Film & Serial

Setelah Menonton Spider-Man: No Way Home

Published

on

Di tahun 2021 kemarin, film yang paling Penulis antisipasi tentu saja Spider-Man: No Way Home. Sempat ada ketakutan film ini akan ditunda karena adanya pembatasan-pandemi-entah apalagi-namanya, untungnya film ini tetap tayang di hari yang telah dijadwalkan.

Sama seperti ketika menonton Avengers: Endgame, Penulis memutuskan untuk menonton di hari pertama karena khawatir terkena spoiler. Bedanya, di Malang tidak ada bioskop yang tayang premier jam 5 pagi, sehingga Penulis memutuskan untuk nonton di malam hari sepulang kerja.

Penulis berusaha untuk menurunkan ekspektasinya ketika menonton karena takut kecewa. Untunglah, film ini benar-benar berhasil membawa nostalgia dengan cara yang smooth serta suguhan cerita yang tidak biasa!

SPOILER ALERT!!!

(NB: Artikel ini baru selesai ditulis setelah 24 hari setelah Penulis menonton filmnya karena beberapa alasan)

Jalan Cerita Spider-Man: No Way Home

Film ini terkoneksi langsung dengan akhir film Spider-Man: Far From Home, di mana Mysterio (Jake Gyllenhaal) membocorkan identitas Peter Parker (Tom Holland) sebagai Spider-Man ke publik. Hal ini sontak membuat kehidupannya berubah total.

Masyarakat terbagi menjadi dua kubu, yang mendukung dan membenci Peter. Tuntutan hukum pun membayanginya, di mana ia dibantu oleh (suprise pertama) Matt Murdock a.k.a. Daredevil yang diperankan oleh Charlie Cox!

Tidak hanya membuatnya menderita, MJ (Zendaya) dan Ned (Jacob Batalon) pun harus terkena apesnya karena dianggap orang yang dekat dengan Peter sehingga ditolak oleh MIT dan beberapa kampus lainnya.

Oleh karena itu, Peter pun terpikir untuk meminta bantuan kepada Doctor Strange (Benedict Cumberbatch) untuk membuat orang melupakan fakta bahwa dirinya adalah Spider-Man. Sayangnya, intervensi Peter ketika Strange merapal mantra membuat kacau multiverse.

Kemunculan Villain dari Masa Lalu

Hello Peter (YouTube)

Kekacauan pertama muncul ketika Peter berusaha bicara dengan orang MIT untuk meminta pihak kampus mempertimbangkan ulang keputusan untuk menolak MJ dan Ned. Tiba-tiba, muncullah villain pertama dari universe lain, Doc Ock (Alfred Molina)!

Kewalahan menghadapi Doc Ock, Peter harus mendapatkan serangan susulan dari Norman Osborn/Green Goblin (Willem Dafoe). Untunglah, Strange memindahkan Peter bersama Doc Ock ke Sanctum dan menjelaskan apa yang tengah terjadi.

Intinya, mantra yang diucapkan Strange menjadi kacau akibat intervensi Peter. Akibatnya, mantra justru menarik orang dari universe lain yang mengetahui fakta kalau Peter Parker adalah sosok di balik Spider-Man.

Strange pun meminta Peter untuk mulai “berburu” villain lain yang masuk ke universe mereka. Peter juga mendapatkan kostum baru berwarna hitam yang akan memudahkannya memindah para villain tersebut.

Setelah berhasil “menangkap” Elektro (Jamie Foxx) dan Sandman (Thomas Haden Church), Peter mengetahui kalau Norman ternyata menghampiri bibinya, May Parker (Marisa Tomei), yang ingin meminta bantuan ke Peter.

Kenaifan Seorang Peter

Spider-Man vs Doctor Strange (Kincir)

Peter pun membawa Norman ke Sanctum, yang di mana Strange langsung memasukkannya ke dalam “kurungan” multiverse. Ia membawa sebuah kotak bernama Machina Dichotomous yang akan memulangkan semua villain tersebut.

Merasa kasihan karena tahu para villain tersebut akan kembali ke universe mereka hanya untuk mati, Peter pun dengan naifnya berusaha menghentikan Strange dan mencuri kotak tersebut.

Strange membawanya ke mirror dimension dan melakukan pertarungan melawan Peter. Lucunya, Peter justru menang dan berhasil menjebak Strange di dimensi buatannya sendiri. Peter pun menawarkan ke semua villain, dirinya ingin membantu mereka semua berubah menjadi lebih baik lagi sebelum kembali ke universe mereka masing-masing.

Kematian Bibi May

Bibi May (Insider)

Semua villain pun dibawa ke apartemen milik Happy (Jon Favreau) untuk membuat alat ataupun serum untuk memulihkan mereka semua. Peter dibantu oleh Norman yang memang something of a scientist himself.

Orang pertama yang berhasil diobati adalah Otto Octavius, yang akhirnya bisa mengendalikan tentakel-tentakelnya lagi. Mereka pun melanjutkan aktivitas tersebut, sebelum Peter menyadarai kalau Norman telah dikuasai kembali oleh Green Goblin.

Pertarungan pun terjadi di apartemen tersebut yang akhirnya memakan korban Bibi May. Sebelum mati, ia mengucapkan kalimat yang sangat terkenal dari franchise Spider-Man dengan sedikit tambahan:

With great power, there must also come great responsibility

Peter II dan Peter III

SUPRISE MADAFAKA!!! (Futurecon)

Berpindah ke MJ dan Ned yang memegang Machina Dichotomous. Mereka mengetahui berita tentang berulahnya para villain tersebut, dan berusaha untuk mencari Peter dengan menggunakan portal ala Strange yang alatnya ada di tangan Ned.

Anehnya, Ned berhasil melakukannya dan memunculkan Peter, tapi versi Andrew Garfield (Peter III)! Sontak isi bioskop pun begitu riuh melihat sosoknya. Apalagi, tak lama kemudian Peter versi Tobey Maguire (Peter II) juga muncul!

Mereka berempat pun memutuskan untuk menghampiri Peter versi Tom Holland (Peter I). Setelah berbicara ini itu, mereka pun memutuskan melanjutkan membuat alat/serum untuk menyembuhkan para villain dan memancing mereka untuk datang ke Patung Liberty.

Pertarungan Akhir

Final Battle (ScreenRant)

Singkat cerita, terjadilah pertarungan antara ketiga Spider-Man menghadapi semua villain tersebut. Banyak momen yang merujuk ke film-film Spider-Man sebelumnya, membuat perasaan nostalgia berkembang begitu besarnya.

Villain pertama yang berhasil disembuhkan adalah Sandman, yang dilanjutkan oleh Elektro di mana Doc Ock membantu para Spider-Man. “Reuni” antara dirinya dan Peter II cukup mengharukan bagi para penonton. Sosok terakhir yang berhasil disembuhkan adalah Lizard.

Di tengah pertarungan, Ned tanpa sengaja membuka portal yang menuju ke Strange, di mana ia terlihat heran karena Ned bisa membuka portal tersebut. Ia pun ingin segera mengembalikan mereka semua ke universe mereka, sebelum Green Goblin melempar bom yang membuat Machina Dichotomous meledak dan mengacaukan multiverse.

Peter I yang ingin membunuh Green Goblin dicegah oleh Peter III, dan pada akhirnya bisa menyembuhkan Norman. Meskipun semua sudah terobati, Strange tampak kesulitan menutup portal multiverse yang sudah kadung terbuka.

Peter I pun meminta ke Strange untuk merapalkan mantra agar semua orang melupakan fakta dirinya adalah Spider-Man, yang artinya MJ dan Ned sekalipun akan melupakannya. Dengan berat hati, Strange pun mengabulkan permintaan tersebut dan Peter berpamitan dengan semuanya.

Akhir Film yang Dark

Kostum Baru Spider-Man (ComicBook)

Setelah krisis dilalui, Peter mencoba untuk menghampiri MJ dan Ned agar mereka mengingat dirinya. Namun, dirinya berubah pikiran dan membiarkan kedua orang yang berharga baginya tersebut menjalani hidup mereka dengan bahagia dan aman dari bahaya.

Peter pun memulai hidupnya yang baru tanpa Bibi May dan teman-temannya, menanggalkan kostum Spider-Man pemberian Tony Stark, serta berperan sebagai Friendly Neighborhood Spider-Man.

Ada dua post-credit di film ini, di mana yang pertama hanya menampilkan Eddie Brock/Venom (Tom Hardy) yang kembali ke universe-nya, tapi meninggalkan secuil symbiote di universe Peter.

Post-credit keduanya, yang sejujurnya lebih mengejutkan dibandingkan filmnya, menampilkan teaser untuk film Doctor Strange in the Multiverse of Madness. Penulis sudah membuat ulasannya duluan.

Setelah Menonton Spider-Man: No Way Home

Efek yang Penulis terima setelah menonton film ini sama seperti ketika Penulis selesai menonton Avengers: Endgame. Entah berapa lama Penulis terdiam karena terkena damage yang tidak main-main. Bahkan, rasanya film ini lebih terasa damage-nya.

Callback dan Easter Egg

Film Ini Menguji Pengetahuan Fan Marvel (MARCA)

Tidak hanya dari kemunculan beberapa karakter lama yang muncul kembali, nostalgia juga dihadirkan melalui callback yang jumlahnya tidak main-main. Ada beberapa yang Penulis langsung ngeh ketika menontonnya:

  • The power of the sun in the palm of my hand” kembali diucapkan Doc Ock setelah sebelumnya juga pernah ia katakan di film Spider-Man 2
  • Adegan Spider-Man mengenakan jubah Doctor Strange mengingatkan kita pada episode 5 What If…? yang bertemakan zombi
  • I’m something of a scientist myself” dari Norman Osborn yang juga muncul di film Spider-Man pertama
  • Sakit punggung alias “my back” yang pernah diucapkan Tobey di film Spider-Man 2
  • Peter II yang memanggil Peter III dengan sebutan amazing, merujuk kepada judul film yang dibintanginya
  • Beberapa musuh lama Peter II dan Peter III disebutkan ketika semua Peter membahas siapa saja lawan yang pernah mereka hadapi
  • Adengan redemption ketika Peter III menyelamatkan MJ
  • Strange yang terayun-ayun di Grand Canyon selama 12 jam, callback dari I’ve been falling for 30 minutes-nya Loki di film Thor: Ragnarok
  • MJ masih mengenakan kalung dahlia pemberian Peter meskipun dirinya tidak ingat siapa Peter
  • Lego milik Ned yang dipajang oleh Peter I di kamar barunya pernah muncul di Spider-Man: Homecoming.

Selain itu, easter egg yang dimiliki oleh film ini juga banyak sekali. Beberapa di antaranya adalah:

  • Poster Rogers: The Musical yang juga muncul di serial Hawkeye
  • Konfirmasi kalau Nick Fury yang ternyata sudah lama berada di luar Bumi
  • Cerita Peter II yang mengatakan teman baiknya hampir membunuhnya (Harry Osbord yang diperankan James Franco) membuat Ned mendeklarasikan dirinya tidak akan melakukan hal yang sama ke Peter I
  • Meme Spider-Man menunjuk Spider-Man lainnya yang sangat populer, digambarkan ketika Ned memanggil nama Peter
  • Elektro menyebut Black Spider-Man yang merujuk ke Spider-Man versi Miles Morales

Penutup Trilogi yang Bittersweet

Akhir Trilogi yang Cukup Pahit (Den of Geek)

Spider-Man: No Way Home adalah penutup yang manis (atau pahit?) untuk trilogi pertama Spider-Man versei Tom Holland. Bisa dibilang, ini adalah transisi seorang Peter yang bocah menjadi sosok yang lebih dewasa dan bertanggung jawab.

Kenaifannya telah membuatnya kehilangan banyak, mulai Bibi May hingga teman dan kekasihnya. Tidak ada satupun orang yang mengingat bahwa Peter Parker pernah hadir di dunia. Jika ini terjadi di dunia nyata, mungkin sudah ada dorongan untuk bunuh diri.

Kemunculan dua Peter Parker versi lama dan beberapa villain juga bisa ditampilkan dengan baik dan cukup mulus, tanpa terasa terlalu memaksa. Porsi yang dimiliki juga cukup berimbang, mereka bukan sekadar cameo yang hanya asal tempel.

Akting yang ditampilkan oleh para aktor pun cukup mencuri panggung. Willem Dafoe, Alfred Molina, dan Andrew Garfield menjadi beberapa favorit Penulis. Sayangnya, akting Tobey Maguire terasa sedikit kaku, mungkin karena sudah lama tidak bermain film.

Mungkin ada beberapa plot hole, seperti kenapa Peter tidak meminta Doctor Strange membuat orang melupakan apa yang dikatakan oleh Mysterio saja. Sihir yang dirapalkan oleh Doctor Strange untuk mendatangkan semua karakter pun sebenarnya bisa diperdebatkan.

Tindakan Peter yang mengubah banyak kejadian dengan menyelamatkan para villain sepertinya akan merusak tatanan multiverse, tema utama dari phase 4 ini. Bahkan, Doctor Strange tampaknya akan menanggung konsekuensinya di film solonya nanti.

Jelas film ini masuk ke dalam daftar 5 film Marvel terbaik versi Penulis, jika bukan yang terbaik. Cerita, komedi, akhir yang cenderung dark, nostagia-nostalgia yang diberikan dan tidak terlalu memaksa, menjadi nilai plus dari film ini.


Lawang, 26 Desember 2021, terinspirasi setelah menonton Spider-Man: No Way Home

Foto: VOI.id

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Batalkan balasan

Fanandi's Choice

Exit mobile version