Anime & Komik

Conan dan Kutukan yang Menimpanya

Published

on

Detective Conan bisa dibilang sebagai serial komik detektif terlaris yang pernah ada. Tetapi, penulis tidak akan membahas itu di tulisan ini, melainkan sisi lain dari Conan Edogawa a.k.a Shinichi Kudo yang mengecil karena APTX 4869.

Coba sekarang bayangkan kita menjadi Conan. Ke mana pun ia pergi, mau ke hutan, ke gunung, ke pantai, ke Kyoto, ke Osaka, bahkan hanya ke kafe Poirot pun ia selalu menemukan kasus, mulai pembunuhan, penculikan, hingga hilangnya barang.

Mau pergi dengan siapapun juga pasti bertemu kasus, mulai dengan Kogoro Mouri, Sonoko, Profesor Agassa, Heiji Hatori hingga kelompok detektif kecil. Seharusnya, orang-orang jadi takut jika harus berpergian dengan Conan bukan?

Kasihan Conan, padahal tubuhnya sudah mengecil karena obat APTX 4869, masih harus menanggung kutukan siapa yang ada di dekatku pasti kena kasus. Tak terhitung berapa kali ia berniat untuk liburan, selalu ada saja kasus yang terjadi di sekitarnya dengan trik-trik sulit.

Nah, mengapa kasus yang terjadi di sekitar Conan selalu menggunakan trik yang anti mainstream? Mungkin karena kreativitas yang disalahgunakan, walaupun motifnya pasti karena tidak ingin ketahuan.

Selain itu, entah sudah berapa tahun serial Conan berjalan, ia tidak juga naik-naik kelas. Tetap saja kelas satu. Kasihan.

Shinichi dan Ran

Setidaknya Conan atawa Shinichi tidak perlu dikasihani karena satu hal: cinta. Ia menyukai teman sejak kecilnya, Ran Mouri. Kisah asmara mereka berdua merupakan salah satu bagian favorit penulis dari dulu karena banyak hal. Salah satunya adalah kecanggungan antara mereka berdua, yang penulis yakin membuat pembacanya merasa geregetan.

Kesetiaan Ran bisa diacungi jempol. Ketika Shinichi “menghilang” untuk menyelesaikan kasus yang sulit, ia sama sekali tidak berpaling ke lelaki lain. Ia tetap menanti Shinichi pulang, walaupun sebenarnya ia satu rumah bersamanya dalam wujud Conan Edogawa.

Pembaca yang sudah menunggu kapan mereka berdua jadian tentu sudah bisa bernafas lega. Shinichi telah mengutarakan perasaannya ke Ran di depan Big Ben, London. Tempat yang spesial bukan untuk menyatakan cinta?

Ran menjawabnya dengan sebuah ciuman di pipi ketika ada darmawisata sekolah ke Kyoto. Sebuah adegan yang cukup membuat penulis baper, mungkin juga para penggemar yang telah lama menantikan adegan ini.

Bikin Baper

Tukang Bubur Naik Haji

Satu hal yang tidak penulis suka dari Detective Conan adalah ceritanya yang makin ke sini makin melebar. Selalu ada saja tambahan karakter baru yang semakin menyamarkan akhir cerita. Mirip dengan serial Tukang Bubur Naik Haji yang semakin tambah episodenya semakin tambah pula tokoh-tokohnya.

Penulis kira masuknya Sera, Amuro dan Subaru (Akai yang menyamar) sudah cukup. Eh ternyata masih ada lagi, yang kepala polisi bermata satu, penjual sushi bermata satu sampai wali kelas baru. Semua bermata satu, agar pembaca menerka-nerka siapa anggota organisasi hitam yang memiliki code name RUM.

Sera Masumi (youtube.com)

Belum lagi karakter-karakter pendukung lainnya yang hanya muncul sesekali. Perlu daya ingat yang kuat untuk mengingat semua karakter tersebut.

Mungkin semua karakter tersebut dibutuhkan untuk memperbesar rasa penasaran pembaca terhadap akhir serial Detective Conan. Selain itu, masih banyak tokoh-tokoh misterius yang belum dibuka identitasnya. Aoyama Gosho selaku pembuat komik dikenal gemar menyebar petunjuk palsu untuk membuat bingung pembacanya. Dan menurut penulis, ia berhasil melakukannya dengan baik.

 

 

Jelambar, 24 Mei 2018, terinsprasi setelah membaca komik Detective Conan vol. 90-91

Sumber Foto: https://dinocojv.deviantart.com/art/Detective-Conan-476694136

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Batalkan balasan

Fanandi's Choice

Exit mobile version