Pengembangan Diri

Menyelesaikan Masalah dengan Tidak Berbuat Apa-Apa

Published

on

Ada satu kutipan dari Sam Wilson dalam serial The Falcon and the Winter Soldier yang sangat Penulis sukai. Kalimat tersebut adalah:

“Maybe this is something that you or Steve will never understand. But can you accept that I did what I thought was right?”

Sam Wilson

Kalimat atau pertanyaan tersebut diutarakan oleh Sam ketika Bucky kembali mempertanyakan keputusan Sam menyerahkan perisai warisan Steve Rogers kepada pemerintah. Sam merasa ia hanya melakukan apa yang ia pikir benar.

Kita semua mungkin pernah merasa seperti itu. Kita berbuat sesuatu, baik untuk diri sendiri ataupun orang lain, karena merasa bahwa itulah yang terbaik. Sayangnya, terkadang hal tersebut berubah menjadi sebuah kesalahan.

Belum Tentu Baik Juga untuk Orang Lain

Sam dan Bucky (Screen Rant)

Apa yang kita pikir benar, ternyata belum tentu benar bagi orang lain. Bahkan, bisa saja hal tersebut justru menyusahkan atau mengganggu orang lain. Perbedaan persepsi dalam memandang suatu hal sering menjadi pemicu utamanya.

Jika orang dekat kita memiliki sebuah permasalahan, biasanya kita akan melakukan sesuatu untuk membantunya dengan cara kita. Sayangnya, ternyata cara yang kita anggap benar tersebut tidak cocok untuk orang tersebut.

Misal, ada teman kita yang sedang patah hati karena memergoki kekasihnya seleweng. Kita berusaha untuk menghiburnya dengan berbagai cara dan ia justru marah. Ternyata, yang ia butuhkan sekarang adalah waktu untuk sendiri dan merenung, bukan hiburan.

Contoh lain ketika kita punya seorang adik yang sedang kewalahan dengan tugasnya. Kita merasa ingin membantunya mengerjakan tugas tersebut. Ia justru marah karena ia ingin berhasil dengan kerja kerasnya sendiri, bukan dengan bantuan orang lain.

Kita hanya melakukan apa yang kita pikir benar dan ternyata salah bagi orang lain. Oleh karena itu, terkadang tidak berbuat apa-apa justru menjadi solusi dari sebuah permasalahan.

Tidak Berbuat Apa-Apa

Tidak Berbuat Apa-Apa (Good Vibe Blog)

Penulis mengetahui teori “tidak berbuat apa-apa” ini ketika membaca buku berjudul Four Seconds karya Peter Bregman. Intinya, terkadang dalam penyelesaian masalah, berbuat sesuatu justru akan memperparah keadaan. Tidak berbuat apa-apa justru menjadi kunci penyelesaiannya.

Penulis ambil dua contoh di atas, kawan yang sedang patah hati dan adik yang kewalahan dengan tugasnya.

Jika kita tidak berbuat apa-apa, mungkin si kawan pada akhirnya berhasil move on setelah menemukan teman kencan dengan bantuan aplikasi Tinder. Jika kita tidak berbuat apa-apa, mungkin si adik berhasil mempelajari sesuatu yang baru dari tugas-tugasnya.

Di dalam buku Four Seconds, ada kalimat seperti berikut:

“Terkadang, tidak mencoba memperbaiki sesuatu merupakan hal yang justru dibutuhkan untuk memperbaikinya.”

Buku four seconds halaman 36

Hanya saja, teori ini tidak bisa diterapkan dalam semua kondisi. Jika ada pekerjaan kantor yang menumpuk dan kita memutuskan untuk tidak berbuat apa-apa, ya kita bakal dipecat sama atasan. Jika ada tugas sekolah menumpuk kita tidak berbuat apa-apa, ya kita bakal mendapat nilai buruk.

Intinya, teori tidak berbuat apa-apa ini hanya bisa dilakukan dalam situasi dan kondisi tertentu. Bagaimana cara mengetahui kapan kita harus tidak berbuat apa-apa? Harus berdasarkan pengalaman dan data pada masa lalu. Tidak ada teori pasti yang bisa digunakan.

Selain itu, jangan sampai teori ini membuat kita menjadi orang yang cuek dan tidak peduli dengan lingkungan sekitar. Itu juga salah. Tetaplah berusaha untuk menjadi orang baik dan tak segan mengulurkan tangan ketika orang lain butuh pertolongan.

Penutup

Jika Sam tidak berbuat apa-apa dan menyimpan perisai Captain America di rumahnya, mungkin tidak akan ada Captain America baru yang menjadi pemicu konflik di serialnya.

Walau ada kemungkinan pemerintah akan meminta Sam menyerahkan perisai tersebut, setidaknya bukan ia yang memberikan secara sukarela. Ia tidak akan bertanggung jawab atas terpilihnya John Walker sebagai Captain America baru dan tidak perlu berdebat dengan Bucky.

Sam hanya melakukan apa yang ia pikir benar. Menyerahkan perisai tersebut ia lakukan atas dasar karena ia merasa belum pantas menjadi pengganti Captain America.

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan hal tersebut. Hanya saja, terkadang apa yang kita pikir benar belum tentu benar bagi orang lain. Permasalahan yang hendak kita selesaikan justru menjadi semakin rumit.

Jika sudah demikian, mungkin memang saatnya kita tidak perlu berbuat apa-apa untuk menyelesaikan suatu permasalahan.


Lawang, 24 Mei 2021, terinspirasi setelah teringat kalimat favorit yang diucapkan oleh Sam Wilson pada serial The Falcon and the Winter Soldier

Foto: cahobnemodo.ga

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Batalkan balasan

Fanandi's Choice

Exit mobile version