Permainan
Koleksi Board Game Saya (Bagian 2)
Sebelum memutuskan untuk membeli sebuah board game, Penulis biasanya akan menonton review-nya di YouTube terlebih dahulu agar memiliki gambaran seperti apa gameplay-yang dimiliki dan apakah seru untuk dimainkan bersama-sama.
Selain itu, Penulis juga akan mencobanya terlebih dahulu jika board game tersebut memiliki versi digitalnya. Kalau memang seru, berarti Penulis akan bersemangat untuk segera membelinya.
Contohnya adalah board game Smallworld di mana Penulis pernah mencoba membeli gimnya di Steam. Awalnya, Penulis kira board game ini akan seru karena mirip dengan Risk yang di mana pemainnya akan saling berebut wilayah kekuasannya.
Sayangnya, ketika mencoba gimnya, keseruannya tidak terlalu terasa. Board game ini terasa cukup boring dan harus hafal kekuatan dari masing-masih rasnya. Alhasil, Penulis mengajukan refund ke Steam dan membatalkan niat membeli board game fisiknya.
Hanya saja, ternyata ada beberapa board game yang tetap nyantol setelah mencoba untuk memainkan versi digitalnya. Salah satunya akan menjadi board game termahal yang dimiliki oleh Penulis.
Hadiah Ulang Tahun: Wingspan dan Bang! Dice Game
Pada dasarnya, Penulis adalah penggemar gim bergenre Trading Card Game (TCG) alias permainan kartu strategi. Untuk itu, sewaktu mengetahui ada board game bernama Wingspan yang menggunakan kartu, Penulis tertarik untuk mengoleksinya.
Namun, Penulis merasa kesulitan untuk memahami gameplay-nya yang cukup kompleks. Entah berapa kali Penulis menonton videonya untuk bisa memahaminya. Board game ini memiliki engine yang bervariasi, jadi tidak sekadar mengumpulkan burung.
Penulis pada akhirnya memutuskan untuk membeli gimnya di Steam ketika sedang diskon. Berawal dari sana, Penulis baru benar-benar paham bagaimana cara bermain board game ini dan memutuskan untuk membelinya di bulan April 2022, sebagai hadiah ulang tahunnya.
Bisa dibilang, Wingspan adalah board game paling kompleks di antara koleksi Penulis. Gara-gara itu, meskipun Penulis menyukainya, board game ini termasuk yang jarang dimainkan. Teman-teman Penulis tetap lebih memilih untuk bermain Catan.
Padahal, harga board game ini juga menjadi yang paling mahal di antara koleksinya, yaitu Rp870 ribu. Penulis membelinya di Next Game Official via Tokopedia. Namun, secara kualitas barang dan kelayakan untuk dikoleksi, board game ini nomor satu.
Selain itu, di bulan yang sama Penulis juga mendapatkan kado ulang tahun dari adiknya, yaitu Bang! The Dice Game. Ini merupakan gim deduksi seperti Werewolf dengan menggunakan dadu untuk melancarkan aksi-aksinya.
Machi Koro 2 dan Dungeon Mayhem
Menyadari kalau hampir semua teman-teman Penulis menyukai gameplay dari Catan, Penulis pun memutuskan untuk melakukan riset untuk mengetahui apakah ada board game lain yang memiliki gameplay serupa.
Hasilnya, Penulis menemukan kalau Machi Koro 2 memiliki konsep serupa di mana mengandalkan kocokan dadu untuk menghasilkan resource tertentu. Jika Catan menghasilkan kayu/bata/wol/padi/batu, maka Machi Koro 2 mengumpulkan uang.
Goals yang dimiliki kedua board game pun serupa, di mana pemain yang tercepat mencapai target tertentu akan menjadi pemenangnya. Jika Catan siapa yang duluan mendapatkan 10 poin, maka kemenangan di Machi Koro 2 adalah siapa duluan yang memiliki tiga Landmark.
Penulis membelinya di Tabletoys dengan harga Rp525 ribu di bulan Mei 2022. Selain itu, Penulis juga membeli satu board game lagi di waktu yang sama (karena waktu itu dapat THR), yaitu Dungeon Mayhem: Monster Mayhem dengan harga Rp375 ribu.
Awalnya Penulis ingin membeli board game Dungeon Mayhem yang versi aslinya, di mana hanya bisa dimainkan untuk empat orang. Bisa untuk enam orang, tapi harus beli expansion-nya. Agar praktis, Penulis memutuskan untuk membeli versi yang ini saja.
Board game ini juga menggunakan kartu sebagai pusat permainannya, di mana diceritakan ada enam monster yang saling bertarung untuk menemukan siapa yang akan menjadi last man standing. Walau unsur senggol-senggolannya kuat, board game ini juga kurang “laku”.
Tiga Board Game Terakhir dan Berhenti Beli (untuk Sementara)
Bulan terakhir Penulis membeli board game adalah bulan Juli 2022. Waktu itu, Penulis membeli tiga board game sekaligus yang harganya relatif murah, yaitu Saboteur (Rp250ribu), Coup (Rp200 ribu), dan Sekata (Rp100 ribu).
Dua judul board game pertama Penulis beli karena sudah pernah memainkannya bersama Mas Pandu dan cukup menyukainya. Sedankan Sekata, merupakan board game sederhana di mana pemain harus cepat-cepatan membuat kata dari kartu-kartu yang tersedia.
Setelah membeli tiga board game tersebut, Penulis belum menambah koleksinya lagi hingga saat ini. Ada beberapa alasan yang membuat Penulis berhenti sementara, di mana salah satunya sudah merasa cukup.
Dengan begitu, dari rentang waktu Juni 2021 hingga Juli 2022 (13 bulan, di mana ada tiga bulan Penulis tidak membeli board game), Penulis telah membeli 12 board game denan total pengeluaran Rp5.950.000 (belum termasuk ongkos kirim dan Monopoly).
Ketika menyadari sudah mengeluarkan uang sebanyak ini untuk hobi barunya, Penulis jujur cukup merasa terkejut. Namun, ketika dipikir-pikir lagi, Penulis sama sekali tidak merasa rugi karena beberapa alasan dan berencana untuk menambah koleksinya lagi.
Bersambung ke Bagian 3…
Lawang, 6 November 2022, terinspirasi setelah memandangi koleksi board game-nya yang sudah lumayan banyak
Permainan
Koleksi Board Game #26: Cascadia
Tile placement merupakan salah satu unsur board game yang Penulis sukai. Mungkin, salah satu alasannya adalah karena sejak kecil Penulis menyukai puzzle. Itu juga yang menjadi alasan mengapa Penulis membeli Carcassonne, bahkan membeli versi digitalnya juga.
Setelah Carcasonne, Penulis juga membeli Kingdomino yang sayangnya lumayan jarang dimainkan. Penulis belum memiliki board game serupa lagi sejak itu, sampai bertemu dengan Cascadia yang Penulis ketahui dari kanal YouTube Actualol.
Menariknya, Penulis cukup lama menunda membeli Cascadia, sampai akhirnya ketika Penulis ke Jakarta dan diajak Pandu untuk pergi ke salah satu toko board game bernama Monopolis Wonder di daerah Pluit. Di sanalah akhirnya Penulis membeli Cascadia.
Detail Board Game Cascadia
- Judul: Cascadia
- Desainer: Randy Flynn
- Publisher: Flatout Games
- Tahun Rilis: 2021
- Jumlah Pemain: 1-4 pemain
- Waktu Bermain: 30-45 menit
- Rating BGG: 7,9
- Tingkat Kesulitan: 1.85/5
- Harga: Rp590.000
Cara Bermain Cascadia
Sebagai orang yang “berusaha” untuk peduli terhadap isu lingkungan, tema “reservasi alam” yang dibawa oleh Cascadia jelas sangat menarik. Cascadia sendiri memang merupakan nama wilayah yang dilindungi di bagian barat Amerika Utara yang terletak di antara Samudera Pasifik dan Pegunungan Rocky.
Main objective dari Cascadia adalah meraih poin tertinggi di akhir permainan. Ada banyak cara untuk mendapatkan poin dalam permainan ini, yang akan Penulis jelaskan lebih detail di bawah. Untuk sekarang, mari kita bahas dulu mengenai cara bermainnya.
Di awal permainan, bagikan starter tile kepada masing-masing pemain secara acak. Starter tile ini terdiri dari tiga tile Habitat yang dijadikan satu, sehingga kita memiliki opsi penempatan hewan yang lebih banyak.
Setelah itu, buat deretan tile Habitat (ada 85 buah) dan token Hewan (ada 100 buah, masing-masing hewan 20 buah) sebanyak empat “pasangan” secara berbaris. Di setiap putaran, masing-masing pemain akan memilih satu pasangan tersebut untuk ditempatkan ke dalam ekosistemnya sendiri.
Catatan: Lakukan reroll apabila semua token Hewan sama, atau jika tiga token Hewan sama, maka pemain pada giliran tersebut bisa melakukan reroll secara cuma-cuma
Jumlah tile yang digunakan menyesuaikan jumlah pemain, yakni masing-masing pemain akan mendapatkan 20 tile ditambah 3. Untuk token Hewan gunakan semua dengan memasukkannya ke dalam kantong yang tersedia.
Saat mengambil pasangan tile habitat dan token hewan, token hewan yang diambil harus diletakkan ke dalam habitat yang memiliki simbol hewan yang sama. Jika tidak ada, maka token hewan tersebut harus dibuang.
Tile habitat sendiri terdiri dari lima jenis, yakni Gunung, Hutan, Padang Rumput, Rawa, dan Sungai. Dalam satu tile bisa memiliki lebih dari satu jenis dan bisa ditempati oleh beberapa jenis hewan. Selain itu, ada juga tile Keystone yang dilambangkan dengan biji pinus.
Nah, apabila pemain berhasil meletakkan token hewan di tile Keystone, maka mereka akan mendapatkan token Alam (ada 25 buah). Manfaatnya ada banyak, seperti sisanya akan menjadi poin di akhir permainan, untuk melakukan reroll token Hewan, hingga mengambil tile habitat dan hewan yang bukan pasangan.
Penempatan tile Habitat tidak harus selalu cocok dengan sekitarnya (tidak seperti Kingdomino yang harus diletakkan berjejeran dengan minimal satu tile yang sama). Namun, penempatan habitat yang sama akan memberikan nilai tambahan di scoring.
Token Hewan sendiri bisa dibilang menjadi “motor utama” dalam meraih skor dalam Cascadia. Ada lima jenis hewan di permainan ini, yakni Beruang Grizzly, Rusa Roosevelt, Salmon Chinook, Elang Buntut Merah, dan Rubah Merah.
Masing-masing hewan tersebut memiliki cara berbeda untuk meraih poin. Sebagai contoh, di sini Penulis akan menggunakan Set A, yang direkomendasikan untuk pemain pemula yang belum pernah bermain Cascadia sama sekali:
- Beruang Grizzly: Skor untuk setiap beruang yang berpasangan
- Rusa Roosevelet: Skor untuk setiap formasi rusa dalam bentuk lurus
- Salmon Chinook: Skor untuk setiap baris formasi salmon maksimal 7
- Elang Buntut Merah: Skor untuk setiap elang yang tidak bersebelahan dengan elang lainnya
- Rubah Merah: Skor untuk setiap jenis hewan yang berbeda di sekitarnya
Total ada empat set dalam Cascadia yang menentukan bagaimana masing-masing hewan bisa mencetak skor. Jika sudah cukup sering bermain, maka pemain bisa menggunakan set secara acak dari masing-masing hewan.
Selain dari hewan, skor juga bisa didapatkan dari habitat. Pertama, hitung masing-masing luasnya jenis habitat (hanya hitung yang terluas saja). Setelah itu, pemain bisa mendapatkan bonus poin apabila luas habitatnya paling besar di antara pemain lain.
Permainan akan berakhir apabila sudah tidak ada tile yang menggantikan tile yang telah diambil (atau masing-masing telah memiliki 20 tile). Hitung skor masing-masing pemain dan pemain dengan skor tertinggi akan menjadi pemenangnya.
Setelah Bermain Cascadia
Cascadia memang bukan tipe board game kompetitif yang membuat kita harus saling menjatuhkan. Mungkin, sisi senggol-senggolannya hanya ketika memperebutkan tile atau hewan yang tersedia di arena.
Namun, Cascadia berhasil menghadirkan nuansa kompetitif dengan rasa baru. Meskipun masing-masing pemain fokus pada areanya sendiri, semuanya bersaing untuk membentuk ekosistem yang bernilai paling tinggi di akhir permainan.
Jadi, walaupun rasa kompetitifnya tidak terlalu rasa, secara mengejutkan Cascadia cukup disukai oleh circle Penulis. Biasanya ketika bermain, orang yang mengambil token hewan di dalam kantong akan dilakukan secara bergantian, terutama jika tangan orang sebelumnya dianggap “bau” karena yang keluar jelek terus.
Mirip dengan Kingdomino, akan ada kepuasan tersendiri apabila kita bisa membuat ekosistem yang rapi. Walau tile yang ada tidak harus bersebelahan dengan tile yang sama, ada semacam dorongan untuk berusaha menempatkannya seideal mungkin.
Peletakkan dan perebutan hewan pun menjadi salah satu unsur yang tak kalah menarik. Berdasarkan pengalaman Penulis, Salmon menjadi salah satu META yang sering diperebutkan pemain karena bisa menghasilkan skor besar dengan cara yang lebih mudah jika dibandingkan dengan binatang lain.
Bicara tentang skor, Penulis baru pernah memainkan Cascadia menggunakan set A saja. Padahal, dalam permainan ini ada sampai set D agar permainan tidak menoton. Walau begitu, memainkan set A berulang-ulang pun tak bisa dibilang membosankan.
Bicara tentang komponennya, Cascadia memiliki kualitas yang cukup. Tidak sampai yang istimewa seperti Wingspan atau Trekking Through History, tapi cukup solid dan rasanya tidak akan mudah rusak.
Oleh karena itu, tak salah jika Penulis memilih Cascadia menjadi salah satu board game favoritnya. Mulai dari tema alamnya, konsep tile placement yang dimiliki, hingga interaksi yang berhasil dihasilkan menjadi beberapa alasannya.
Skor: 9/10
Saat membeli Cascadia di Monopolis Wonder, Penulis membeli satu board game lagi. Beda dengan Cascadia yang membutuhkan riset panjang, board game ini Penulis beli secara dadakan karena rekomendasi seorang teman. Board game tersebut adalah Here to Slay.
Lawang, 20 Oktober 2024, terinspirasi setelah ingin melanjutkan seri board game ini
Permainan
Koleksi Board Game #25: Happy Little Dinosaur
Unstable Unicorns adalah salah satu board game yang paling berkesan bagi Penulis dan circle-nya karena sifatnya yang sangat kompetitif. Oleh karena itu, tak heran jika Penulis jadi penasaran dengan board game lain keluaran penerbitnya, Unstable Games.
Ketika melakukan riset, Penulis menemukan ada satu board game bertemakan dinosaurus yang cukup menarik berjudul Happy Little Dinosaurs. Ceritanya, kita sebagai dinosaurus ingin menikmati waktu-waktu terakhir di dunia sebelum punah. Agak dark memang.
Selain itu, sama seperti Unstable Unicorns, board game ini juga memiliki ilustrasi lucu pada kartu-kartunya. Apalagi, ada pion berbentuk dinosaurus yang lucu. Setelah menonton video playthrough-nya di internet, Penulis semakin yakin untuk membeli board game ini.
Detail Board Game Happy Little Dinosaurs
- Judul: Happy Little Dinosaurs
- Desainer: Ramy Badie
- Publisher: Unstable Games
- Tahun Rilis: 2021
- Jumlah Pemain: 2-4 pemain
- Waktu Bermain: 30 – 60 menit
- Rating BGG: 6,2
- Tingkat Kesulitan: 1.33/5
- Harga: Rp400.000
Cara Bermain Happy Little Dinosaurs
Dalam Happy Little Dinosaurs, pemain akan memilih satu dari empat dinosaurus yang bisa dimainkan: Nervous Rex, Stego, Bad Luck Bronto, dan Cry Ceratops. Masing-masing karakter akan memiliki meeple (pion) dan playmat yang unik.
Letakkan meeple di masing-masing playmat, yang dalam permainan akan menjadi penanda skor. Objektif dalam game ini adalah menjadi pemain terakhir yang selamat atau berhasil menyentuh skor 50 terlebih dahulu.
Ada dua jenis kartu dalam permainan ini, yang akan terbagi ke dalam Main Deck dan Disaster Deck. Main Deck berisi kartu-kartu yang bisa kita mainkan, sedangkan Disaster Deck berisi kartu Disaster yang akan terus muncul di setiap putarannya.
Kartu Disaster di Happy Little Dinosaurs
Mari kita bahas tentang kartu Disaster terlebih dahulu. Ada tiga jenis kartu Disaster dalam permainan ini, yakni Natural Disaster, Predatory Disaster, dan Emotional Disaster. Ada juga kartu Meteor yang menjadi semacam wild card dan dianggap sebagai semua jenis kartu Disaster.
Pemain akan langsung keluar dari permainan apabila mendapatkan tiga kartu Disaster dari satu jenis atau memiliki masing-masing satu dari ketiga jenis Disaster. Pemain yang memiliki kartu Disaster di playmat-nya akan mendapatkan tambahan langkah setiap putaran sejumlah kartu Disaster yang dimiliki.
Sebagai tambahan, ketika kartu Disaster masuk ke playmat pemain, maka pemain bisa membuang satu kartu tangannya dan menggantinya dengan kartu baru dari Main Deck. Ini bagus untuk membuang kartu jelek dari tangan.
Jenis-jenis Disaster ini akan bepengaruh secara unik kepada masing-masing dinosaurus. Contoh, Cry Ceratops akan mendapatkan keuntungan dari Emotional Disaster, tapi akan mendapatkan kerugian dari Natural Disaster.
Di sisi lain, Nervous Rex akan mendapatkan keutungan dari Predator Disaster, tapi rugi jika mendapatkan Emotional Disaster. Bad Luck Bronto mendapatkan keuntungan dari Natural Disaster, tapi rugi jika mendapatkan Predator Disaster.
Stego menjadi karakter yang unik, di mana ia hanya akan mendapatkan keuntungan dari kartu Meteor dan tidak akan mendapatkan kerugian apapun dari semua jenis kartu Disaster. Bisa dibilang, hubungan dinosaurus dan kartu Disaster di sini cukup seimbang.
Lantas, apa maksud dari keuntungan dan kerugian masing-masing kartu Disaster yang didapatkan oleh pemain? Ini berpengaruh pada proses scoring yang dilakukan setiap putarannya, yang akan Penulis jelaskan pada poin selanjutnya.
Point Scoring pada Happy Little Dinosaurs.
Di awal permainan, pemain akan mendapatkan lima kartu tangan dari Main Deck. Setiap putaran, pemain bisa memainkan satu kartu dari tangannya untuk diadu dengan pemain lainnya. Pemain dengan poin paling sedikit akan mendapatkan kartu Disaster untuk diletakkan pada playmat-nya.
Ada dua jenis kartu yang terdapat pada Main Deck, yakni kartu Point dan kartu Instant. Kartu Point punya dua jenis, yakni kartu Point biasa dan kartu Point yang memiliki efek. Efek kartu akan terjadi secara langsung ketika diaktifkan.
Kartu Instant memiliki efek yang bervariasi, seperti menambah poin kartu sendiri, mengurangi poin kartu lawan, bahkan menyelamatkan diri dari kartu Disaster. Kartu Instant bisa dimainkan kapanpun, termasuk ketika proses scoring.
Nah, jika kita mendapatkan kartu Disaster, maka jumlah poin kita bisa bertambah atau berkurang, tergantung dari masing-masing Dinosaur’s Traits yang sudah dijelaskan sebelumnya. Jadi, mendapatkan kartu Disaster tidak selalu buruk, kecuali sudah mencapai batas maksimal.
Proses mengadu kartu akan dilakukan setiap putaran hingga pemenang keluar, yang sudah Penulis bahas sebelumnya. Setelah selesai menyelesaikan satu putaran, pemain akan kembali mengisi kartunya hingga menjadi lima kartu tangan lagi.
Setelah Bermain Happy Little Dinosaurs
Tema yang dimiliki oleh Happy Little Dinosaurs adalah battle royale, di mana one man last standing akan menjadi pemenangnya. Namun, permainan ini juga menghadirkan alternatif lain dengan sistem siapa yang terlebih dahulu mencapai poin tertentu seperti Catan.
Walau temanya seperti itu, bisa dibilang kalau permainan ini tergolong ringan dan mudah untuk dimainkan oleh semua kalangan. Mungkin hal yang akan menyulitkan adalah memahami efek-efek kartunya, yang semua tertulis dalam bahasa Inggris.
Sayangnya, meskipun secara konsep harusnya kompetitif, ternyata Happy Little Dinosaurs tidak sekompetitif itu. Memang permainan menjadi seru ketika pemain saling berbalas kartu Instant, tapi selain itu, tidak terasa sisi kompetitifnya.
Selain itu, permainan ini juga terasa memiliki tempo yang lambat karena setiap pemain menghabiskan waktu yang cukup lama untuk memilih satu kartu di tangannya. Ini memang menjadi masalah umum dari board game-board game berbasis kartu.
Jika dibandingkan dengan Unstable Unicorns, Happy Little Dinosaurs memang kurang terasa seru dan cukup monoton. Oleh karena itu, permainan ini juga menjadi salah satu board game Penulis yang jarang dimainkan.
Skor: 7/10
Setelah membeli Saboteurs: The Dark Cave dan Happy Little Dinosaurs pada bulan Oktober 2023, cukup lama Penulis tidak membeli board game baru. Barulah ketika ke Jakarta pada awal Januari, Penulis menambah koleksinya ketika diajak Pandu ke salah satu toko board game terbesar di Jakarta.
Salah satu dari board game yang Penulis beli memiliki tema alam yang cukup unik dan menarik. Board game tersebut adalah Cascadia.
Lawang, 29 September 2024, terinspirasi setelah ingin melanjutkan seri board game ini
Permainan
Koleksi Board Game #24: Saboteur: The Dark Cave
Di antara semua board game yang Penulis miliki, salah satu judul yang paling awal Penulis mainkan adalah Saboteur. Board game ini adalah salah satu dari sekian banyak koleksi board game Pandu yang Penulis putuskan untuk memilikinya, bersama Monopoly dan Catan.
Walau begitu, sebenarnya ada satu kekurangan dimiliki oleh Saboteur asli, yakni tingkat kesulitan pihak Saboteur-nya untuk bisa menang. Oleh karena itu, sewaktu mengetahui ada Saboteur dengan konsep tim versus tim, Penulis langsung tertarik.
Berjudul Saboteur: The Dark Cave, ini adalah kali pertama Penulis membeli sekuel dari sebuah board game. Sebelumnya, berdasarkan nasihat atasan Penulis di kantor yang juga kolektor board game, Penulis lebih berfokus membeli board game yang benar-benar baru untuk memperluas jenis koleksi.
Detail Board Game Saboteur: The Dark Cave
- Judul: Saboteur: The Dark Cave
- Desainer: Fréderic Moyersoen
- Publisher: AMIGO
- Tahun Rilis: 2022
- Jumlah Pemain: 2-8 pemain
- Waktu Bermain: 45 menit
- Rating BGG: 6,4
- Tingkat Kesulitan: 1.67/5
- Harga: Rp255.000
Cara Bermain Saboteur: The Dark Cave
Jika pada Saboteur asli konsepnya adalah siapa yang menemukan emas di dalam gua terlebih dahulu, maka di Saboteur: The Dark Cave justru tentang bagaimana keluar dari gua setelah mendapatkan emas.
Ceritanya, akan ada dua tim yang bersaing dalam hal tim mana yang berhasil keluar dari gua dengan total emas terbanyak. Dua klan di permainan ini adalah Golden Axe Clan (kuning) dan Blue Moon Dwarves (biru).
Masalahnya, di masing-masing tim (klan) akan ada Saboteur yang pastinya akan mempersulit kita karena aslinya mereka bekerja untuk tim lawan! Konsepnya pun mirip-mirip dengan versi aslinya, di mana mereka harus menyabotase setiap langkah kita untuk bisa mencapai finis.
Setup Saboteur: The Dark Cave
Untuk setup-nya juga berbeda dengan versi aslinya. Permainan akan dimulai dari tengah dengan empat titik finis (kartu Goal) yang terletak di ujung. Ukuran arenanya sendiri tergantung jumlah pemain, 7×7 untuk 6 – 8 pemain dan 7×9 untuk 2 – 5 pemain.
Lalu, bagi pemain ke dalam tim kuning atau biru dengan membagikan kartu Klan. Ingat, walaupun kartu memiliki background warna yang sama, apa yang di baliknya bisa berbeda yang menandakan kalau orang tersebut adalah Saboteur.
Setelah itu, pemain bisa memilih karakter sesuai dengan klannya. Salah satu hal yang menarik dari Saboteur: The Dark Cave adalah adanya miniatur karakter yang digunakan untuk menandai ke mana kita akan melangkah.
Terakhir, para pemain akan mendapatkan beberapa kartu action yang akan digunakan dalam permainan. Dalam Saboteur: The Dark Cave, ada tiga tingkatan kartu action yang bisa digunakan.
Urutan Bermain dan Kartu-Kartu di Saboteur: The Dark Cave
Selesai setup, maka permainan pun bisa dimulai. Setiap ronde, pemain harus memainkan satu kartu dari tangannya, entah itu kartu Jalan maupun Action. Kalau tidak bisa atau tidak mau memainkan kartu, pemain bisa membuang satu atau dua kartu dari tangannya.
Kartu Jalan di sini memiliki aturan penempatan yang sama dengan Saboteur asli. Yang membedakan adalah ada beberapa jenis jalan spesial, seperti:
- Dark Hole: Memunculkan Monster
- Ladder: Bisa membuat kita “teleportasi” dari satu tangga ke tangga lain
- Bridge: Menyambungkan dua titik di mana pemain harus membayar satu kartu untuk menyeberanginya
- Double Bend with Tunnel: Pemain bisa memotong jalan dengan membayar satu emas
- Gold Vein: Pemain akan mendapatkan emas jika mencapai lokasi ini
Untuk kartu Action sendiri mirip-mirip dengan Saboteur aslinya, tapi lebih menarik. Berikut adalah daftar kartu Action-nya:
- Secret Information: Pemain bisa mengintip salah satu kartu Goal atau kartu Klan pemain
- Rockfall: Buang satu kartu jalan yang tidak memiliki pemain ataupun karakter
- Swap Card: Menukar kartu tangan dengan pemain lain
- Spiderweb: Meletakkan Spider Token yang akan menghalangi pemain untuk melewati jalan tertentu
- Boots (Tools): Jika pemain menggunakan kartu ini, jumlah langkah setiap putarannya bertambah satu (efek berlaku terus)
- Axe (Tools): Jika pemain menggunakan kartu ini, pemain bisa membunuh monster atau menyingkirkan Spiderweb (tidak bisa digunakan langsung)
Setelah memainkan kartu dari tangan, secara opsional pemain bisa menggerakkan karakternya hingga maksimal tiga langkah. Dalam kartu Jalan, ada kartu yang membutuhkan satu langkah, tapi ada juga yang membutuhkan beberapa langkah lebih banyak. Kalau sudah, pemain harus menarik satu kartu dari deck.
Monster-Monster di Saboteur: The Dark Cave
Satu elemen lain yang membedakan antara Saboteur: The Dark Cave dengan versi aslinya adalah keberadaan monster yang bisa menyulitkan pemain. Monters ini bisa di-summon pemain dengan menggunakan kartu Action.
Ada tiga monster yang ada di permainan ini, yakni:
- Rat: Bisa berjalan hingga tiga langkah, pemain yang berhadapan dengan Rat akan kehilangan satu kartu tangan
- Lindworm: Bisa berjalan hingga empat langkah, pemain yang berhadapan dengan Lindworm akan paralyzed sebanyak satu putaran
- Goblin: Bisa berjalan hingga lima langkah, pemain yang berhadapan dengan Goblin akan kehilangan satu emas.
Setelah Bermain Saboteur: The Dark Cave
Jika dibandingkan dengan Saboteur asli, Saboteur: The Dark Cave jelas memberikan keseimbangan permainan yang lebih baik dengan opsi aksi yang lebih variatif. Belum lagi keberadaan monster yang bisa menjatuhkan lawan (maupun kawan sendiri).
Tidak ada ceritanya Saboteur kesulitan untuk menang karena kemenangan di permainan ini bukan antara kurcaci melawan Saboteur, melainkan tim biru melawan tim kuning. Memang peran Saboteur jadinya terkesan tereduksi karena tugasnya jadi hanya membantu kawan-kawannya di tim sebelah.
Konsep “misteri” pun tetap dipertahankan karena tidak ada yang tahu di mana pintu keluar guanya. Memang ada kartu yang bisa membuat kita mengintip, tapi informasi tersebut tentu tidak bisa disebarkan karena berpotensi untuk didengarkan oleh tim lawan.
Dari komponen pun jelas lebih baik, karena Saboteur: The Dark Cave tidak hanya terdiri dari kartu-kartu. Emas kini berbentuk token, lalu ada juga token karakter beserta standing-nya yang membuat permainan menjadi lebih hidup.
Jika disuruh menyebutkan kekurangannya, mungkin tentang bagaimana board game ini baru terasa serunya jika dimainkan ramai-ramai. Walaupun bisa dimainkan berdua, keseruannya jelas jauh. Penulis sendiri merekomendasikan setidaknya ada enam pemain.
Selain itu, karena ada tema deduksi juga, permainan ini juga membutuhkan pembohong yang lihai. Jika pemainnya lurus-lurus saja, maka permainan pun akan menjadi membosankan. Saboteur: The Dark Cave membutuhkan pemain yang rusuh!
Skor: 8/10
Saat membeli Saboteur: The Dark Cave, Penulis juga membeli satu board game lain di toko lain. Alasannya, board game ini tidak tersedia di toko langganan Penulis, padahal Penulis sangat penasaran karena pembuatnya sama dengan pembuat Unstable Unicorns.
Board game tersebut adalah Happy Little Dinosaur.
Lawang, 15 September 2024, terinspirasi karena ingin melanjutkan seri artikel board game
-
Permainan5 bulan ago
Koleksi Board Game #20: Modern Art
-
Permainan5 bulan ago
Koleksi Board Game #21: Century: Spice Road
-
Musik5 bulan ago
I AM: IVE
-
Anime & Komik4 bulan ago
Yu-Gi-Oh!: Komik, Duel Kartu, dan Nostalgianya
-
Musik5 bulan ago
Tier List Lagu-Lagu Linkin Park Versi Saya
-
Non-Fiksi5 bulan ago
[REVIEW] Setelah Membaca Orang Makan Orang
-
Non-Fiksi5 bulan ago
[REVIEW] Setelah Membaca Hoegeng: Polisi dan Menteri Teladan
-
Politik & Negara5 bulan ago
Pusat Data Nasional kok Bisa-Bisanya Dirasuki Ransomware…
You must be logged in to post a comment Login