Renungan

Pada Akhirnya Kita Semua Akan Dipisahkan Oleh Waktu

Published

on

Penulis memang sudah mengurangi intensitas bermain Twitter. Walaupun begitu, sesekali penulis masih mengintip untuk mengetahui apa yang sedang terjadi di luar sana.

Kemarin, penulis menemukan sebuah gambar yang diambil dari sebuah anime. Dari Ayu, penulis mengetahui bahwa anime tersebut berjudul Hotarubi no Mori e.

Apa yang istimewa dari gambar tersebut? Kalimatnya, yang jika diresapi cukup membuat penulis terinspirasi membuat tulisan ini.

Time might seperate us some day. But until then, let’s stay together

Di Mana Ada Pertemuan, Di Situ Ada Perpisahan

Perpisahan Itu Terkadang Menyedihkan (Milada Vigerova)

Semenjak merantau ke Jakarta, penulis jadi belajar sedikit tentang artinya perpisahan. Meninggalkan keluarga dan teman yang selama ini selalu bersama adalah hal yang cukup berat.

Bahkan dalam lingkungan Karang Taruna pun, perpisahan tidak terhindarkan. Satu persatu mulai meninggalkan perumahan tempat penulis tinggal dengan berbagai alasan dan tujuan. Ada yang ke Bali, ke Jakarta, hingga ke Belanda.

Penulis menyadari bahwa perpisahan adalah hal yang tidak bisa kita hindari. Jika waktunya untuk berpisah telah tiba, hampir tidak ada yang bisa kita lakukan untuk mencegahnya.

Untuk sekadar melepas rindu dengan memanfaatkan teknologi mungkin bisa, tapi tetap tidak bisa menggantikan intimnya pertemuan langsung.

Mungkin para pujangga bisa saja menuliskan bahwa rindu tidak akan terjadi jika orang tersebut ada di dalam hati kita, tapi pada prakteknya hal semacam itu sangat sulit. Kita tetap butuh pertemuan secara langsung.

Perpisahan pun ada banyak macamnya. Ada yang berpisah hanya karena jarak, ada yang berpisah karena sudah tak bisa bersama, ada yang terpaksa berpisah karena kematian datang menjemput.

Pada akhirnya semua pertemuan akan diakhiri dengan perpisahan, apapun bentuknya.

Terus Membuat Kenangan

Membuat Kenangan Selagi Bisa (Jon Tyson)

Dari anime Isshuukan Friends, penulis belajar bahwa kenangan itu penting, tapi lebih penting untuk terus membuat kenangan bersama orang-orang terkasih.

Perpisahan memang hal yang tidak bisa kita hindari. Kenangan menjadi penting untuk mengisi kekosongan yang terjadi akibat perpisahan tersebut.

Penulis termasuk orang yang sering membayangkan ketika waktu untuk berpisah akhirnya tiba. Akibatnya, penulis sering menjadi murung karena membayangkan kesedihannya.

Penulis sadar daripada terus murung memikirkan apa yang belum terjadi, lebih baik penulis berusaha menikmati hari ini bersama orang-orang tersayang,

Terpisah oleh jarak bukan berarti kita tidak bisa membuat kenangan bersama. Ada banyak hal yang bisa kita lakukan, walau memang rasanya berbeda jika dibandingkan dengan pertemuan langsung.

Jujur, penulis kemarin merasa sedih ketika tidak bisa ikut pembubaran panitia 17-an karena harus lanjut mencari nafkah di ibu kota. Penulis sedih karena tidak bisa ikut membuat kenangan bersama mereka.

Itu merupakan konsekuensi yang harus penulis terima. Sedih boleh, tapi jangan berlebihan. Idealnya, penulis harus merasa senang ketika mereka semua terlihat bahagia.

Sayang, praktek selalu lebih susah daripada teorinya.

Penutup

Kenapa harus ada pertemuan jika ujung-ujungnya adalah perpisahan? Agar kita bisa menikmati momen-momen saat bertemu jika waktunya untuk berpisah telah tiba.

Waktu mungkin akan memisahkan kita. Tapi sampai waktunya tiba, mari kita terus bersama. Walaupun sudah berpisah, ayo tetap membuat kenangan bersama hingga maut memisahkan.

Maunya sih begitu, tapi kadang takdir berkata lain.

Bagi penulis, bentuk perpisahan yang paling menyedihkan adalah dilupakan. Hubungan yang dulu terasa dekat tiba-tiba merenggang begitu saja. Kadang kita tahu apa penyebabnya, kadang tidak.

Jika disuruh memilih, penulis akan lebih memilih dilupakan daripada melupakan. Biarlah penulis dilupakan oleh orang lain, setidaknya terima kasih atas semua kenangan yang sudah diberikan selama ini.

Hubungan dengan manusia itu memang rumit. Mungkin sampai kapanpun kita tidak akan benar-benar memahaminya, atau setidaknya penulis yang akan merasa seperti itu.

Tapi, penulis memilih untuk menjalani hubungan yang rumit seperti itu daripada harus sendirian. Penulis pernah sendiri, dan itu jauh lebih menyakitkan bahkan jika dibandingkan dengan perpisahan sekalipun.

 

 

Kebayoran Lama, 21 November 2019, terinspirasi dari sebuah gambar yang penulis temukan di Twitter

Foto: Mantas Hesthaven

Fanandi's Choice

Exit mobile version