Film & Serial

[REVIEW] Setelah Menonton Spider-Man: Across the Spider-Verse

Published

on

Salah satu film yang Penulis paling nantikan pada tahun 2023 ini adalah Spider-Man: Across the Spider-Verse, yang merupakan sekual dari Spider-Man: Into the Spider-Verse yang rilis pada tahun 2018 silam.

Waktu jeda hingga lima tahun tentu bukan waktu yang sebentar. Untungnya, kesabaran dalam menantikan sekuel film ini bisa terbayarkan, walau belum tuntas mengingat film ini bersambung ke film Spider-Man: Beyond the Spider-Verse yang akan rilis pada tahun 2024.

Lantas, apakah sekuelnya ini mampu menampilkan animasi sekeren film pertamanya? Apakah tema multiverse yang dimiliki mampu terlihat lebih rapi dibandingkan dengan Marvel Cinematic Universe (MCU) yang sedang tertatih-tatih? SPOILER ALERT!!!

Jalan Cerita Spider-Man: Across the Spider-Verse

Berbeda dengan film pertama di mana kita mendengarkan kisah hidup Peter Parker sebagai Spider-Man, Across the Spider-Verse diawali dari perspektif Gwen Stacy/Spider-Gwen (Hailee Steinfeld) di semestanya yang bernuansa pastel.

Kita jadi tahu kalau Gwen menjadi buronan karena dianggap sebagai pembunuh Peter Parker, sehingga kerap merasa kesepian. Gwen pada akhirnya bersinggungan lagi dengan multiverse ketika Vulture dari masa Renaissance datang ke universe-nya.

Ketika berupaya menghentikannya, ia mendapatkan bantuan dari Miguel O’hara/Spider-Man 2099 (Oscar Isaac) dan Jessica Drew/Spider-Woman (Issa Rae) dari Spider-Society. Gwen pun akhirnya bergabung dengan mereka, setelah membongkar identitasnya ke ayahnya.

Setelah itu, kita kembali ke semesta Miles Morales (Shameik Moore) yang sedang kesulitan menjalani kedua kehidupan, yakni sebagai seorang Miles dan sebagai seorang Spider-Man. Kali ini, ia berhadapan dengan musuh baru bernama The Spot (Jason Schwartzman).

Nah, kemunculan The Spot ini membuat Gwen datang ke semesta Miles, walaupun sebenarnya ia dilarang untuk melakukannya. Akibatnya, The Spot yang diburu Gwen pun berhasil kabur dan mulai menjelajahi multiverse untuk mendapatkan kekuatan yang lebih besar lagi.

Miles yang melihat adanya portal multiverse pun menyusul Gwen dan pergi ke Mumbattan, destinasi The Spot selanjutnya. Namun, tubuh Miles mengalami glitch karena penyusupan tersebut. Di sana ia juga bertemu dengan Pavitr Prabhakar/Spider-Man India (Karan Soni).

Mereka bertiga kesulitan menangkap The Spot, hingga Hobie Brown/Spider-Punk (Daniel Kaluuya) datang untuk membantu. Namun, semua terlambat karena The Spot mendapatkan yang ia inginkan, apalagi Miles melakukan sesuatu yang mengancam multiverse.

Apa yang Miles lakukan adalah menyelamatkan pacar dari Spider-Man India, yang seharusnya tewas dalam serangan tersebut. Akibatnya, Mumbattan pun menjadi berantakan karena penyelamatan tersebut di luar “Canon Event”.

Hal tersebut, ditambah dengan makin berbahayanya The Spot, membuat Miles datang ke markas para Spider-People dan bertemu dengan Spider-Man 2099. Ia juga bertemu dengan mentornya, Peter B. Parker (Jake Johnson), yang kini memiliki anak bernama Mayday.

Miles yang ingin bergabung ternyata ditolak mentah-mentah, bahkan sempat dikurung karena dianggap berbahaya. Miles pun memberontak, apalagi ia sempat mendapatkan vision kalau The Spot mengincar ayahnya dan ingin membunuhnya.

Adegan seru Miles dikejar ratusan varian Spider-Man pun terjadi, hingga akhirnya terkuak fakta kalau Miles adalah anomali karena laba-laba yang menggigitnya bukan dari semestanya, melainkan dari Earth-42.

Bahkan, Spider-Man 2099 menyalahkan Miles karena berkat dirinya, timeline jadi berantakan. Jika ia tidak digigit oleh laba-laba tersebut, Peter Parker akan masih hidup dan mampu menghentikan Kingpin. Dengan begitu, The Spot tidak akan pernah muncul ke dunia.

Akhirnya Miles kabur dari tempat tersebut. Namun, ternyata ia tidak pulang ke semestanya, melainkan ke Earth-42. Di semesta tersebut, ayahnya telah mati, Paman Aaron masih hidup, dan ia pun bertemu dengan varian jahat dirinya yang menjadi Prowler.

Di sisi lain, Gwen yang juga diusir pun berupaya untuk menolong Miles dengan mengumpulkan beberapa temannya, termasuk mereka yang muncul di film pertama. Film pun bersambung, dengan Spider-Man: Beyond the Spider-Verse akan tayang tahun depan!

Setelah Menonton Spider-Man: Across the Spider-Verse

Durasi film yang mencapai 2 jam 20 menit benar-benar tidak terasa. Meskipun terkesan sebagai prolog untuk film Spider-Man: Beyond the Spider-Verse, intensitas dari film ini benar-benar terasa sehingga tidak menimbulkan rasa bosan.

Alih-alih hanya berfokus pada kehidupan Miles Morales, kita menjadi mendapatkan banyak perspektif baru, terutama dari Gwen yang perannya di film ini cukup kuat. Adegan action yang dimiliki juga berhasil membuat penonton terhanyut akan ceritanya.

Animasi keren ala komik juga berhasil dipertahankan dengan baik, bahkan Penulis menganggapnya naik level. Dengan banyaknya karakter baru di film ini, tema animasi yang dihadirkan pun semakin bervariasi dan menarik.

Para pengisi suaranya pun berhasil melakukan pekerjaan mereka dengan baik sekali. Tidak hanya para pemeran lama, pemeran baru seperti Oscar Isaac pun berhasil membawakan karakternya dengan sangat baik.

Ada beberapa poin menarik yang ingin Penulis ulas dari film ini, termasuk bagaimana semesta di film ini bisa tersambung dengan MCU dan banyaknya easter egg menarik yang membuat penonton merasa senang sekaligus terkejut.

Konsep Multiverse di Spider-Verse

Sejak awal, film-film Spider-Verse memang mengangkat tema multiverse. Bedanya, jika Into the Spider-Verse menghadirkan karakter dari semesta lain ke semesta Miles, kali ini Miles (dan kawan-kawan) yang bertualang menjelajah semesta lain.

Oleh karena itu, banyak konsep multiverse di film ini yang mirip dengan yang digunakan di MCU. Misalnya, Canon Event yang dijaga oleh Spider-Man 2099 mirip dengan Sacred Timeline yang digunakan oleh TVA pimpinan He Who Remains.

Selain itu, jika ada sesuatu yang berbeda dengan Canon Event, hal tersebut akan memicu peringatan bagi Spider-Society. Di MCU, hal ini disebut sebagai Nexus Event, di mana contohnya adalah Loki yang mengambil Tesseract untuk kabur.

Apa yang terjadi jika ada peristiwa yang melenceng dari Canon Event juga mirip dengan “Incursion” yang dijelaskan dalam film Doctor Strange in the Multiverse of Madness dan episode 4 serial What If…? yang tayang di Disney+.

Selain itu, akhirnya kita juga mendapatkan penjelasan kalau laba-laba yang menggigit Miles berasal dari universe lain. Hal ini pun menjelaskan mengapa laba-laba tersebut terlihat mengalami glitch di film pertama.

Deretan Easter Egg Menarik

Salah satu hal yang membuat Spider-Man: Across the Spider-Verse memiliki hype yang cukup tinggi adalah banyaknya easter egg yang “dijanjikan”. Apalagi, ada sekitar 280 varian Spider-Man yang dihadirkan, sehingga menimbulkan rasa penasaran siapa saja yang akan muncul.

Beberapa easter egg menarik yang muncul adalah seperti disebutnya semesta MCU ketika Spider-Man 2099 menyebutkan adanya peristiwa yang diakibatkan oleh film Spider-Man: No Way Home. Artinya, film-film Spider-Verse memang memiliki keterkaitan dengan MCU.

Selain itu, muncul juga beberapa universe yang cukup mencuri perhatian, seperti kemunculan semesta Lego dan semesta film Venom yang diwakili oleh Ms. Chen. Penulis jadi sedikit berharap kalau di film ketiga nanti akan lebih banyak semesta yang dihadirkan.

Karakter-karakter yang muncul pun jelas menjadi perhatian apra penonton. Adanya Donald Glover sebagai Prowler mungkin menjadi kejutan paling menyenangkan. Penulis juga menyadari kehadiran Spider-Man dari game PlayStation dan Spider-Man dari kartun klasik.

Ada juga klip dari trilogi Spider-Man Sam Raimi dan Spider-Man versi Andrew Garfield. Suara Jonah J. Jameson versi J.K. Simmons juga terdengar beberapa kali. Untuk selengkapnya, Pembaca bisa menonton video-video yang melakukan breakdown secara rinci di YouTube.

***

Jika disuruh menyebutkan kekurangan dari film Spider-Man: Across the Spider-Verse, Penulis akan memilih keputusan Sony untuk membagi film ini menjadi dua bagian. Rasanya begitu nanggung, apalagi cliffhanger yang dimiliki juga sangat terasa.

Namun, Penulis bisa memahami keputusan ini, mengingat film ini bisa berdurasi sekitar 5 jam jika tidak dibagi menjadi dua bagian. Pada akhirnya, Penonton harus bersabar satu tahun lagi sebelum bisa mengetahui kelanjutan kisah Miles, Gwen, dan lainnya.

Yang jelas, Penulis akan menonton Spider-Man: Beyond the Spider-Verse di hari perdana penayangannya, yang Penulis perkirakan akan hadir pada tanggal 27 Maret 2024 di Indonesia.


Lawang, 4 Juni 2023, terinspirasi setelah menonton Spider-Man: Across the Spider-Verse

Foto Featured Image: Screen Rant

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Batalkan balasan

Fanandi's Choice

Exit mobile version