Anime & Komik

Kejahatan Terbesar Serial Boruto

Published

on

Beberapa hari kemarin, tiba-tiba rekan kerja Penulis mengirimkan sebuah meme tentang manga Boruto. Pada meme tersebut, terlihat kalau Shikamaru sedang terperangah dan heran melihat ada karakter yang bisa melayang.

Sontak saja hal ini langsung menjadi bahan tertawaan oleh penggemar Naruto. Herannya Shikamaru benar-benar tidak masuk akal. Kan, pada era-era Perang Dunia Ninja Keempat, ada Ōnoki yang ke mana-mana melayang bahkan terbang!

Apakah Shikamaru Bakal Kaget Liat Ōnoki? (FandomSpot)

Tidak cuma Ōnoki, ada bejibun karakter di Naruto yang bisa melayang dan bertarung di udara. Konan, Pain, Mu, Madara, Obito, hingga Chouji juga bisa terbang. Gai Maito yang tidak punya kemampuan ninjutsu saja bisa “melayang” dengan menginjak udara secara bertubi-tubi.

Sebenarnya, masih banyak sekali hal yang mengganjal dari Boruto, sehingga kerap dijadikan sebagai meme dan dihujat sana-sini. Namun, bagi Penulis, ada satu “kejahatan” terbesar yang dilakukan oleh serial ini.

Mendiskreditkan Para “Pahlawan” Kita

Di-nerf Habis-Habisan (Dafunda)

Karena berfokus pada para next generation, Penulis masih bisa memaklumi kalau author dari Boruto melakukan nerf habis-habisan kepada karakter-karakter old generation. Naruto kehilangan Kurama, Sasuke kehilangan mata Rinnegan-nya.

(Walau feeling Penulis, bisa jadi di masa depan mereka berdua akan bisa kembali mendapatkan kekuatan tersebut, entah cara khayal apa yang akan digunakan nanti)

Justru, jika hal tersebut tidak dilakukan, tentu peran Boruto dan kawan-kawannya akan tenggelam karena karakter-karakter old generation terlalu overpowered. Kalau tidak di-nerf, semua masalah tentu bisa diselesaikan dengan cepat.

Hanya saja, terkadang nerf yang diberikan juga sedikit tidak masuk akal demi mendukung bersinarnya Boruto. Kemampuan-kemampuan Naruto, Sasuke, dan karakter lainnya seolah diredam demi kebutuhan plot cerita. Namun, bukan itu kejahatan terbesar Boruto.

Shikamaru Jadi Gak Pintar-Pintar Amat (CBR)

“Kejahatan” atau “dosa” terbesar dari serial Boruto adalah bagaimana mereka memperlakukan para karakter favorit kita dari serial Naruto. Mereka yang dulunya terlihat keren, kini terlihat cukup konyol. Penulis akan berikan beberapa contohnya.

Shikamaru, salah satu orang paling cerdas di Konoha, terlihat tidak lagi cerdas dan kerap membuat blunder. Memang masih ada beberapa scene di mana ia terlihat ahli strategi, tapi tidak se-badass di Naruto.

Anko, salah satu hasil labotarium Orochimaru yang dulu terlihat keren, sekarang digambarkan berbadan besar dan hobi makan makanan manis. Yamato, yang menjadi salah satu mentor Naruto, terlihat punya obsesi tidak sehat ke Orochimaru.

Guru Gai yang menjadi salah satu pahlawan Konoha dan hampir membunuh Madara seolah hanya menjadi “badut” yang tidak bisa berjalan. Memang ia aslinya adalah sosok yang konyol dan kocak, tapi seharusnya ia bisa diperlakukan lebih baik lagi di Boruto.

Konohamaru, cucu Hokage Ketiga yang sempat mengalahkan salah satu tubuh Pain, juga terlihat sebagai ninja yang biasa-biasa saja. Penulis ragu kalau ia bisa menjadi hokage selanjutnya setelah Naruto.

Bahkan beberapa ninja yang ikut berperang di era Perang Dunia Ninja Keempat diubah menjadi villain, seperti Ao dari Kirigakure dan Ōnoki yang sempat disebutkan di atas. Mungkin niatnya membuat plot twist, tapi banyak yang merasa kecewa dengan keputusan tersebut.

Mungkin Harusnya Dihentikan Saja

Dibuat Hanya Demi Cuan? (CBR)

Dalam industri hiburan seperti film dan anime, milking atau memerah franchise tertentu demi keuntungan adalah hal yang biasa. Selama bisa terus menghasilkan cuan, kenapa harus berhenti? Dipanjang-panjangkan saja ceritanya, pasti masih banyak yang nonton.

Ini biasanya berlaku untuk franchise yang sangat populer. Marvel belakangan ini terlihat seperti itu. Francise Fast & Furious juga melakukannya, hingga ceritanya semakin tidak masuk akan dan terus menambah karakter baru.

Anime klasik seperti Dragon Ball pun terkesan melakukan milking dengan merilis seri Dragon Ball Super dan lainnya, yang sayangnya secara kualitas terasa kurang. Semoga saja One Piece tidak akan melakukan hal yang sama.

Penulis melihat Boruto hanya sebagai milking saja dari francise Naruto yang sangat populer. Jika serial itu benar-benar berhenti, dari mana mereka akan mendapatkan uang? Untuk itu, dibuatlah cerita baru yang sayangnya kurang Penulis sukai.

Musuh yang Kurang Menarik (Fandom)

Sejauh ini, dari manga yang Penulis baca, Boruto memiliki alur cerita yang kompleks, villain yang kurang memorable dan kurang menarik, banyak informasi teknis yang susah untuk dimengerti, dan tentu “kejahatan” yang telah Penulis sebutkan di atas.

Naruto memiliki alur cerita yang jelas, di mana Naruto yang memiliki Siluman Rubah Ekor Sembilan di tubuhnya diincar oleh Akatsuki, yang ternyata orang di baliknya adalah Madara Uchiha (dan di baliknya lagi masih ada Kaguya Ōtsutsuki lagi).

Dari awal sampai akhir, ceritanya runtut dan jelas meskipun siklusnya hanya berputar. Boruto, di sisi lain, sampai sekarang belum jelas mau dibawa ke mana. Kita hanya punya satu clue di awal cerita, di mana Boruto bertarung mati-matian melawan Kawaki.

Sama seperti Mick Schumacher di Formula 1 yang terlihat terbebani dengan nama besar ayahnya, tampaknya Boruto pun mengalami hal yang sama. Naruto adalah salah satu serial yang paling populer di dunia, itu tak bisa dipungkiri. Boruto tampak kesulitan meneruskan tongkat estafet tersebut.

Penutup

Jika disuruh memilih, Penulis jelas lebih ingin mengetahui kisah Naruto dkk. setelah Perang Dunia Ninja Keempat berakhir. Apa saja yang dilakukan oleh para ninja-ninja kesukaan kita, bagaimana Kakashi memimpin desa, sepertinya lebih menarik dibandingkan Boruto.

Penulis sampai sekarang masih (berusaha bertahan) untuk tetap membaca manga Boruto. Hanya saja, semakin ke sini rasanya semakin malas saja karena villain yang terlalu “imajinatif” dan benar-benar jauh jika dibandingkan dengan era Akatsuki

Semoga saja setelah serial Boruto berakhir, cerita tidak akan berlanjut ke anak Boruto dan keturunannya. Biarlah Naruto tetap menjadi sebuah masterpiece yang akan terus dikenang oleh para penggemarnya.


Lawang, 28 Oktober 2022, terinspirasi setelah melihat “jokes” di manga Boruto

Foto: Wallpaper Access

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Batalkan balasan

Fanandi's Choice

Exit mobile version