Dulu jika ditanya apa genre anime favoritnya, pasti akan menjawab komedi. Alasannya sederhana, penulis baru menonton anime setelah lulus kuliah dan membutuhkan hiburan yang mampu mengundang tawa.
Akan tetapi jika bertanya sekarang, maka jawaban penulis akan berubah. Penulis suka menonton anime dengan kombinasi genre comedy-romance-school. Mengapa?
Daftar Anime Comedy-Romance-School yang Pernah Ditonton
Sebelum menjabarkan mengapa penulis menyukai genre ini, penulis ingin memberi daftar anime comedy-romance-school apa saja yang pernah penulis tonton. Siapa tahu, ada yang pernah menonton juga.
Seiren, biasa saja, tapi penulis jadi mendapatkan gambaran bagaimana seorang wanita yang bersifat bitchy
Toradora!, salah satu anime comedy-romance yang formulanya pas
Yahari Ore no Seishun Love Comedy wa Machigatteiru, salah satu anime yang tidak penulis sukai
Padahal belum genap dua tahun penulis menjadi penonton anime, tapi ternyata sudah ada banyak sekali. Itu belum termasuk anime-anime genre lain seperti My Hero Academia atau Barakamon.
Tapi dari anime-anime yang sudah disebutkan di atas, penulis mendapatkan inspirasi untuk novelnya.
Inspirasi Novel
Salah satu hobi penulis adalah menulis novel. Setidaknya, sudah dua novel yang penulis buat dan sudah diunggah di blog ini maupun di Wattpad.
Dalam proses pengerjaannya, penulis kerap kesulitan dalam membayangkan adegan romantis karena minimnya pengalaman yang dimiliki. Penulis jarang membaca novel dengan genre romance. Penulis juga tidak berhasrat untuk menyaksikan sinetron.
Anime romance yang penulis tonton harus memiliki unsur comedy di dalamnya agar tidak terlalu mellow. Penulis yang mudah baper ini tidak kuat melihat sesuatu yang seperti itu.
Nah, penulis suka membuat cerita dengan latar belakang anak sekolah. Maka dari itu, anime comedy-romance yang ditonton harus berlatar belakang sekolah.
Selain itu, ada sedikit alasan sedih mengapa penulis menyukai genre ini.
Masa-Masa Sekolah yang…
Ketika sekolah dulu, penulis termasuk murid yang biasa-biasa saja. Pinter banget enggak, nakal juga enggak. Tipe murid yang enggak bakal diinget sama guru lah, hahaha.
Penulis termasuk tipe orang yang susah punya teman karena beberapa alasan, sehingga lebih sering sendiri. Mungkin teman dekat penulis semasa sekolah hanya dua. Itu pun karena rumah kami bersebelahan.
Akibatnya, kehidupan sekolah penulis cenderung datar dan begitu-begitu saja. Jika disuruh mengingat masa-masa indah di sekolah, penulis akan merasa kesulitan.
Penulis tidak pernah memiliki pemikiran “duh, kangen nih sama masa-masa sekolah dulu”. Rasanya tak pernah sekalipun terbesit keinginan untuk mengulang kembali masa-masa tersebut, kecuali untuk memperbaiki kesalahan yang pernah dibuat.
Ketika melihat anime-anime dengan genre ini, penulis sedikit merasa iri karena kehidupan para siswa-siswa di sana terlihat berwarna. Penulis tahu itu semua cuma fiksi, tapi tetap saja perasaan tersebut muncul.
Jadi, salah satu alasan mengapa penulis menyukai genre comedy-romance-school adalah sebagai pelengkap kepingan puzzle di masa lalu penulis, walau sejatinya tak akan pernah lengkap dengan cara apapun.
Penutup
Karena baru beberapa tahun terakhir ini menonton anime, kebanyakan yang penulis tonton adalah anime-anime lama. Itu pun dapat setelah membaca beberapa rekomendasi dari internet.
Penulis tidak tahu sampai kapan dirinya akan menonton anime, apalagi dengan genre yang mungkin kurang cowok. Setidaknya, penulis akan tetap menontonnya selama penulis merasa membutuhkannya.
Kebayoran Lama, 12 Oktober 2019, terinspirasi setelah sadar bahwa banyak anime genre comedy-romance-school yang sudah ditontonnya