Anime & Komik

Memperalat Orang Lain ala Classroom of the Elite

Published

on

Sewaktu anime Classroom of the Elite diumumkan akan memiliki musim keduanya di tahun 2022 ini, teman kerja Penulis tampak begitu bersemangat dan merekomendasikan untuk menontonnya.

Kebetulan, Vidio menyediakan anime ini, sehingga Penulis bisa coba maraton dari musim pertama. Karena ada kelas “classroom” di judulnya, Penulis mengira kalau anime ini memiliki genre slice of life yang ringan, mungkin ada bumbu romance-nya.

Ternyata, anime ini justru lebih mengarah ke genre psikologi, genre yang sangat jarang (kalau tidak pernah) Penulis tonton. Penulis jadi berpikir, apakah ada orang yang sebegitunya memperalat orang lain demi kepentingannya?

Sekolah yang Kelasnya Saling… Menjatuhkan?

Classroom of the Elite merupakan adaptasi dari sebuah light novel. Fokusnya adalah sebuah sekolah elit yang dibangun oleh pemerintah Jepang bernama Tokyo Metropolitan Advanced Nurturing School. Di sini, siswanya diberi kebebasan untuk meniru “kehidupan nyata”.

Main character (MC) dari anime ini adalah Kiyotaka Ayanokōji, seorang laki-laki yang pendiam dan sederhana. Di awal anime, ia terlihat lebih suka menyendiri dan menghindari interaksi dengan orang lain.

Meskipun belung diungkap di animenya, tampaknya Kiyotaka adalah seseorang hasil uji lab seperti Anya dari Spy x Family. Untuk itu, ia memiliki sifat yang cenderung dingin, kecerdasan di atas rata-rata, dan kekuatan fisik yang luar biasa.

Kiyotaka masuk ke dalam kelas D, yang di mana dianggap sebagai kelas buangan. Konsep ini mirip dengan kelas E di anime Assassination Classroom. Hanya saja, hingga musim keduanya berakhir Penulis belum menemukan diskriminasi separah yang terjadi di Assassination Classroom.

Dari Kiri: Kushida, Kiyotaka, Suzune (CBR)

Kehidupan Kiyotaka sedikit berubah ketika berkenalan dengan teman kelasnya, yakni Suzune Horikita yang berambisi untuk menaikkan kelasnya dan Kikyō Kushida yang bermuka dua. Akan ada banyak intrik dari masing-masing individunya, baik dari kelas D sendiri maupun melawan kelas lainnya.

Walaupun judulnya saling bersaing, pada akhirnya terjalin aliansi antarkelas. Kelas D sohib dengan kelas B, sedangkan kelas C sempat menjalin hubungan dengan kelas A. Nah, di musim 1 dan 2, persaingan antara kelas C dan D sangat terasa.

Berbagai ujian (bukan ujian sekolah seperti pada umumnya) pun dilakukan oleh para siswa sekolah tersebut, di mana ujian tersebut bisa memengaruhi peringkat kelas. Perlu diingat, anggota kelas tidak bisa berubah, jadi semua murid satu kelas harus naik bersama-sama.

Jadilah Orang yang Bermanfaat, Bukan Memanfaatkan Orang

Beberapa tahun yang lalu, Penulis sempat menulis sebuah artikel mengenai bisa bermanfaat untuk orang lain adalah salah satu definisi kesuksesan yang ingin didapatkan. Pembaca bisa membacanya melalui tautan di bawah ini:

Selain itu, di dalam agama Islam pun ada sebuah hadis yang menyebutkan kalau sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain. Caranya pun tentu beragam, tergantung latar belakang, kemampuan, hingga kondisi kita masing-masing.

Oleh karena itu, meskipun Classroom of the Elite hanya sebuah karya fiksi, Penulis merasa tidak suka bagaimana karakter-karakter di anime ini memanfaatkan/memperalat orang lain hanya demi tujuan tertentu, yang kebanyakan demi dirinya sendiri atau kelompoknya.

Ryuen Kakeru dari kelas C memperalat semua teman kelasnya demi ambisinya. Bahkan Kiyotaka yang jadi MC juga banyak memperalat orang seperti Horikita, dan yang paling parah, Kei Karuizawa yang harus mendapatkan siksaan dari kelas C demi rencana Kiyotaka (meskipun pada akhirnya Kiyotaka datang untuk menyelamatkannya).

Kei Diperalat Sampai Sebegininya (YouTube)

Manusia jelas tidak bisa hidup sendirian dan membutuhkan orang lain, sehingga konsep “memanfaatkan” orang lain sebenarnya lumrah dilakukan. Memanfaatkan kenalan untuk membantu kita itu boleh dan wajar untuk dilakukan, karena relasi memang penting.

Hanya saja, seperti yang tergambarkan di anime ini, terkadang ada beberapa kasus yang menyusahkan orang yang dimanfaatkan karena dilakukan dengan berlebihan. Jika kita dimanfaatkan dengan begitu buruknya, tentu kita juga akan merasa kesal, bukan? (Kecuali kalau lagi bucin seperti karakter Kei di sini).

Penutup

Bagi Penulis, Classroom of the Elite adalah anime yang so-so. Bagus enggak, jelek juga enggak. Kualitas animasinya standar. Kiyotaka yang bergerak dalam diam membuat ceritanya terkadang memiliki plot twist, walaupun tidak sampai membuat terkejut.

Kalau kata teman Penulis, adaptasi animenya terlalu menonjolkan dada para karakter perempuannya. Padahal, di versi light novel-nya tidak sebegitunya. Mungkin para kreator animenya ingin memberikan sedikit fans service untuk para penonton.

Selain itu, Penulis juga memiliki kekhawatiran kalau sosok Kiyotaka akan jadi “panutan” para penontonnya dan ingin memperalat orang lain demi kepentingannya sendiri. Bagi Penulis, dalam kehidupan nyata seharusnya kita yang bermanfaat untuk orang lain.

Classroom of the Elite akan memiliki musim ketiganya yang akan tayang pada tahun 2023. Apakah Penulis akan menontonnya? Mengingat Penulis adalah tipe yang “tuntaskan apa yang sudah kau mulai”, kemungkinan jawabannya adalah iya.


Lawang, 15 September 2022, terinspirasi setelah merasa pentingnya untuk bisa menjadi orang yang bermanfaat untuk orang lain

Foto: KAORI Nusantara

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Batalkan balasan

Fanandi's Choice

Exit mobile version