Politik & Negara
Pansos Norak Ala Politisi
Dalam pagelaran Olimpiade Tokyo 2020, para atlet kita berjuang sekuat tenaga agar bisa mengharumkan nama bangsa melalui cabang olahraga (cabor) masing-masing.
Yang sempat heboh adalah ketika Eko Yuli dari cabor angkat besi meminta maaf karena “hanya” bisa meraih medali perak. Padahal, prestasi tersebut sudah cukup luar biasa.
Sikapnya ini bahkan mendapatkan pujian tinggi dari Sujiwo Tejo dan menganggap harusnya mental dan moral tersebut dimiliki oleh pejabat publik yang menangani kasus Covid-19.
Dari cabor bulutangkis, Anthony Sinisuka Ginting berhasil meraih medali perunggu. Terbaru, ganda putri Greysia Polii dan Apriyani Rahayu berhasil mendapatkan medali emas yang membuat bangsa Indonesia merasa bangga.
Sayangnya, keberhasilan mereka tercoreng berkat aksi panjat sosial (pansos) yang dilakukan para politisi kita.
Pansos Norak Ala Politisi
Idealnya ketika ada atlet atau siapapun yang berhasil membanggakan negara, wajar jika kita ingin memberi ucapan selamat sekaligus mengekspresikan kegembiraan kita. Tak jarang kita akan mengunggah foto mereka dan diiringi ucapan terima kasih dan selamat.
Nah, para politisi kita ini entah mengapa pada norak. Mereka memang memberikan ucapan selamat dan mengunggah foto Greysia/Apriyani, tapi ditempeli oleh foto mereka sendiri yang kadang justru lebih besar dan menonjol.
Agar bisa membayangkan maksud Penulis, Pembaca bisa cek melalui tweet berikut ini:
Jika melihat reply dari tweet ini, ada banyak sekali netizen yang berhasil menemukan foto-foto ucapan selamat yang terlihat norak dan sangat kentara ingin memanfaatkan situasi untuk pansos.
Ada beberapa politisi yang mendapatkan apresiasi karena ucapan selamat mereka berkelas, tapi mayoritas politisi yang memberi selamat begitu narsis dengan memasang foto mereka sendiri bersanding dengan Greysia/Apriyani.
Yang membuat netizen geram adalah foto sang politisi yang lebih besar dari sang pahlawan kita. Mana posenya kebanyakan begitu semua, standar bapak-bapak yang mengepalkan tangan.
Entah siapa yang menjadi desainer atau public relation-nya, tapi yang jelas netizen sudah cukup pandai untuk menilai apakah ucapan tersebut ikhlas atau tidak. Niat ingin lebih dikenal publik pun berbalik menjadi bumerang bagi mereka.
Netizen yang dikenal kreatif pun tidak tinggal diam. Beberapa membuat foto editan meniru gaya politisi tersebut sebagai bentuk sindiran, bahkan terkadang dengan desain yang disengaja begitu buruk.
Penutup
Memanfaatkan setiap situasi demi keuntungannya sendiri merupakan salah satu ciri orang oportunis. Politisi kita, setidaknya yang terlihat di media sosial, menunjukkan ciri tersebut.
Kok masalah memberi selamat kepada atlet yang mengharumkan nama bangsa, pindah partai atau kubu pun akan dilakoni kalau bisa memberi keuntungan.
Tidak ada salahnya memberi identitas diri dalam foto ucapan selamat yang diunggah, tapi ya kira-kira dong. Masa foto atletnya kalah mencolok dari fotonya sampeyan.
Penulis sangat menyayangkan berita baik yang dibawa oleh Greysia dan Apriyani harus ternodai oleh sikap norak yang ditunjukkan oleh politisi kita demi libido kekuasaan mereka.
Tanpa menyantumkan foto dirinya, Penulis ingin mengucapkan selamat kepada semua atlet Indonesia yang berhasil membawa pulang medali Olimpiade ke ibu pertiwi!
Lawang, 2 Agustus 2021, terinspirasi dari banyaknya politisi norak yang memberikan ucapan selamat kepada Greysia dan Apriyani
Foto: Ngopibareng
You must be logged in to post a comment Login