Tentang Rasa
Menggadaikan Persahabatan Demi Cinta
Pernah ada suatu masa, ketika penulis masih labil dan belum memahami betapa pentingnya sahabat. Pernah ada suatu masa, di mana penulis dibutakan oleh cinta seolah tidak bisa hidup tanpanya. Semoga dengan adanya tulisan ini, bisa dijadikan pelajaran bersama untuk kita semua.
Apakah kalian pernah ke pegadaian untuk menggadaikan barang? Kita menyerahkan barang kita untuk ditukarkan dengan sejumlah uang, yang bisa ditebus jika kita bisa mengembalikan uang yang dipinjam. Jika melewati tanggal jatuh tempo, maka hanguslah barang yang kita gadaikan.
Dalam kasus percintaan, mari kita jadikan proses transaksi tersebut menjadi sebuah analogi.
Seringkali, termasuk pengalaman penulis, kita sering dibutakan oleh cinta sesaat. Kita merasa cinta tersebut begitu berarti sehingga kita rela melakukan apapun, termasuk menggadaikan persahabatan.
Apa maksudnya? Yang digadaikan adalah waktu, tenaga, perhatian dan lain sebagainya yang biasanya kita berikan kepada sahabat. Kita menjadi acuh, meninggalkan sahabat karena lebih memprioritas sosok yang baru saja hadir di kehidupan kita.
Kenapa menggunakan istilah gadai? Karena ketika kita sudah sadar bahwa cinta tersebut hanya semu semata, kita ingin mengambil kembali apa yang telah “digadaikan” karena cinta sesaat tersebut.
Untunglah jika sahabat yang kita tinggalkan pemaaf dan mau menerima kita kembali. Bagaimana jika tidak? Ya hanguslah persahabatan tersebut, sama seperti barang pegadaian yang telah lewat jatuh temponya. Yang tersisa hanyalah penyesalan.
Oleh karena itu, jangan pernah sekalipun menggadaikan persahabatan demi cinta, apalagi bagi kalian yang masih duduk di bangku sekolah. Usia kalian insyaAllah masih panjang, manfaatkanlah waktu sebaik mungkin, luangkan waktu untuk orang-orang yang lebih layak mendapatkan perhatianmu.
Lawang, 20 Juli 2018, terinspirasi dari pengalaman masa lalu
Sumber Foto: https://www.pexels.com/photo/backlit-dawn-foggy-friendship-697243/
You must be logged in to post a comment Login