oleh board game ini juga menjadi bumerang karena mengurangi replaybility-nya. Jika dimainkan terlalu sering, Survive: Escape from Atlantis! akan terkesan monoton dan membosankan.

Meskipun masing-masing tile yang diambil memiliki efek, sebenarnya efeknya juga cuma itu-itu saja. Mungkin satu-satunya tile yang diincar oleh semua pemain adalah tile yang bisa membantu kita maju beberapa langkah ke depan agar lebih cepat mencapai sudut papan.

Selain itu, bisa dibilang tempo permainan board game ini juga cenderung lambat karena ada banyak aksi yang harus dilakukan oleh para pemain. Apalagi, pergerakan meeple juga sangat terbatas sehingga tidak banyak yang bisa selamat hingga akhir permainan.

***

Setelah memiliki board game dengan kompleksitas yang rendah, Penulis ingin memiliki board game yang kompleksitasnya lebih tinggi. Hingga Survive: Escape the Atlantis!, bisa dibilang Catan-lah yang paling “ribet” cara bermainnya.

Setelah menonton beberapa video di YouTube, ada satu board game yang secara visual sangat menarik mata. Kualitas komponennya pun terlihat jempolan dan terasa sangat worth it untuk harga yang harus dikeluarkan.

Apalagi, board game tersebut memiliki kompleksitas yang cukup rumit, hingga Penulis harus menonton tutorialnya berkali-kali. Setelah melalui beberapa pertimbangan termasuk membeli versi digitalnya di Steam, Penulis pun akhirnya memutuskan untuk membeli Wingspan.


Lawang, 18 Juni 2023, terinspirasi karena ingin melanjutkan seri board game ini

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Batalkan balasan

Fanandi's Choice

Exit mobile version