Olahraga

Kita Selalu Senang Jika Ada Pembalap yang Raih Podium Perdana

Published

on

GP Meksiko yang berlangsung pada hari Minggu (26/10) kemarin berlangsung cukup seru dan penuh drama. Lando Norris memang berhasil menjadi juara sekaligus menyalip Oscar Piastri di klasemen, tapi di belakangnya ada banyak hal yang terjadi.

Penulis tidak akan membahas satu-satu, tapi hanya ingin mengutarakan perasaan “aduh sedikit lagi” kepada Oliver Bearman, pembalap rookie dari Haas yang nyaris saja meraih podium perdananya (sekaligus podium perdana Haas sebagai tim).

Sepanjang balapan, ia yang start dari peringkat 10 berhasil berada di posisi empat cukup lama. Banyak yang sudah berharap ia akan podium, karena Lewis Hamilton terkena penalti 10 detik. Sayangnya, ia kalah strategi dari Max Verstappen yang berhasil merebut podium.

Seandainya saja Bearman berhasil podium, maka ia akan menjadi pembalap “baru” selanjutnya yang akan merasakan bagaimana berdiri di atas podium F1 untuk pertama kalinya. Musim 2025 ini memang seolah menjadi ajang para rookie (dan satu veteran) untuk merasakan nikmatnya podium.

Siapa Saja Pembalap Baru yang Naik Podium?

Kimi Antonelli (Straits Times)

Di awal musim, persaingan seolah mengerucut antara duo McLaren melawan Verstappen saja. Hal itu terbukti dengan persaingan gelar juara pembalap saat ini, di mana mereka bertiga masih saling mengejar. Apalagi, McLaren telah mengunci gelar juara konstruktor.

Selain mereka, hanya ada dua pembalap yang bisa rutin naik ke podium, yakni George Russel (Mercedes) dan Charles Leclerc (Ferrari). Mantan juara dunia 7 kali, Lewis Hamilton, masih berusaha untuk meraih podium perdana bersama tim barunya, Ferrari.

Walaupun peserta podium terkesan monoton, setidaknya ada beberapa nama baru yang berhasil meraih podium perdananya. Ada juga pembalap yang berhasil meraih podium perdana bersama tim barunya (bukan, bukan Hamilton), dan kebetulan podium ketiga semua.

Yang pertama ada Kimi Antonelli dari Mercedes, yang juga merupakan pembalap paling muda di grid (kelahiran 2006, seumuran sama Carmen H2H). Ia berhasil meraih podium perdananya di GP Kanada, ketika rekan setimnya berhasil menjadi juara.

Selanjutnya ada pembalap veteran Niko Hulkenberg dari Kick Sauber. Setelah 239 balapan tanpa pernah sekalipun podium, ia berhail meraihnya di GP Inggris secara spektakuler. Bahkan, ada banyak momen lucu karena itu adalah pengalaman pertamanya!

Rookie selanjutnya yang berhasil meraih podium adalah Isack Hadjar dari Racing Bull. Ia berhasil meraih podium perdananya di GP Belanda setelah menjalani balapan yang spektakuler. Bisa dibilang, rookie tahun ini memang banyak yang menjanjikan.

Nah, nama terakhir yang “baru” mencicipi podium bersama tim barunya adalah Carlos Sainz Jr. bersama William. Tentu Sainz sudah cukup kenyang meraih podium, bahkan memenangkan balapan, tapi meraihnya bersama tim baru tentu tetap terasa istimewa.

Berhubung juara satunya berputar antara Norris, Piastri, dan Verstappen (juga Russel yang raih dua kemenangan), menantikan apakah akan ada pembalap baru lain yang akan naik podium menjadi keseruan tersendiri bagi penggemar F1, atau setidaknya bagi Penulis.

Mengapa Kita Suka Jika Ada Pembalap Baru yang Raih Podium Perdana?

Niko Hulkenberg (ESPN Phillipines)

Jika mengamati kolom komentar di konten F1 ketika ada pembalap baru yang raih podium perdana, mayoritas isinya positif dan sangat mengapresiasi. Meskipun pendukung pembalap lain, pujian tak akan sungkan untuk dilemparkan ke mereka.

Cinderella story seperti ini sebenarnya memang menjadi favorit banyak orang, termasuk Penulis. Berapa banyak penggemar Liga Inggris yang girang ketika Leicester City menjadi juara secara mengejutkan di musim 2015/2015? Hampir semua!

Hal yang sama juga terjadi di F1. Mungkin kita masih ingat bagaimana Cinderella Story di tahun 2009, ketika tim baru Brawn GP secara mengejutkan berhasil mendominasi musim, dengan Jenson Button keluar sebagai juara dunia. Brawn GP pun akhirnya menjadi Mercedes.

Mungkin kalau sekarang, keajaiban seperti itu sudah sulit untuk terulang. Yang ada, justru dominasi tim-tim tertentu yang seolah sulit untuk dikejar oleh tim lain. Lihat saja 7 tahun dominasi Mercedes (2014-2021), dominasi Verstappen, dan kini dominasi McLaren.

Oleh karena itu, wajar jika banyak penggemar F1 menyukai kejutan-kejutan kecil ketika ada pembalap baru yang berhasil meraih podium perdananya. Siapapun yang mendapatkannya, semua akan ikut senang. Kok kita, sesama pembalap aja ikut senang.

Penampilan para rookie yang menjanjikan jelas menjadi tontonan yang menyenangkan, karena mereka adalah produk regenerasi pembalap-pembalap senior yang (mungkin) masa depannya cerah.

Raihan podium di Hulkenberg di GP Inggris yang diguyur hujan juga menjadi sorotan yang sangat menarik. Ia mengendarai salah satu mobil terburuk di grid, mungkin hanya lebih baik dari Alpine di musim ini. Hebatnya lagi, ia start dari peringkat 19!

Mungkin karena ada hal-hal tak terduga seperti inilah Penulis menjadi penggemar F1, tentu selain keseruan ketika balapan. Penulis tak akan pernah bosan menanti akan ada nama baru yang berhasil naik ke podium dengan tersenyum penuh.


Lawang, 29 Oktober 2025, terinspirasi setelah Oliver Bearman nyaris podium di GP Meksiko kemarin

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Batalkan balasan

Fanandi's Choice

Exit mobile version