Film & Serial
Setelah Menonton WandaVision Episode 8 (Bagian 1)
Begitu Penulis selesai menonton WandaVision episode 8, perasaan Penulis menjadi campur aduk antara terkejut, sedih, excited, dan lain sebagainya.
Selama ini Penulis menganggap kalau episode 5 adalah episode terbaik. Predikat tersebut dengan mudah Penulis pindahkan untuk episode yang satu ini.
Episode 8 berfokus kepada masa lalu Wanda, mulai dari masa kecil di Sokovia, menjadi bahan eksperimental Hydra, bergabung dengan Avengers, hingga akhirnya berada di Westview.
Buat yang belum nonton, SPOILER ALERT!!!
Agatha Sang Penyihir
Ketika opening, tulisan Marvel Studio yang berlatar belakang merah tiba-tiba berubah menjadi ungu. Seperti yang sudah kita ketahui, ungu adalah warna Agatha.
Setelah itu kita akan melihat kilas balik dari seorang Agatha Harkness di tahun 1693. Ia terlihat sedang diseret oleh sekumpulan penyihir.
Agatha diikat pada sebuah batang kayu dan mulai diinterogasi oleh ibunya sendiri atas perbuatannya mempelajari sihir gelap terlarang.
Ia berusaha untuk membela diri, namun para penyihir tidak percaya dan berusaha membunuh Agatha dengan jurus yang mirip dengan Kamehameha-nya Goku.
Sempat terlihat kesakitan, ia justru membalik serangan tersebut dan menyerap habis energi para penyihir tersebut.
Ibunya yang juga ikut melancarkan serangan pada akhirnya harus mati karena energinya dihisap oleh Agatha.
Setelah itu, Agatha mengambil semacam badge dari ibunya, badge yang sering kita lihat dikenakan oleh Agatha (Agnes) dari episode pertama.
Yang Diinginkan Agatha dari Wanda
Setelah flashback singkat, kita kembali ke ruang bawah tanah di mana Agatha dan Wanda sedang melakukan percakapan.
Wanda berusaha mempengaruhi dan menyerang Agatha dengan kekuatannya, namun semua gagal karena Agnes adalah seorang penyihir yang hebat dan telah memasang penangkal sihir.
Agatha menjelaskan kalau dirinya merasakan kekuatan sihir yang luar biasa dari dalam Hex dan ia ingin tahu bagaimana cara Wanda melakukan itu semua.
Di sini kita bisa mengetahui kalau niat jahat Agatha adalah mengusai ilmu sihir untuk bisa mengendalikan banyak hal sekaligus dan semuanya bergerak secara auto-pilot.
Wanda menggunakan kekuatan tersebut dalam skala kecil dan dibuat hanya untuk membuat dunia idealnya sendiri.
Bagaimana jika sampai Agatha memiliki kekuatan ini? Bisa sangat berbahaya, mungkin sama bahayanya Mugen Tsuyokomi di anime Naruto.
Agatha berusaha menggunakan Pietro palsu untuk mendapatkan jawabannya dan gagal, sehingga ia memutuskan untuk turun tangan sendiri.
Selain itu, kita akan melihat Agatha mempraktikan beberapa ilmu sihirnya dengan merapal mantra seperti di film Harry Potter.
Karena tidak mendapatkan jawaban yang diinginkan, Agatha mengambil sehelai rambut Wanda dan dimulailah perjalanan menelusuri masa lalu Wanda.
Masa Kecil di Sokovia
Kita dibawa ke masa kecil Wanda, di mana orangtua dan saudaranya masih hidup. Malam itu, mereka hendak menonton CD bersama-sama.
Ternyata, mereka sekeluarga memiliki obsesi dengan sitcom Amerika. Yang menjadi favorit Wanda adalah The Dick van Dyke Show.
Dari sini, kita bisa mengetahui alasan mengapa Hex buatan Wanda memiliki tema sitcom: karena Wanda menyukainya sejak kecil.
Melalui alam bawah sadarnya, ia menciptakan sebuah realita yang sesuai dengan hal yang ia sukai. Karena itu, episode pertama dan kedua sangat mirip dengan serial The Dick van Dyke Show.
Ketika sedang asyik menonton bersama, tiba-tiba rumahnya mendapatkan serangan bom yang menewaskan kedua orangtuanya.
Wanda dan Pietro berhasil selamat. Namun, tak lama kemudian muncul rudal buatan Stark Industries.
Rudal tersebut berbunyi seperti suara iklan pemanggang roti yang muncul di episode pertama. Hanya saja, rudal tersebut gagal meledak.
Agatha mencurigai kalau Wanda menggunakan sihirnya untuk menghentikan bom tersebut, namun hal tersebut disangkal oleh Wanda.
Menurut Wanda, hal tersebut terjadi secara kebetulan semata. Agatha pun memutuskan untuk melanjutkan perjalanan mereka ke masa ketika Wanda menjadi kelinci percobaan Hydra.
Kelinci Percobaan Hydra
Di post-credit film Captain America: The Winter Soldier, kita bisa melihat kalau Maximoff bersaudara merupakan kelinci percobaan Hydra dengan memanfaatkan kekuatan tongkat milik Loki.
Di WandaVision, kita melihat bagaimana proses Wanda mendapatkan kekuatan tersebut. Tidak hanya itu, kita juga akan menemukan sesuatu yang mengejutkan di sini.
Awalnya, Wanda disuruh menyentuh tongkat tersebut. Ketika berjalan mendekat, inti tongkat yang berwarna biru tiba-tiba lepas dan mendekat ke arah Wanda.
Tiba-tiba, batu kristal tersebut pecah dan kita bisa melihat wujud asli dari Mind Stone dan meledakkan energi ke arah Wanda seperti yang pernah kita lihat pada Captain Marvel.
Ketika ledakan tersebut terjadi, kita bisa melihat siluet dari Scarlet Witch yang telah kita ketahui sejak lama. Semenjak itulah Wanda memiliki kekuatan yang luar biasa.
Agatha berasumsi kalau Wanda terlahir dengan sebuah keistimewaan. Kalau tidak, pasti ia akan mati ketika menerima energi dari Mind Stone.
Hal ini belum dapat dikonfirmasi hingga episode berakhir, sehingga kita hanya bisa berharap kalau jawabannya akan kita temukan di episode final.
Ketika Cinta Bersemi
Dari markas Hydra, kita beralih ke kamar Wanda di markas Avengers. Ia sedang menonton sitcom, sama seperti ketika ia berada di ruang isolasi Hydra.
Kita akan melihat adegan ulang di film Captain America: Civil War di mana Vision masuk ke kamar Wanda dengan menembus dinding.
Di sini kita bisa melihat Vision merasa cemas dengan keadaan Wanda dan berusaha untuk menghiburnya. Sayangnya, Wanda meresponnya dengan kurang baik.
Vision dapat memaklumi hal tersebut. Ia mengatakan kalau dirinya tidak pernah punya orang yang ia cintai, sehingga ia tidak pernah merasa kehilangan.
Salah satu kalimat yang memuat hati para penonton terenyuh adalah:
What is grief, If not love persevering
Kita bisa memahami bagaimana Vision dan Wanda bisa saling jatuh cinta melalui adegan ini. Mereka berdua saling mengisi satu sama lain.
Bersambung ke Bagian 2…
Lawang, 28 Februari 2021, terinspirasi setelah menonton WandaVision episode 8
You must be logged in to post a comment Login